Warning typo bertebaran!
Apa kabar? sorry baru update, ya. Semoga suka dengan part ini. (๑˃ᴗ˂)ﻭ
***
Tekan tombol bintang dan jangan lupa berkomentar yang baik.
happy reading.
***
Arthur meregangkan tubuhnya, lalu berjalan menuju kamar mandi. Hari ini ia berniat mengajak Radeva pergi bersamanya, ke pantai.
Ia tadi sudah menghubungi gadisnya, dan tentu saja gadis itu tidak menolak tawarannya untuk pergi ke pantai bersama.
Karena Radeva juga menyukai pantai sepertinya. Sangat serasi bukan? tidak seperti dengan Ghaisa, yang menyukai hutan membosankan itu.
Tangannya meraih sower, lalu mandi dengan suasana riang.
Setelah selesai membersihkan diri, Arthur membuka lemarinya dan meraih kemeja biru warna kesukaan gadisnya. Dan lagipula hari ini Radeva akan mengenakan dress berwarna biru, sama seperti dengannya. Dari mana Arthur tau? memangnya apa yang tidak bisa ia ketahui.
Arthur memperhatikan penampilannya di cermin, lalu tersenyum lebar.
Dengan segera Arthur, berjalan keluar kamar. Menuju mobilnya berada. Baru saja tangannya meraih pintu, suara sang ibu menghentikan gerakan tangannya.
"Arthur, kamu akan pergi kemana?" Tanya Nasa saat melihat anak bujangnya sudah rapi.
"Pergi dengan calon menantumu," jawab Arthur dengan tersenyum tipis.
"Oh ya? Ghaisa?" Sontak saja wajah Arthur berubah jijik mendengar nama gadis yang dibencinya.
"Menjijikan,"
Nasa melotot mendengar kata yang dilontarkan anaknya. "Apa maksudmu?"
"Tidak papa, lupakan." Arthur melirik jam di tangannya, "Sudah jam segini, Arthur pergi dulu."
Nasa menghela nafas sejenak "Ibu, tidak setuju kamu dengan Ghaisa. Dia terlalu kasar, ibu terkejut saat mendapatkan pesan dari gadis itu yang mengatakan kalian baru saja menjadi sepasang kekasih. Ibu lebih setuju kamu dengan Radeva, dia gadis baik. Sangat berbeda dengan gadis pilihanmu itu,"
Arthur tertegun mendengar perkataan sang ibu, lalu tersenyum smirk. Ternyata dia tidak sendiri. Jika begini pasti rencana membuat gadis itu menderita akan terasa sangat seru. Ditambah ibunya tidak menyukai Ghaisa.
Pasti penolakan yang dilakukan ibunya membuat gadis itu sedih. Sangat memuaskan.
Tanpa menjawab perkataan sang ibu Arthur berjalan keluar. Dengan segera ia menaiki mobilnya menuju kediaman Radeva.
*
Arthur mengaca di kaca spion sebelum masuk dan bertemu Radeva. Ia harus terlihat tampan.
"Tuan Arthur, nyari siapa?" Tanya seorang laki-laki paruh baya yang membukakan pintu.
"Radeva," jawabnya singkat.
"Oalah, masuk Tuan. Nona Radeva lagi ngobrol sama nona Ghaisa dan Tuan Damian di dalam." Laki-laki paruh baya itu mempersilahkan Arthur.
Arthur mengernyit bingung, untuk apa kedua undik itu ke sini?
Benar saja, saat Arthur masuk ia melihat Ghaisa tengah mengobrol dengan gadisnya. Dan Damian, pria itu lebih memilih memperhatikan kedua gadis yang asik berceloteh ria.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHUR SECOND LIFE
FantasyArthur mengalami kehidupan kembali, setelah aksi bunuh dirinya. Akibat Radeva orang yang dicintainya dibunuh oleh Ghaisa, sosok gadis yang mencintai Arthur hingga menempeli pria itu. Saat terbangun ia kembali di satu tahun sebelum kejadian itu, Art...