FIFTEEN

4K 198 2
                                    


Bara dan ke 3 teman Arkan di kagetkan dengan Arkan yang menuangkan minuman Bara ke rujaknya lalu memakannya "Lo aneh kan, emang enak" ucap Rendra yang merasa mual dengan apa yang di makan oleh Arkan.

"Enak tau cobain" seketika semua yang ada di meja langsung menghindari Arkan yang akan menyiapkan rujak dengan Jus jeruk ke mereka "enak gini pada nggak mau" ucap Arkan yang membuat ke 3 temanya aneh dengan tingkah Arkan, sedangkan Bara hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan sang istri yang suguh di luar Naila.

"Twins yang minta" bisik Bara di telinga Arkan, yang di angguki oleh Arkan, sedangkan Bara hanya menghela nafas lelah dengan tingkah ngidam sang istri.

"Arkan kok Lo lama lama kayak orang ngidam kalo makan yang aneh pasti bilangnya enak" tanya Estu "nggak tau" balas Arkan yang membuat ke 3 temanya curiga "jangan jangan Lo hamil lagi" sontak ucapan Regan membuat Bara terbatuk karena meminum teh yang baru di pesan,sedangkan Arkan sudah panas dingin mau jawab apaan.

"Kalian aneh, jangan jangan kalian Danyang di sembunyiin dari kita ya" ucap Fino dengan raut wajah penasaran "ngomong apaan sih kalian anj" ucap Arkan mengelak "ya abis Lo aneh, kan Lo udah pernah bilang kalo Lo itu bisa hamil, jangan jangan Lo beneran hamil ya" ucap Regan.

Arkan hanya diam membuat ke 3 temanya semakin curiga "Arkan Lo ada yang di sembunyiin dari kita kan, Lo bilang aja, kita udah temenan lama masa Lo nggak mau cerita" ucap Fino dengan raut wajah yang sangat serius "baiklah......" Arkan menjeda ucapannya membuat ke 3 remnya merasa sangat kesal dengan Arkan.

"Kapan kapan aja lah gw ceritain' hal itu membuat mereka merasa kecewa dengan Arkan. Sedangkan Bara hanya Dian menyimak apa yang istrinya bicarakan dengan temannya.

Bell tanda masuk telah berbunyi mereka semua langsung kembali ke kelas masing masing ada juga yang lebih memilih untuk bolos. Begitu pula dengan Bara yang sedang malas mengikuti pelajaran kerena yang masuk adalah guru pick me jadi dia lebih memilih untuk bolos dengan ke 3 antek-anteknya.

Di belakang sekolah tempat paling sering di jadikan tempat bolos karena belakang sekolah adalah sebuah hutan jadi jarang ada yang datang, begitupun dengan Bara dan ke 3 temanya mereka ke belakang sekolah jika guru yang masuk menjengkelkan.

"Lo dari mana aja, udah seminggu Lo nggak masuk sekolah" tanya Alan teman Bara "urusan" balas Bara sambil menghisap rokok, rasanya sangat nikmat setelah sekian lama tidak menghisap rokok karena jika merokok di rumah bisa berbahaya bagi kandung Arkan, terlebih lagi Arkan selalu melarang dirinya merokok.

"Lu punya hubungan apa sama si Arkan" tanya temen Bara yang lain yaitu Radit "bukan urusan kalian, nanti kalo udah saatnya gw kasih tau ke lu bertiga" jadi temen Bara ada tiga yang satu lagi kutu buku jadi jarang ngomong namanya Aron jarang jarang ada laki suka baca buku kan.

"Main rahasiaan Lo" ucap Alan yang udah penasaran sama hubungan mereka "private" ucap Bara lanjut menghabiskan satu bungkus rokok.

Skip pulang sekolah

Arkan sudah menunggu Bara di depan gerbang tapi Bara tidak kunjung keluar "hai Arkan, kok nggak pulang" ucap seseorang Adipta, dia ini suka sama Arkan sebenarnya "nunggu supir nggak Dateng Dateng" ucap Arkan, sedangkan yang di maksud supir udah jelas Albara "mau pulang bareng gw aja" ucap Adip sekalian pdkt katanya, sebenarnya mereka SE kelas tapi memang nggak terlalu akrab.

"Nggak usah, supir gw di sini soalnya lagi ngulang nggak tau kemana" ucap Arkan "udah mending pulang bareng gw aja, nanti tinggal chat supir Lo bilang kalo Lo udah pulang" ucap Adip tetap kekeh memaksa Arkan untuk pulang bersamanya.

"Ya udah ayo" ucap Arkan, tapi belum sempet dia menaiki motor Adip, dia udah di tarik duluan sama seseorang, ya kalian tau lah dia siapa Bara.

"Ayo pulang, ngapain sama dia" ucap Bara menatap sinis Adip, mereka ini musuh, mereka musuh karena sama sama suka sama Arkan, tapi sebenarnya mereka dulu ini bestian tapi pas masuk kelas 9 mereka berselisih karena mereka menyukai orang yang sama, bukan, bukan Arkan yang mereka sukai waktu itu, mereka menyukai seorang wanita.

Wanita yang mereka sukai bernama Lauren, Lauren memang anak yang terkenal karena kepintarannya, hal itu membuat Bara dan Adip jatuh cinta, saat mereka menyadari bahwa mereka mencintai orang yang sama mereka mulai berselisih, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menyatakan perasaan mereka pada Lauren.

Siapa sangka Lauren memilih Adip, hal itu membuat Bara marah, tapi dirinya pendam, hingga akhirnya mereka lulus dan mereka melanjutkan sekolah di sekolah yang sama, namun tidak dengan Lauren, dia bersekolah di sekolah yang berbeda karena atu dan lain hal.

Dan sampai sekarang Bara dan Adip masih bermusuhan.

"Lagian Lo lama amat sih, gw kan nungguin sampe lumutan, capek tau" ucap Arkan mengeluh pada Bara "maaf, tadi ketemu temen dulu" ucap Bara "ayo pulang" tanpa melihat ke Adip, Bara langsung menggiring Arkan masuk ke mobil "iya, Adip gw pulang dulu" setelah itu Arkan langsung masuk dan duduk di kursi sebelah pengemudi.

Sebelum Bara masuk ke mobil dia menatap tajam Adip.

Mobil Bara melaju meninggalkan kawasan sekolah "sialan Lo Albara" desis Adip.

"Lo kenapa sih sinis gitu sama Adip" tanya Arkan "dia musuh aku, kamu jangan Deket Deket" ucap Bara "kan musuh kamu kenapa aku juga harus jauhin dia" tanya Arkan Tak terima "aku takut nanti dia rebut kamu dari aku".

.
.
.
TBC

ARKAN [BLlokal] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang