﹏
O
B
S
C
U
R
AM
E
M
O
I
R﹏
|
|
|
NEO CITY
1889
|
|
|
Oh Ed..
Aku benci saat kau merebut segala dosa itu untuk dirimu sendiri.. Hingga kau direnggut dariku.
Tapi bagaimana? Bagaimana kau bisa merahasiakan semuanya begitu rapi selama ini hingga tidak satupun dari kami yang mengetahui perasaanmu itu.
Tidakkah itu menyakitkan bagimu saat menahan semuanya sendirian selama bertahun-tahun lamanya?
Bukankah ini tidak adil untuk segala harga yang harus kau bayar Ed hanya demi perasaanmu padaku?
Rentetan tulisan yang terbaca dengan netra milikku kini terlihat bagaikan sebuah kilasan balik yang tidak kusadari selama ini, bahwa keberadaanmu sebelum hari dimana kita bertemu dikediamanmu adalah nyata adanya.
Pada hari nan terik itu, beberapa tahun sebelum diriku bertemu denganmu..
*Edward POV
'Kurasa kau tidak ingat, tapi akan kuingatkan..'
Senyum simpul terukir di bibirku bahkan sesekali kugigit bibir bawahku agar dapat menahan bibirku sendiri untuk tidak menakin lebar mengembang dengan senyuman saat kuputuskan untuk menuliskan sebuah kenyataan yang selama ini kurahasiakan dari setiap orang yang kukenal bahkan termasuk dengan Nate sekalipun.
'Kita pernah bertemu saat kau dan Mark baru menempuh tahun kedua di perguruan tinggi, hari itu tepat di hari senin pertama di bulan september, diriku terpaksa datang ke kota untuk mengantarkan pakaian milik kakakku yang pelupa itu'
Ingatanku terasa terlempar kembali pada kenangan hari itu, seolah kejadian indah itu baru saja terjadi kemarin siang.
Walau hari itu tak sepenuhnya indah, karena entah kenapa sinar mentari hari itu terasa amat tidak wajar.
'Saat itu matahari tengah bersinar begitu terik, sangat terik hingga kurasa diriku akan mati kepanasan rasanya. Dan Mark saat itu bukan berterimakasih karena diriku datang membawa pakaiannya yang tertinggal tetapi dia justru mengomeliku di bawah sinar matahari tanpa sedikitpun berniat membawaku ke tempat teduh terlebih dahulu karena diriku datang tanpa pemberitahuan sebelumnya, namun kau tahu apa yang membuatku tidak jadi mati kepanasan saat itu?'
Diriku teringat hari itu aku membawa dua baju ganti karena keringat tiada henti membasahi tubuhku. Jujur saja sebelum pindah ke kota diriku cukup sensitif dengan cuaca panas, dan sedikit banyak diriku tak suka berkeringat.
Untuk ukuran pemuda yang lahir dan besar dipedesaan suasana kota yang ramai padat serta panas sangatlah tidak cocok untukku.
Jika bukan karena Mark meninggalkan barangnya diriku tidak akan mau repot-repot ke kota seperti ini. Tapi daripada ibuku yang harus pergi ke kota tentu saja lebih baik kukorbankan 1 hariku untuk tak mengejar pelajaran dan beranjak ke kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obscura Memoir [COMPLETE]
FanfictionHanya tentang aku, yang begitu mencintainya.. Mengingatnya.. Layaknya sebuah memori dari sebuah kamera usang.. walau lama namun tetap tersimpan dan tak akan terganti.