ㅡ#2

138 30 2
                                    

Kau punya kontaknya?"

Jongin menggeleng tak percaya akan teman gilanya satu ini, baru saja kemarin bertobat tak akan memberi harapan palsu pada wanita. Tapi sekarang sudah berganti target lagi.

Songkang melirik sepintas Jongin dengan ekspresi tak percayanya,

"Ayolah, bantu aku!"

***

"Perkenalkan saya Yang Sejong dari angkatan ke- 33, berasal dari Jeju. Mohon bimbingannya senior dan teman- teman semua" ucap Sejong lantang seraya berdiri dan membungkuk gugup diantara senior- senior dan teman- temannya. Diantaranya memberikan applause tepuk tangan atau bersorak ringan.

Sekarang giliran Sooji, meletakkan topi yang sejak dari tadi tersemat di kepalanya. Semua pria yang berada di cafe berfokus padanya, termasuk pengunjung biasa yang memang berkunjung ke cafe tersebut.

Keadaan menjadi hening sejenak,

"Sooji, Bae Sooji dari angkatan ke- 32. Mungkin beberapa dari kalian sudah mengenalku karena aku memang mengambil cuti" lanjut Sooji singkat seraya duduk kembali dan mengenakan topinya kembali.

Beberapa pria kecewa karena Sooji duduk kembali. Tak mengijinkan mereka untuk sekedar bertanya untuk satu atau dua pertanyaan mungkin.

Sejong melihat kearah Sooji, searah dengan tatapan Sejong dengan posisi berlawanan arah dengannya. Menatap pria itu sejenak, ia tahu arah pandangan pria yang ia ingat bernama Songkang kemana.

Sejong mendekatkan posisi tubuhnya kependengaran gadis tersebut, setengah berteriak karena tempat ini memang sangat berisik.

"Noona, kau kenal dia? dia semenjak tadi melihat ke arahmu? bahkan tanpa henti" ia mengarahkan dagunya ke arah Songkang yang ditemani Jongin disebelahnya serta beberapa wanita seangkatannya yang sengaja menempel pada Songkang.

Sooji menggeleng pelan, menggeser tubuhnya makin mendekat kearah pandangan Sejong penasaran. Memincingkan penglihatannya, ia tau sosok tersebut, pria kurang ajar yang merebut sekotak rokok dari dalam tasnya tadi.

Cuih, jadi namanya Songkang. Dan sama denganku mengambil cuti satu tahun.

"Tentu saja tidak.."

***

Acara pesta penyambutan telah berakhir, beberapa pulang ke rumah masing- masing. Beberapa lanjut untuk sekedar berkaraoke atau minum kembali. Begitu pula dengan Sooji dan Sejong, mereka berdua berjalan beriringan untuk pulang kembali ke kost mereka.

Sejong agak sempoyongan hari ini, karena jujur saja dia tak begitu kuat minum. Sebenarnya Sooji ingin naik taxi saja, tapi terlanjur naik bis karena tepat sekali ada bis yang berhenti dihalte setelah keduanya keluar dari cafe tersebut.

Mereka berdua duduk bersebelahan dibangku paling belakang. Sejong agak mengantuk, ia menyenderkan kepalanya ke arah jendela. Sedangkan Sooji tak sadar jika ia diikuti Songkang dan dengan segera duduk disamping Sooji tanpa persetujuan gadis tersebut.

Ia bisa melihat kilatan marah gadis yang menjadi perhatiannya beberapa jam ini,

"Jadi kau tak ingin membuka mulutmu untuk sekedar berbincang denganku?" ucap Songkang melembut.

Sooji melirik pria itu sejenak, memutar bola matanya malas. Dan membuka mulutnya untuk pertama kalinya pada pria tersebut,

"Ya benar, aku tak tertarik. Kau sudah memberikan kesan buruk saat pertama kali bertemu denganmu. Lalu maumu apa Songkang-ssi?"

Rayuan Perempuan GilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang