Sanemi story

1.1K 40 4
                                    


Cerita ini hanya sekedar hiburan dan karangan belaka. Jangan dianggap serius. Nikmati dgn musik dan beberapa camilan pasti cocok.

🥀🥀🥀

Suatu pagi yg indah, Sanemi terbangun dari tidur nyenyak nya semalam. Hari ini ia harus membantu ayahnya pergi ke kebun, untuk membantu pekerja lain di perkebunan.

🥀🥀🥀

Selepas ia melakukan rutinitas nya, ia langsung pergi ke kebun bersama sang ayah dan adiknya Genya. Ibunya dan adik² yg lain diam dirumah.

Ia keluar dari mobilnya, lalu pergi ke kantor ayahnya untuk berganti baju berkebun. Ia juga mengambil keranjang buah untuk memetik buah yg panen. Genya dan Sanemi pergi ke kebun jeruk yg saat itu memang panen banyak. Para pekerja memetik buah tersebut, Sanemi dan Genya membantu memanen buah.

"Kakak! Apa buahnya sudah cukup untuk dibawa?" Tanya Genya sambil menunjukkan keranjang buahnya. Sanemi mengangguk dan pergi bersama adiknya menuju ke sebuah gudang berisi banyak pekerja.

"Bibi! Apa buahnya cukup?" Tanya Sanemi pada pekerja perempuan. "Tuan muda, itu sudah cukup banyak. Kemarikan keranjang buah itu! Biar saya yg urus!" Ucap pekerja tersebut dg sopan. Sanemi dan Genya memberikan keranjang mereka, lalu pergi dgn keranjang kosong baru.

Sekian lama memanen, ia dan adiknya Genya memutuskan istirahat bersama sang ayah di sebuah tempat di tengah kebun. Sang ayah terlihat asik dgn ponselnya. Sanemi dan Genya tidak curiga sedikit pun dgn ayahnya.

Mereka berdua memakan bekal yg diberikan ibunya. Sementara sang ayah tetap tak berubah dari posisi nya. "Kakak! Apa yg ayah lakukan?" Tanya Genya dg polos. Sanemi menatap ayahnya sekilas, lalu tersenyum "Mungkin sibuk dg pekerjaan online nya!" Jawab Sanemi dg lembut.

Genya hanya mengangguk dan melanjutkan makan siangnya. Sedang asik istirahat, ayahnya menghilang dan entah pergi kemana.

"Dimana ayah kak?" Ucap Genya sedikit panik. Sanemi menoleh di sekitarnya dan bertanya kepada para pekerja "Apakah salah satu dari kalian melihat ayahku?" Tanya Sanemi dg suara keras. Dan serempak menjawab tidak.

Ia dan adiknya sedikit panik. Ia memutuskan untuk turun dari tempat itu lalu pergi mencari ayahnya.
Namun tak lama, ayahnya datang sambil membawa beberapa tamu. Ia melihat tamu tersebut dg teliti. Ia juga melihat seorang anak laki² yg imut dan manis, namun juga rupawan.

Ia hanya mengikuti ayahnya dari belakang, hingga ketempat dimana adiknya masih istirahat.

"Tuan. Ini anak² ku. Ini Sanemi, yg berada di sebelah saya..." ayah Sanemi menggantungkan kalimatnya, lalu Sanemi membungkuk berkenalan.
"Dan ini adiknya Genya..." gantungnya lagi. Genya segera berdiri dan berkenalan. "Ini kebun buah kami. Kebun kami telah menjual banyak buah berkualitas dan segar, yg langsung dari kebunnya dan dikemas dg rapi!" Ucap Ayah Sanemi dg gugup.

"Wahh disini bagus sekali. Kami sepertinya tidak salah mengunjungi kebun!" Ucap tamu tersebut. Dan dibalas dg cengiran gugup sang bapaknya Nemi. "Ini anakku. Dia sepertinya seumuran dgn anakmu! Jika boleh, saya ingin menitipkan anak saya padamu. Sementara kau menunjukkan berbagai buah berkualitas!" Ucap sang tamu.

"Ahh tentu saja. Kami tidak keberatan. Kami akan senang jika kedatangan tamu untuk anak² ku. Baiklah, silahkan dititip kan disini bersama anakku!" Balas ayah Nemi. Sang tamu pun menitipkan anaknya pada Sanemi dan adiknya Genya.

My Soul Mate is You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang