Jam menunjukkan pukul 6 sore. Namun sejak tadi Renjun tidak melihat Haechan lagi setelah mereka mencari sarapan bersama.
Katanya sih ada urusan mendadak. Renjun antara peduli dan tidak peduli sih mau Haechan ada atau tidak.
Pedulinya mungkin cuma karena harusnya hari ini mereka resmi berpacaran kan, tapi kok Haechan malah menghilang. Biasanya kan pasangan baru itu suka mesra-mesraan.
Tidak pedulinya adalah akhirnya dirinya bisa lepas dari Haechan. Dirinya takut akan canggung dengan sahabatnya itu apalagi setelah kejadian mereka berciuman itu.
Malam ini Renjun membantu Jisung untuk memilih baju, karena sudah berjanji membantu Jisung untuk agenda date nya bersama Anna.
Renjun membongkar lemari baju milik Jisung yang padahal baru kemarin Jisung merapikannya setelah mereka pindahan, tapi malah di obrak-abrik oleh Renjun. Jisung hanya bisa pasrah, karena kalau dirinya protes pasti Renjun akan mengomel.
"Lo gak ada baju lain apa?"
"Baju yang kaya gimana yang lo maksud Hyung?"
"Ya yang agak proper kek, masa yang lo punya cuma flanel doang."
"Cuma itu yang gue punya."
"Bener-bener ya lo Sung. Minta bantuan gue mendadak gini, kalau lo gak punya baju tuh bilang dari kemarin-kemarin harusnya, biar lo bisa beli."
"Baju sebanyak ini masa lo gak bisa nge-styling-in buat gue sih Hyung."
"Banyak sih banyak, tapi isinya flanel kotak-kotak doang kaya mahasiswa akhir lo!"
"Yaudah gak papa kali Hyung, pakai yang ada aja."
"Kalau lo pakai baju kaya gini, yang ada si Anna gak bakal minta date buat kedua kalinya."
Jisung terbungkam, dirinya agak tertusuk dengan perkataan Renjun.
Renjun pun jadi merasa bersalah melihat sahabat yang sudah dianggap sebagai adiknya sendiri itu nampak bersedih.
"Ya udah kalau gitu, kita pinjem bajunya Jaemin aja."
Mereka pun keluar kamar dan masuk ke kamar Jaemin dan Jeno yang berada di lantai yang sama. Jaemin dan Jeno pun kaget karena Renjun dan Jisung asal masuk gitu aja tanpa mengetuk pintu terlebih dulu.
Jeno sekarang lagi mainin laptopnya di meja belajar, sedangkan Jaemin sedang baca wattpad sambil rebahan di kasur.
Renjun pun membuka lemari pakaian milik dua sekamar itu, dan lagi-lagi mengobrak-abrik baju mereka.
"Eh eh eh kok di berantakin sih Njun." Ujar Jaemin terbangun dari kasurnya dan menghampiri Renjun yang ada didekat lemari.
"Itu Jisung mau pinjem baju." Jawab Renjun singkat dan tetap mengobrak-abrik pakaian milik Jeno dan Jaemin karena satu lemari.
"Ya tapi gak di berantakin juga dong, baru kemarin gue beresin udah lo berantakin aja." Ujar Jaemin.
Jeno memilih mengabaikan mereka dan fokus dengan laptopnya karena dia ada kerjaan partime jadi freelancer, lagi dikejar dateline euy. Toh Jaemin juga yang bakal beresin.
"Diem lo! Ini semua buat adek lo tuh mau nge-date sama Anna. Mau nembak juga katanya, emang kalian mau tanggung jawab kalau dia gak diterima?" Ujar Renjun yang tiba-tiba berdiri sambil memegang pinggangnya.
"Hah Serius? Kok lo gak cerita sih Sung!" Ujar Jaemin pada Jisung yang hanya berdiri tanpa berkata apa-apa karena takut dimarahin Hyung-nya lagi.
"Emm- Kata Renjun Hyung gak baik ngomong-ngomong ke orang kalau belum jadi." Jawab Jisung sambil menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pocky Game || Hyuckren
Fiksi PenggemarKarena sebuah permainan bodoh Haechan antara menyesal dan tidak mengakibatkannya menyukai temannya itu dan tergila-gila pada bibirnya. (WARNING: THIS BXB STORY! IF YOU HOMOPHOBIC PLEASE LEAVE RIGHT AWAY) !!! NON BAKU! !!! THIS STORY IS NOT REAL. DIS...