ELEVEN

4.8K 233 0
                                    


Saat ini bara dan Arkan sedang berada di mansion orang tua Bara, hanya ada orang tua Bara karena orang tua Arkan sedang berada di luar negeri karena urusan bisnis "ada apa kalian ke sini tumben banget" tanpa menjawab Bara memberikan sebuah amplop kepada orang tuanya yang langsung di buka oleh mereka
.
.
.
.
"...ini beneran" ucap mami rose "i-iya" entah kenapa Arkan menjadi gugup.
Hening selama beberapa saat hingga "GW MAU JADI NENEK WOE" Arkan kaget tidak terkecuali Bara yang memang duduk tepat di sebelah sang mami "Arkan Beneran" tanya Rizal memastikan, dan di balas anggukan oleh Arkan "astaga benih anak gw manjur amat" "iya dong Bara gitu loh" ucap Bara sombong "kembar ya" ucap rose yang melihat dua titik di foto yang di berikan "iya" jawab Arkan.

"Sekali buat langsung kembar" ucap mama rose, Arkan yang tau arah pembicaraan langsung malu, pipinya bahkan sudah merah "aduh mantuku kesemsem" goda rose pada Arkan "mami" oh sepertinya Arkan sudah sangat malu.

"Orang tua mu udah tau" tanya rose pada Arkan "belum mi, soalnya mereka masih di luar negeri" jawab Arkan "ya udah jangan lupa kasih tau mereka ya, mereka pasti bahagia benget denger kamu hamil" ucap rose "iya, nggak mungkin juga Arkan lupa" ucap Arkan.

"GI mana udah mulai ada ngidam atau apa" tanya Rizal "kemaren sempet nggak mau Deket sama Bara" ucap Bara mengingat hari pertama dia tau sang istri hamil "itu wajar, dulu ibumu hamil kamu malah minta cerai" ucap Rizal "berarti dari Bara masih jadi kecebong udah nggak suka sama papi" ucap Bara "he itu namanya bawaan ibu hamil" ucap Rose "emang kalo ngidamnya nggak di turutin bakal ngaruh sama debaynya" tanya Arkan "kalo nggak di turutin nanti debaynya ileran" ucap rose "oh gitu ya, dengerin tuh, ntar kalo gw ngidam Lo harus turutin" ucap Arkan mewanti-wanti Bara.

"Iya iya" balas Bara "ya udah kita cuman mau bilang itu, kita pamit dulu ya, udah soren juga" ucap Bara berpamitan untuk pulang "ya udah hati hati ya" ucap rose yang di angguki oleh Rizal.

Setelah itu Arkan dan Bara pergi pulang menuju apartemennya, di perjalanan Bara tidak mau melepas genggaman tangan dari Arkan entahlah kenapa "lepas Bara" ucap Arkan yang mencoba melepaskan genggaman Bara "hust diam lah, aku sedang fokus" ucap Bara, Arkan hanya bisa pasrah dengan Bara yang mulai proses sejak kehamilannya.

Mereka sudah berada di apartemen "biar gua masak, istirahat aja sana" ucap Arkan sambil berjalan menuju dapur, namun belum juga sampai di dapur tangannya sudah di tahan oleh Bara "kenapa" tanya Arkan "biar gw yang masak, gw takut Lo kenapa-kenapa" ucap Bara yang khawatir dengan Arkan "nggak usah gw udah biasa juga masak, masak nggak berat, masih di perbolehkan untuk orang hamil" ucap Arkan.

"Ya udah tapi tak awasi ok" ucap Bara "ya udah iya" ucap Arkan yang tidak ingin membuang banyak waktu dengan berdebat bersama Bara.

Setelah Selasa dengan masakan mereka langsung makan. Selesai makan mereka memutuskan untuk menonton televisi sambil pelukan, dengan posisi setengah duduk, Arkan tepat di pangkuan Bara, mereka asik menonton dengan Bara yang mengelus perut rata Arkan.

Lama menonton hingga terdengar dengkuran halus, Bara mengecek ke Arkan Ternyata Arkan tidur, tidak mau sang istri sakit kepala akhirnya Bara mengubah posisi tidur Arkan menjadi di sampingnya tentu menghadap ke sampingnya, awalnya Bara sedikit takut dengan posisi tidur Arkan, karena banyak hal yang berbahaya bagi orang hamil, termasuk posisi tidur.

Merasa sang istri nyaman dengan tidurnya akhirnya Bara ikut tidur di sampingnya sambil memeluk Arkan.

.
.
.
.
.
TBC

ARKAN [BLlokal] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang