Setelah permainan gila itu, Mark membagi kamar yang dirumah itu. Kenapa Mark? Karena disini Mark adalah leader sekaligus sebagai anggota tertua dalam geng 7Dream. Tentu saja apapun keputusan Mark, mau tidak mau itu mutlak dan tidak ada seorangpun yang berani membantah.
Sebelumnya Mark juga yang menyurvei rumah-rumah yang nanti akan mereka tinggali, karena Mark adalah anak teknik sipil jadi lebih mengerti mengenai bangunan-bangunan.
Rumah itu terdiri dari 2 lantai. Masing-masing lantai ada 2 kamar dan 1 kamar mandi. Dapur, ruang makan, dan ruang keluarga semua berada di lantai 1. Dilantai 2 ada satu ruangan lagi yang cukup luas yang merupakan ruang serbaguna.
Sebenarnya diatas ada satu lantai lagi, yaitu rooftop untuk menjemur baju ataupun bersantai.
Suasana rumah itu cukup aesthetic, Mark memang pintar memilih rumah.
"Oke kalau gitu, gue bagi kamarnya ya. Kan ada 4 kamar, jadi kita bagi 2 orang tiap kamar, dan 1 orang dapat satu kamar sendiri." ujar Mark memberi tahu teman-temannya itu.
"Kita main batu, kertas, gunting aja buat nentuin kamarnya, Hyung." Jawab Chenle.
"Ehmm, boleh tapi kalian ber-enam aja yang main. Gue bakal nempatin kamar yang itu sendiri." Mark menunjuk salah satu kamar yang ada dilantai satu itu.
"Dih curang, enak aja kita main ber-tujuh lah biar adil!" jawab Jaemin.
"Kan disini gue leadernya, yang ngide buat ngontrak bareng kan juga gue, yang nyurvey juga gue. Jadi kalian ngikut dong sama gue." jawab Mark balik, Jaemin memutar bola matanya sambil menirukan kata-kata Mark dengan mulut bawahnya yang maju kedepan.
Mark hanya tertawa melihat hal itu kemudian pergi ke kamar yang dia maksud dan merapikan barangnya.
"Yaudahlah, Mark Hyung kan butuh privasi. Maklum dia orang Kanada kan dia orangnya strict banget sama privasinya." Ujar Haechan menenangkan teman-temannya.
"Yaudah kalau gitu baju, kertas, gunting!" Aba Chenle yang kemudian kelima sahabatnya itu mengeluarkan tangan mereka masing-masing.
Chenle berdecak, karena dirinya sekamar dengan Jisung
"Yah gue sama Jisung lagi, awas lo ya Sung kalau jorok!" Ujarnya pada Jisung.
"Dih, gue gak jorok kali, lo yang jorok" timpal Jisung.
"Gue sama Jeno" Ujar Jaemin.
"Haechan sama Renjun!" Ujar Haechan.
"Awas lo ya Chan kalau jorok, gue usir lo dari kamar" Ujar Renjun pada Haechan.
"Siap bos!"
Semua memasuki kamar mereka masing-masing.
(UwU)
Haechan kini hanya diam di tengah-tengah pintu melihat kasur queen size yang akan ditidurinya bersama Renjun.
Renjun merebahkan tubuhnya dikasur itu, karena sudah cukup lelah beberes rumah sejak tadi pagi hingga sore bersama yang lainnya. Keadaan rumah sudah bersih hanya tinggal memasukkan baju-baju dari koper kedalam lemari saja.
"Njun, lo yakin kita sekasur? Gak mau beli kasur lagi?" tanya Haechan yang masih berdiri di tengah-tengah pintu kamar.
"Hah? Emang kenapa? Kasurnya luas kok, lo kalau tidur suka begajulan ya?" tanya Renjun sembari mengangkat kepalanya sedikit untuk melihat Haechan diambang pintu.
"Ya enggak, takutnya lo gak nyaman aja tidur sekasur sama gue!" Balas Haechan.
"Yaelah, kan kita udah sahabatan dari dulu masa gak nyaman sih tidur bareng, apalagi kita sesama cowok. Lagian gak ada duit gue, bokap gue ngasih bulanannya ngepas supaya gue bisa ngatur duit." jelas Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pocky Game || Hyuckren
FanfictionKarena sebuah permainan bodoh Haechan antara menyesal dan tidak mengakibatkannya menyukai temannya itu dan tergila-gila pada bibirnya. (WARNING: THIS BXB STORY! IF YOU HOMOPHOBIC PLEASE LEAVE RIGHT AWAY) !!! NON BAKU! !!! THIS STORY IS NOT REAL. DIS...