Prolog

20K 815 28
                                    

Halo semua!! Jadi ini ceritaku yang sebentar lagi bakal terbit yaaa. Cerita ini bakal rajin update di wattpad aku dan di instagram aku @tamarabiliskii @tamarabilll 😻🙌

Kalian juga bisa nemuin cerita ini di wattpad beliawritingmarathon jugaaa

Selamat membaca!! Semoga suka<3

***

PROLOG

“Gue nggak bisa wujudin semua keinginan Mentari. Tapi gue bisa ngasih seluruh semesta gue buat Mentari.”

***

"Kita putus, ya. Gue bosen sama lo."

Brak!!!

Semua orang yang berada di ruangan berukuran 4x6 itu mengalihkan fokus mereka ke arah dua orang yang berdiri saling berhadapan di ambang pintu. Sementara itu, Semesta, cowok yang berdiri di hadapan Mentari, membiarkan kamera kesayangannya terjatuh begitu saja ke lantai saking terkejutnya.

Semesta menarik napasnya panjang sebelum membuka suara perlahan. "Mentari..."

Cewek yang Semesta panggil dengan suara begitu lembut itu menyingkirkan kedua tangan Semesta yang mencoba meraih tangannya. Mentari merotasikan mata dan melipat tangan di depan dada. "Please, nggak usah drama. Malu dilihat yang lain. Gue cuma pengen putus. Bukan pengen nyabut nyawa lo. Jadi nggak usah lebay."

"Lo nggak akan mati cuma karena gue putusin!" tambah Mentari sebelum mengambil tas dan barang-barang lainnya yang masih tergeletak di atas meja. Lantas pergi meninggalkan ruang pemotretan. Juga Semesta dan segala kebingungannya.

Semesta ingin sekali mengejar Mentari, sayangnya di detik selanjutnya datanglah seorang cowok dengan membawa buket bunga titipan Semesta. Hal itu membuat Semesta tidak memungkinkan untuk mengejar Mentari. Karena sepertinya Mentari juga sudah pergi dengan taksi yang sudah dipesannya sejak tadi.

"Nih bunga titipan lo plus surat yang lo request kemarin." Atlas mengerutkan keningnya heran melihat kepergian Mentari yang sempat menabraknya di ambang pintu. "Kok Mentari pergi? Bukannya bunga ini mau lo kasih ke Mentari karena hari ini hari anniversary kalian yang ke satu tahun, ya?"

Semesta menyugar rambutnya ke belakang tanpa bisa berkata-kata. Wajahnya sudah merah padam menahan amarah. Ah, lebih tepatnya menahan rasa kecewa yang teramat dalam. Juga rasa cemas yang luar biasa.

Semesta tidak mau putus dengan Mentari.

Tidak mau!

"Thanks, Tlas."

Semesta hanya mengucapkan kata itu sebelum mengambil bunga dari tangan Atlas dan beranjak pergi dari tempat di mana ia mendapat banyak tatapan iba dari beberapa orang di sana. Juga mengabaikan kamera miliknya yang masih tergeletak mengenaskan di lantai yang pada akhirnya disimpan oleh Atlas.

Sudah biasa.

Semesta memang sering kali mendapat tatapan seperti itu dari orang-orang sekitar yang mengetahui hubungannya dengan Mentari.

Entahlah, entah Semesta yang terlalu bodoh karena selalu mengejar Mentari yang jelas-jelas tidak bisa menghargainya. Atau, memang Mentari saja yang terlalu naif karena tidak mau mengakui bahwa dirinya sebenarnya juga membutuhkan Semesta lebih dari apa pun.

Semua orang tahu. Mentari adalah tujuan untuk mimpi Semesta. Sementara Semesta adalah penghalang mimpi bagi Mentari. Semesta yang mati-matian berusaha mempertahankan Mentari dan Mentari yang mati-matian berusaha meninggalkan Semesta.

Semesta mencintai Mentari lebih dari dunianya sendiri. Dan Mentari, tidak.

***

Hai, Mentari. Aku nggak tau hal buruk apa yang bakal terjadi di hubungan kita ke depan. Aku cuma mau ngingetin, apapun itu, seburuk apapun keadaan kita nanti, kamu harus percaya, aku akan selalu ada buat kamu. Kamu adalah segalanya bagi hidup aku.

Jangan sering-sering insecure. Kamu selalu terlihat cantik di mata aku. Bahkan lebih cantik dari alunan gitar yang aku mainin. Aku suka banget main gitar sambil lihat foto-foto kamu yang aku ambil diam-diam pakai kamera kesayanganku. Meskipun kamu nggak suka, selalu ngedumel dan marah-marah, bilang aku terlalu berisik dan alay setiap aku melakukannya. Tapi nggak apa-apa, karena hal yang paling aku suka lebih dari dua hal tersebut tetep lihat senyum kamu. Senyum manis Mentari. Mentari Gauri. Mentari-nya Semesta.

Happy anniversary ke satu tahun, sayang. ILY, Mentari.

Dari Semesta-nya Mentari

***

Gimanaaaa???? Suka nggaaa???

Mau lanjutt???

Cerita ini juga ada versi instagramnya yaa. Kalian bisa langsung ke instagram aku @tamarabiliskii @tamarabilll karena di sana updatenya tiap hari

Spam emoticon 🌻🌻🌻 di sini kalau mau cerita ini lanjut dan aku rajin update!!

See u di part selanjutnya!!!

Ini Semesta & Mentari (ig : @semesta.auriga @mentari.gauri)

Baca versi chat di instagram aku, updatenya tiap hariiii😻🙌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baca versi chat di instagram aku, updatenya tiap hariiii😻🙌

Baca versi chat di instagram aku, updatenya tiap hariiii😻🙌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PELUK UNTUK SEMESTA (PRE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang