Part 18

1.9K 103 3
                                    

Lagu pun selesai ia nyanyikan. Para hadirin bersorak gembira sambil bertepuk tangan. Ada yang berkata, "Rio.. Lagu itu untuk siapa? Untuk aku ya?" Rio menanggapinya dengan senyuman.

"Gue... Sebenarnya lagu ini gue persembahkan untuk cewek yang sangat gue sayangi. Dia ada disini. Dan cewek itu adalah..."

Semua deg-degkan. Alangkah beruntungnya cewek yang dimaksud Rio.

"Dan cewek itu adalah...Ify!" Sambung Rio.

Deg! ( Kok dari awal cerita deg deg aja ya? ) Jantung Ify mau copot mendengar pengakuan Rio. Begitupun yang lain. Apa Rio lagi sakit? Ify kan udah punya pacar, dan pacarnya itu adalah cowok yang Ify cintai. Barangkali Ify menolak jika Rio menembaknya.

Rio berjalan mendekati Ify sambil menenteng gitarnya.

"Ify mau Rio nyanyi lagi buat Ify?" Tanya Rio sedikit menggoda.

Ify terdiam. Sekarang ini ia sedang berada di dunia sadar dan tidak sadar.

"Fy.." Rio berlutut di depan Ify seraya menggenggam tangan Ify.

"Fy, Rio sayang sama Ify. Mau nggak Ify jadi pacar Rio? Kalo Ify mau, terima aja. Debo udah beri ijin." Kata Rio penuh harap.

Mendengar Rio mengucap kata 'Debo', Ify pun tersadar. Astaga! Rio menembaknya? Jujur, Ify tidak suka dengan kelakuan Rio. Apa Rio tidak tau kalau ia udah dimilki orang lain? Apa Rio nggak tau hatinya sama sekali tidak mencintai cowok di depannya ini? Apa Rio nggak tau kalau ia sangat mencintai Debo dan nggak rela melepas Debo? Apa Rio nggak mau tau tentang perasaannya? Apa Rio hanya mementingkan perasaan diri sendiri?

"Fy, jawab pertanyaanku." Pinta Rio mengeratkan genggamannya di tangan Ify.

"Lepasin!" Bentak Ify garang. Semua yang melihatnya kaget bukan main. Ify, baru kali ini Ify berkata kasar. Ify sendiri tidak tau kenapa ia berani membentak cowok seperti Rio.

"Ke..Kenapa Fy?" Tanya Rio. Ia bangkit dan berdiri.

"Maaf ya Pangeran Rio yang saya hormati. Saya, Ify Alyssa tidak bisa menerima cinta Pangeran. Karena apa? Karena saya sudah mencitai cowok bernama Debo. Cinta mati malah. Lebih baik Pangeran cari cewek lain. Lagipula, saya adalah gadis biasa. Bukan keturunan Raja. Gadis biasa tidak cocok bersama seorang Pangeran seperti Anda. Terimakasih." Kata Ify seraya pergi meninggalkan Rio.

Titik-titik air mata perlahan turun membasahi pipinya. Tapi Rio mengusapnya dengan cepat. Ia tak ingin ketahuan nangis karena ditolak cewek.

"Hy bro! Jangan sekali lagi ngelakuin hal gila seperti ini. Jauhi Ify, Ify itu berbeda dengan yang lain. Sekali jatuh cinta, Ify akan tetap cinta sama cowok itu. Dan Debo lah cowok yang dipilihnya. Gue lebih kenal Ify dibanding lo. Dulu, gue juga pernah punya rasa sama dia. Tapi gue mundur. Gue tau Ify nggak bakal suka sama gue karena Ify nggak akan suka sama cowok selain Debo." Jelas Gabriel.

"Tapi.. Salahkah gue mencintainya?" Tanya Rio lirih.

"Nggak Yo, lo nggak salah."

"Tapi Yel, gue cinta sama Ify. Apa Ify nggak bisa beri gue sedikit cintanya?"

"Yo.. Yuk balik." Ajak Gabriel.

Dengan hati yang sangat hancur, Rio kembali ke kelasnya. Sungguh, Rio benci pada dirinya sendiri. Fighting Yo! Jangan pedulikan kata Gabriel. Lo harus dapetin Ify. Bagaimanapun caranya! Tekad Rio.

***

Rio memandangi langit-langit kamarnya sambil mengingat kejadian tadi. Kejadian yang membuat hatinya sakit. Ify... Memang gadis itu berbeda dari yang lain. Ify sama sekali tak menaruh hati padanya. Rio berdumel, kenapa sih gue bisa suka sama Ify? Yah, benar apa yang dikatakan Gabriel. Debo cowok yang beruntung. Sangat sulit mendapatkan Ify walaupun Debo memberinya ijin untuk mendekati Ify.

Princess From Village Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang