Lomba Untuk Amira

37 1 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Welcome to love story
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf ya baru bisa up date
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kalian apa kabar? Semoga baik ya,
Oh, iya kalian kangen Pra dan Amira gak?
Atau kangen gue?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
End jangan lupa vote, komen, dan follow akun wp gue yang
Btw kalian udah follow ig, wp, tiktok, gue belum?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading 🩷️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Tolong dengerin gue sebentar!"

Pra berdiri di depan kelas untuk mengumumkan sessuati yang sepertinya penting. Pandangan semua temannya di kelas kini tertuju pada ketua kelas itu.

"Jadi, sebentar lagi kan mau tujuh belasan, nih. Niatnya nanti di sekolah mau diadakan lomba-lomba. Nah, gue berharap banget kalian ikut berpartisipasi," jelas Pra.

Amira mengangkat tangan kanannya, "memang ada lomba apa aja?"

Pra mengambil spidol di atas meja guru kalimat demi kalimat lomba apa saja yang di adakan sekolah. "Ada lomba cerdas cermat, tarik tambang, lompat karung, cipta puisi dan cerpen, kebersihan kelas, futsal, basket, voli, bulu tangkis, mural, dan fashion show."

Lalu Pra kembali berbalik badan kembali ke arah teman-temannya dan menyampaikan perihal lomba.

"Cerdas cermat itu berkelompok, satu kelompok ada tiga orang, nah pelajarannya tuh untuk anak MIPA ada cerdas cermat fisika, kimia, biologi, dan matematika. Tarik tambang itu juga berkelompok, satu kelompok itu terdiri lima orang. Bulu tangkis berpasangan, putri dua, putra dua. Voli juga berkelompok, satu kelompok menyediakan enam orang pemain di lapangan dan empat orang pemain cadangan. Futsal masing-masing beranggotakan lima orang. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Basket tim berisikan lima orang dan boleh memiliki pemain cadangan. Kebersihan kelas berarti tanggung jawab bersama untuk menjaga kelas tetap Bersih dan tapi boleh dekorasi dengan tema tujuh belasan. Mural, ini melukis dinding antar kelas. Sama kayak kebersihan kelas jadi semua wajib ikut. Cipta puisi dan cerpen perorangan. Dan untuk fashion shows juga perorangan dengan busana yang di buat sendiri dari bahan daur ulang dan organik."

Semua murid mengangguk paham. Sepertinya Pra benar-benar ketua kelas yang bertanggung jawab dan perduli terhadap teman-teman kelasnya. Terlihat dari gaya berbicaranya di depan kelas, laki-laki itu seperti sudah terbiasa berbicara di hadapan banyak orang. Jujur saja Amira sangam kagum dengan sosok Pra karena tidak gugup sama sekali melakukan hal seperti itu.

"Pra kelihatan tambah tampan kan, Mir?" Ujar Vanilla.

"Biasa aja."

"Yakin biasa aja?" Ledek Vanilla

"Ada yang mau di tanyain lagi?" Pra tersenyum tipis lalu mengedarkan pandangan ke arah teman-temannya sekelas.

Hening. Sepertinya le jelasin Pra sudah cukup jelas untuk mereka yang mendengarkan.

"Nanti daftanya ke gue, ya. Debut nama sama mau ikut lomba apa aja."

"Mir, Van, Pra keren banget kalau lagi ngomong di depan publik gini," ucap Mita dari arah belakang.

"Iya, memang keren te man gue," Ujar Vanilla.

Sedang kan Amira mengangguk pelan sambil tersenyum tipis. Memang benar perkataan yang baru saja Mita lontarkan dari mulutnya. Amira tidak bisa berbohong tentang itu.

Pra melangkahkan kaki menuju tempat duduknya melewati kursi Amira. Lelaki itu tampak berhenti sebentar saat melewati kursi yang Amira tempati. "Mau ikut cerdas cermat?"

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang