SONGKANG POVㅡ
Songkang memanjangkan semua anggota gerak tubuhnya, melihat sekeliling kamar tersebut, yang ternyata bukan kamarnya. Memijat pelipisnya pelan, dia teringat jika ia agak mabuk kemarin. Hanya meminum beberapa teguk soju sebenarnya, sisanya? ia habiskan waktunya untuk menggoda beberapa wanita dan mengajaknya untuk tidur bersama di hotel pasca pesta penyambutan para juniornya kemarin.
Benar, hanya tidur bersama. Hanya sentuhan fisik tanpa seks.
Semenjak ia menemukan target kunciannyaㅡ alias Bae Sooji, dia tidak terlalu berminat sebenarnya meniduri beberapa wanita.
Seorang wanita randomㅡ bahkan Songkang sudah melupakan namanya. Tampilan Songkang nampak bertelanjang dada menunjukkan dada sixpacknya dan untungnya masih mengenakan celana panjangnya kemarin. Berbanding terbalik dengan wanita yang berada disebelahnya sekarang yang sudah telanjang bulat, semua pakaian berserakan dilantai bahkan lampu tidur berselimutkan sehelai selimut putih tipis yang berasal dari alas tidur mereka.
"Good morning..." wanita itu ternyata sudah membuka matanya, walau belum sepenuhnya. Ia berusaha mendekati Songkang kembali mencoba menciumnya tapi Songkang menjaga jarak menjauh dari wanita tersebut.
Ia meraih kunci apartemennya dan memakai kemeja yang tadinya dilantai. Ia membelakangi wanita tersebut,
Songkang membuka kalimatnya,
"Aku sudah meninggalkan beberapa uang tunai dan biaya hotel sudah kubayar..."
Memberikan jeda agak lama, ia melanjutkan
"Kuharap kita tak akan pernah bertemu lagi" ucapnya dingin seraya meninggalkan wanita itu, setelah itu hanya terdengar sumpah serapah yang ditujukan pada dirinya. Dan ia sudah terbiasa mendengar kata- kata seperti itu.
***
Suasana begitu terik hari ini, suhu sekarang hampir mencapai 35⁰ celcius menurut perkiraan cuaca. Tak ayal membuat Pria yang berperawakan tinggi besar nampak gampang lelah dan berkeringat setelah berjalan lumayan jauh dari halte ke tempat kampusnya hari ini.
Pemandangan hari ini nampak berbeda, memincingkan penglihatannya. Ia kenal dengan perawakan gadis yang menarik perhatiannya, mungkin bisa disebut juga gadis gila yang menolak ajakannya untuk beberapa hari yang lalu. Bagaimana tidak, tidak ada bahkan hampir 99% semua wanita pasti mau diajak berkencan oleh dirinya.
Gadis tinggi langsing dengan dress pendek berwarna putih bermotif bunga, cardigan putih, nampak kontras dengan kulit putih pucatnya yang agak kemerahan karena suhu matahari yang terik, serta topi hitam yang tersemat dikepalanya.
Kenapa gadis ini begitu menggemaskan??ㅡ batinnya.
Mengamati dari jauh Sooji nampak sibuk menggendong kucing kecil dari jalanan kampus yang lumayan sepi, menengok kanan-kiri seperti mencari tempat yang teduh untuk kucing kecil tersebut untuk sekedar berteduh dan melindungi diri dari sorot sinar matahari. Setelah itu mengeluarkan sekantong kecil wetfood, memberikannya kepada kucing itu.
Sooji membelai lembut puncak kepala kucing tersebut saat dia makan dengan lahapnya.
Songkang mendekat ke arah Sooji, tepat berdiri dibelakang gadis tersebut pelan -pelan agar tak disadari gadis tersebut. Melindungi tubuh mungil gadis itu dengan bayangannya dari terik matahari hari ini.
Songkang tersenyum tipis akan tingkah manis gadis tersebut,
Tanpa aba- aba Sooji langsung berdiri, karena Songkang kaget bagian kepala belakang Sooji langsung saja membentur hidung pria tersebut. Sooji berbalik dan direspon langsung dengan kata maaf dari gadis itu dan hidung Songkang yang langsung mimisan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rayuan Perempuan Gila
FanfictionㅡTinggal siapa yang mulai duluan mengejar atau siapa yang mendapatkan penyesalan diakhir cerita bukan?