Happy Reading:)..
-
setelah sampai dirumah sakit milik mereka, Alaric mengambil alih Ara untuk menggendongnya, ia segera masuk kedalam ruang UGD, Alvaro mengikuti dibelakang
saat Alaric sedang memeriksa Ara Alvaro segera mengabari keluarganya agar segera menyusul kerumah sakit.
sudah 30 menit tetapi Alaric belum keluar juga, terdengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya terlihat Alister dengan wajah yang khawatir lalu mendekat ke Alvaro
"what happened ?!" tegas Alister
"maaf, maafin Varo, maaf Varo gagal menjaga Queen, maaf" bukannya menjelaskan Alvaro yang kalut hanya terus meminta maaf
Alister yang sudah menahan amarahnyapun malah memukul varo,secara tidak sadar dia melampiaskan amarahnya pada adiknya.
"jelaskan bodoh, Abang kasih kamu amanah tapi kamu tidak menjaganya, kalau kamu tidak sanggup bilang!! jangan malah membuatnya bahaya seperti ini" Alister terus memukul Alvaro, Alvaro hanya diam pasrah tidak melawan. dari jauh Ana yang baru datang bersama Tezza, kedua orang tua itupun segera berlari melihat anak sulungnya sedang memukuli adiknya.
Tezza menarik Alister agar berhenti memukul adiknya sedangkan Ana memeluk Alvaro ia menangis prihatin melihat kondisi putranya apalagi dia belum mengetahui bagaimana kondisi putrinya didalam
"KAMU MAU BUAT ADIK KAMU MATI HAH?!" Marah Tezza pada Alister yang masih menatap tajam Alvaro dengan nafas memburu.
Plakk..
Tezza menampar Alister agar putranya itu sadar ia tau jika Alister sedang dikuasai nafsu dan amarah yang tinggi
"Liat kondisi adik kamu?! kamu malah memperkeruh keadaan didalam adik kamu sedang diperiksa sekarang kamu mau mengorbankan adik kamu yang lainnya juga?! hah! JAWAB AYAH" Alister menundukkan wajahnya ia mengusak rambutnya kasar karna prustasi terlihat wajahnya yang kelelahan menatap Alvaro yang dipelukan bundanya sedang menangis.
"Maaf" lirihnya
Alaric keluar dari ruang UGD ia melihat keadaan Alvaro yang tidak baik baik saja dengan wajah yang penuh memar mengeluarkan darah di sudut bibirnya sedang memeluk bundanya. Ayahnya yang sedang memarahi saudara kembarnya, ia menghela nafas karna tau apa yang terjadi tadi walau tidak melihatnya secara langsung.
Ana yang melihat Alaric sudah keluar dari ruangan ia melepas pelan pelukannya pada Alvaro lalu segera menghampiri Alaric untuk menanyakan kondisi putrinya saat ini
"Alaric, bagaimana keadaan Queen?"
Alaric tersenyum tipis menenangkan bundanya agar jangan terlalu khawatir ia mengambil tangan bundanya mengusapnya lembut "bunda jangan khawatir ya, Queen baik baik saja sekarang dia lagi tidur, nanti biar dipindahkan dulu ke ruang inap baru kita bisa menjenguknya" tentu saja ruang inap yang akan ditempati oleh Ara ruangan Vvip.
"bang.." ucap Alvaro pelan
"ikut ke ruangan abang" titah Alaric pada Alvaro lalu mereka berjalan menuju ruangan Alaric meninggalkan Alister bersama kedua orangtuanya.
"bun" panggil Alister pelan, Ana segera menghampiri anak sulungnya, Tezza hanya diam memperhatikan
Ana mengusap lembut rambut Alister sedikit merapihkannya karna berantakan
"abang gaboleh gitu lagi ya, gasemua masalah selesai dengan kekerasan, bunda gamau anak bunda berpecah, kita jaga Queen bersama jangan menyalahkan Alvaro, dia pun menyesal karna tidak bisa menjaga adiknya, jadiin pelajaran ya untuk kedepannya." Nasihat Ana agar Alister tidak menyalahkan Alvaro.
![](https://img.wattpad.com/cover/344579949-288-k164898.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
about Arasya
Teen Fiction‼️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA‼️ ‼️JANGAN LUPA UNTUK VOTE ‼️ seperti covernya dengan background hitam yang kosong hanya tertulis dengan kata 'ABOUT ARASYA' welcome to story ARASYA QUEENRAIN ANEISHA WITTON kehidupan seorang perempuan yang berusaha untu...