"terimakasih tuan boss sudah mau mengantarkan saya"eul telah sampai di depan toko roti tempat nya bekerja.
"Iya sama-sama,bisakah kau memanggil ku boss saja"
"Baiklah Terimakasih boss"
"Baiklah"
"Eh .... tunggu"cegah boss yang eul akan turun dari mobilnya.
"Ada apa boss??"
"Bolehkah aku meminta no telpon mu"
"Maaf aku tak mempunyai ponsel,aku gak membutuhkan nya Karena tak begitu penting pula bagiku"
"Apa ini bukan alasan jika kau tidak mau membagikan nomer ponsel mu??"
"Terserah anda,tapi aku berkata jujur"
"Baiklah."
"Permisi"ucap noeul terus keluar dari mobil noeul.
"Mungkin tak penting bagimu tapi bagiku itu penting"
Boss mengambil ponselnya dan menghubungi sekertaris nya.
"Segera belikan aku ponsel keluaran terbaru untuk ku sekarang"
Boss mematikan sambungan telponnya tanpa harus mendengar jawaban di seberang panggilan telpon nya.dan akhirnya boss menjalankan mobilnya ke perusahaan nya.boss mendirikan perusahaan sendiri,dia tak mau perusahaan daddy nya,karna iya ingin belajar mandiri dan berusaha sendiri dan perusahaan nya juga terbilang sukses karena kerja keras.dan membuat kedua orang tuanya bangga kepada anak satu-satunya itu.
*
*
*
Setelah seharian bekerja di toko roti eul akhirnya pulang.dan apa yang membuat nya terkejut adalah sang pemilik kontrakan di di rumahnya.
"Tuan..."
"Oh eul kau sudah pulang"
"Iya tuan"
"Sekarang adalah jatuh tempo pembayaran eul"
"Tuan.... bisakah aku meminta waktu??aku akan segara mencari uang nya"
"Tidak bisa eul,ini sudah terlambat"
"Tapi tuan"
"Sebaiknya kau bereskan barang-barang mu dan pergi dari sini"
"Baiklah tuan, Maafkan aku"
"Aku juga minta maaf eul,aku tau kau orang baik,tapi aku juga butuh uang untuk keluarga ku "
"Iya tuan saya ucapkan terima kasih selama ini sudah baik untuk ku"
Noeul kemudian masuk dan membereskan barang-barangnya nya dan keluar dari rumah tersebut.eul bingung harus kemana?? Jika dia ke.rumah first itu tidak mungkin eul tak ingin merepotkan first.akhirnya eul duduk di halte bis dia tak tau mau kemana.dan tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti tak jauh dari tempat eul duduk.
"Eul....."
Eul yang mendengar namanya di panggil menoleh ke arah suara itu.
"Nenek...."
"Eul apa yang kau lakukan di sini,dan apa ini kenapa kau membawa kopernya??"
"Aku di usir dari kontrakan nek karna tak bisa membayar nya" ucap eul tersenyum
Nenek hanya menggeleng kan kepalanya melihat eul walaupun dia sedang susah tapi senyuman nya tak pernah luntur dari wajah nya.
"Sekarang kau mau kemana??"
"Aku tidak tau nek"
"Sekarang ikut nenek pulang kerumah"
"Tapi nek"