Bab 3

2 0 0
                                    

Riviera Restaurant

Beatrix tiba 15 menit lebih awal dari waktu yang ditentukan. Dia memang orang yang tepat waktu. Pelayan yang melihat kedatangannya pun mengetahui bahwa ia adalah tamu Alex, jadi sudah mengarahkannya ke dalam VIP room. Menikmati waktu menunggunya dengan menggambar tambahan konsep yang ia inginkan. Hari ini ia pun sudah membawa konsep awal untuk project taman bermain,yang ia ingin ia namakan "Dream Land".

Alex sudah tiba dan langsung memasuki ruangan. Ia melihat wajah serius dan cantik Beatrix yang sedang serius menggambar tidak menyadari bahwa ia sudah tiba. Entah mengapa perasaan asing itu kembali menyergapnya. Merasa ada yang memperhatikannya, Beatrix berhenti menggambar dan memperhatikan sekitar.

"Malam Tuan Alex,maaf tadi saya tidak sadar anda sudah datang." ucap Beatrix sambil berdiri.

"Bukan masalah,saya yang minta maaf karena terlambat." ucap Alex sambil menuntun Beatrix untuk duduk.

"Apakah anda sudah memesan?"tanya Alex sambil melihat buku menu.

"Oh belum. Saya tidak terlalu familiar dengan restoran ini,jadi silahkan saja anda memesannya."

"Apakah anda ada alergi dan makanan khusus yang mau anda pesan?" tanya Alex

"Tidak ada. Saya bisa memakan apa saja. Terimakasih sudah bertanya." Jawab Beatrix.

"Baiklah. Saya pesankan." Alex pun menyebutkan beberapa makanan untuk mereka santap.

"Nona Beatrix,anda mau wine?"

"Tidak,Tuan Alex. Saya minta air mineral dan ice americano." jawab Beatrix. Ia masih harus melanjutkan pekerjaannya. Jadi, minum kopi akan sangat membantunya. Alex yang mendengar jawaban Beatrix cukup terkejut. Selama ia pergi makan dengan clientnya apalagi wanita, mereka bahkan dengan sukarela memesan minuman alkohol. Ia cukup tertarik dengan kepribadian Beatrix.

Pelayan pun meninggalkan mereka untuk mempersiapkan pesanan yang sudah dipesan.

"Apakah anda bisa tidur jika anda minum kopi? Ah saya minta maaf karena menanyakannya. Saya hanya penasaran."

"Tidak masalah. Jam 10 malam ini saya masih meeting dengan team saya yang di Eropa, jadi saya membutuhkan kopi. Walau itu tidak terlalu berpengaruh pada saya,karena jika saya sudah lelah,saya bisa saja tidur." jelas Beatrix.

"Maaf jika pertemuan kita malah membuat anda jadi bekerja larut." ucap Alex. Ia merasa bersalah mungkin jika dia tidak mengadakan pertemuan malam ini Beatrix bisa tidur lebih cepat.

"Tidak masalah. Kebetulan memang meetingnya memang tidak bisa dimajukan,jadi adanya pertemuan ini atau tidak,tidak akan mempengaruhi. Ah, Tuan Alex mungkin anda bisa memanggilku Beatrix saja." jelas Beatrix,ia merasa terlalu formal dengan panggilan nona.

"Aku setuju. Maka kamu pun bisa memanggilku Alex saja. Jadi kita sama. Anggaplah kita berteman mulai sekarang." ucap Alex. Ia senang bahwa Beatrix tidak sekaku wajahnya. Tadinya ia mau ungkapkan ide itu.

"Baiklah. Kita makan dulu lalu kita lanjut pembahasan kita." jelas Beatrix. Mereka pun makan dengan tenang. Tanpa disadari Beatrix bahwa Alex memperhatikan saat ia makan. Beatrix memang sangat berbeda. Ia bahkan sangat menikmati setiap gigitan dan makanan yang ada. Dia tidak gengsi untuk memakan makanan yang ada. Sekali lagi ia membandingkan dengan para wanita yang pernah makan dengannya. Para wanita itu bahkan cenderung malas makan karena alasan diet.

"Bagaimana makanan disini,apakah memuaskan?" Tanya Alex.

"Semua makanan ini enak dan semuanya juga fresh. Aku menikmatinya." ucap Beatrix menjelaskan.

Setelah mereka menyelesaikan makan mereka,pembahasan pun dimulai dengan Beatrix menjelaskan konsep yang ia mau.

"DreamLand, akan membawa konsep taman impian. Siapa pun yang datang akan merasa bahwa mimpi mereka terwujud. Aku mau ada pembagian, untuk konsep kerajaan dan princess menjadi satu area. Konsep untuk berbagai permainan satu area. Konsep superhero juga satu area. Semuanya akan dipecah sesuai dengan tipe masing-masing. Seperti konsep spiderman, kita akan adakan rock climbing,sehingga anak-anak akan merasakan rasanya menjadi spiderman sungguhan. Selain itu kita juga akan kategorikan sesuai umur. Setiap mereka yang mau bermain,tidak cukup 1 hari,maka akan menghabiskan 3-4 hari. Tergantung area yang mereka pilih. Mereka pun harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Jadi setiap yang datang akan menikmati tanpa mereka lelah dan lama mengantri. Bagaimana menurutmu?" tanya Beatrix setelah menjelaskan konsep taman bermain impiannya.

"Ini ide yang gila dalam artian sungguh menakjubkan. Kalo boleh tau apa yang mendasari kamu untuk membuat ini?" tanya Alex penasaran.

"Banyak anak-anak yang ingin mimpi mereka terwujud. Tapi karena itu hanya dongeng, bagi mereka itu sangat jauh untuk mereka rasakan. Jadi aku pikir, lebih baik jika aku mewujudkan mimpi mereka. Orangtua yang mendampingi pun juga bisa menikmati waktu bersama anak mereka. Jadi ini adalah time for bonding with family. Tapi aku juga sadar banyak mereka yang tidak beruntung,jadi aku juga menyiapkan konsep. Satu bulan sekali, aku akan mengundang beberapa panti asuhan untuk bisa menikmati DreamLand." ucap Beatrix.

Ide ini sebenarnya sudah lama ia punya. Tanpa Zenith pun ia akan mewujudkannya. Tetapi karena sekarang ia membawahi Zenith jadi biarlah ini akan menjadi project Zenith bagaimanapun sang kakek sudah memberikan 50% saham padanya.

"Ini sangat menarik,bagaimana jika kami juga menanam saham untuk project ini. Apakah kamu keberatan?"

"Aku rasa grandpa juga tidak keberatan. Kita bisa membahas ini lebih lanjut jika details project ini sudah ada. Soal pembangunan kuserahkan padamu. Aku sudah membuatkan beberapa area sebagai konsep awal." Beatrix menyerahkan design yang sudah dia buat kepada Alex.

Alex mengambil kertas dari tangan Beatrix, sekali lagi dia takjub dengan goresan gambar yang indah. Ia semakin penasaran dengan Beatrix, ia pun berjanji akan mencari tau tentang Beatrix setelah pulang dari pertemuan mereka.

Mereka pun mengakhiri pertemuan mereka dengan tugas yang akan mereka tindak lanjuti lebih lanjut.

"Kamu dijemput?where your driver?" tanya Alex ketika mereka tiba di lobby.

"Aku menyetir sendiri. Jika kamu mau duluan,silahkan." ucap Beatrix,ia menunggu mobilnya yang sedang di antarkan oleh petugas.

"Tidak,aku tunggu kamu mendapatkan mobilmu." ketika mobil datang, Alex melihat bukan mobil biasa tetapi mobil sport yang tiba.

"Kamu menyukai mobil sport?" tanya Alex dengan heran,karena mobil ini sering dipakai oleh pria.

"Ia... menurutku lebih praktis. Aku duluan. See you in next time." ucap Beatrix dan mulai memasuki mobilnya.

....

"Liam,kamu cari tahu tentang Beatrix. Aku butuh datanya besok pagi sudah ada di mobilku." Alex memberikan perintah kepada sekretarisnya. Liam yang mendapatkan perintah pun heran, ini adalah kali pertama Alex mencari tahu tentang seorang wanita dengan serius. Biasanya ia hanya mendapatkan perintah untuk mendapatkan informasi negatif tentang wanita-wanita yang berusaha menjebaknya. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Against the OddsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang