Setelah selesai kelas, Renjun pun berjalan kearah lift untuk menuju lantai dasar. Hari ini dia berjalan kaki menuju kampus karena jarak kontrakan 7Dream cukup dekat dengan kampus, jadi lumayan bisa sekalian olahraga dan menghemat ongkos transport juga.
Pikirannya tentang kejadian dirinya dan Haechan kemarin masih terngiang-ngiang dan membuatnya sakit kepala. Soal kepergok saat berciuman dengan Haechan sih tidak masalah, yang jadi masalah adalah yang memergoki mereka berdua adalah Chenle, dimana Chenle adalah social butterfly yang kenalannya ada dimana-mana. Renjun jadi overthinking, takutnya Chenle akan memberitahu kepada orang-orang.
Haechan dan Renjun tentu saja memohon-mohon pada Chenle untuk tidak memberitahu tentang hubungan Haechan dan Renjun kepada teman-teman yang lain kemarin. Lalu Renjun juga menjelaskan alasan kenapa mereka berpacaran, untungnya Chenle setuju. Namun Chenle tetaplah Chenle, dia pasti akan membocorkannya walaupun hanya dengan kode.
Renjun hanya memikirkan sampai kapan kira-kira bom waktu itu akan meledak.
Renjun melihat kearah tembok gedung yang terbuat dari kaca tebal itu saat memasuki lift, ternyata diluar hujan.
Setelah keluar dari lift dan menuju teras gedung Renjun mendengus sebal, meskipun letak kontrakan 7Dream dekat dengan kampus masalahnya hari ini dia kan berjalan kaki dan tidak membawa payung.
"Yaelah ada aja masalahnya, gue belum nyampe rumah udah hujan aja." Omelnya sambil berdiri di teras gedung kampus itu sambil memandang kearah hujan yang semakin lama semakin lebat.
Renjun pun memutuskan untuk duduk saja di bangku yang ada di teras itu untuk menunggu hujan. "Padahal siang tadi cerah, tapi sorenya hujan."
Tapi kalau dilihat-lihat hujan kali ini menenangkan karena tidak ada petir dan geluduk yang menyambar, Renjun bisa merasakan aroma dari tanah yang terkena air hujan itumembuatnya bisa melepaskan overthingking-nya sejenak.
"Ya setidaknya sekalian bisa ngehindarin si Haechan juga sih." Gumamnya lagi.
Renjun sedang menghindari Haechan sejak kejadian semalam, karena yang sebenarnya terjadi antara Renjun dan Haechan setelah kejadian kepergok Chenle itu, Renjun ceritanya agak ngambek ke Haechan jadi setelah drama memohon Chenle, Renjun langsung masuk kamar dan tidak berbicara pada Haechan sama sekali bahkan sampai pagi tadi sebelum dirinya pergi ke kampus.
Haechan sendiri juga berusaha mengiriminya pesan, namun Renjun memilih untuk mengabaikannya.
Toh kan itu kesalahannya juga, salah sendiri cium-cium gak tau tempat kan jadi ketahuan.
Sudah hampir 10 menit Renjun duduk, tiba-tiba Yangyang dari arah pintu utama gedung datang duduk disampingnya.
Yangyang adalah teman sekelas Renjun.
"Nunggu hujan juga lo yang?" Tanya Renjun pada Yangyang.
"Iya, tadi gue nunggu di tangga, terus ngeliat ada lo jadi gue samperin deh." Jawab Yangyang.
"Owalah iya."
Renjun sebenarnya lumayan kenal dekat dengan Yangyang ini, karena bisa dibilang satu-satunya teman di kelasnya yang Renjun bisa percaya dan mengajaknya untuk satu kelompok ya Yangyang. Walaupun Yangyang anaknya agak gila-gila gosip, jadi Renjun kadang juga jadi ikut-ikutan tahu apa gosip yang hits dikampusnya berkat Yangyang.
Oiya Yangyang juga teman kakaknya Renjun, Huang Hendery. Mungkin kakaknya juga yang menyuruh Yangyang untuk menjadi teman Renjun dikelas karena pasti Hendery kasihan dengan adiknya itu tidak punya teman dikelas karena circlenya cuma anak 7Dream saja dari sma.
"Eh Njun, lo pindah kosan ya?" Tanya Yangyang membuka pembicaraan lagi
"Iya sorry belum ngasih tau, soalnya baru banget juga pindahannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pocky Game || Hyuckren
FanfictionKarena sebuah permainan bodoh Haechan antara menyesal dan tidak mengakibatkannya menyukai temannya itu dan tergila-gila pada bibirnya. (WARNING: THIS BXB STORY! IF YOU HOMOPHOBIC PLEASE LEAVE RIGHT AWAY) !!! NON BAKU! !!! THIS STORY IS NOT REAL. DIS...