ALFHA || FIVE

208 7 0
                                    

-Cinta itu gak selalu berjalan lancar, buktinya gue menderita-
-CALZEY-

Tak terasa pernikahan Alfha & Calzey, baru saja selesai di laksanakan. Mereka sudah sah menjadi pasangan satu sama lain ketika janji suci diucapkan. Pernikahan mereka tidak besar-besaran. Anak-anak muda yang di undang pun hanya anggota inti CRATZY.

Mereka menatap satu sama lain ragu, ini adalah detik-detik ciuman. Di mana kedua kaki Calzey bergetar dengan hebat di balik gaun putih yang sangat indah.

Calzey menatap Alfha penuh tekanan, mengisyaratkan untuk cepat menciumnya.

"Pengen banget ya?" Tanya Alfha lirih, ia justru merasa hebat.

"YANG BRUTAL PAKETU!" Teriak Yuri dari meja tamu undangan.

Okta menyenggol kasar bahu Yuri, "Malu-maluin."

"CEPETAN WOI!" Lanjut Okta terkekeh.

Jingga dan Kenzi menatap sohib mereka heran, untung temen :)

Mave dan Gio tetap sama, menunjukkan raut wajah datar. Tanpa ada niatan tersenyum sedikit pun.

"ALFHA CEPETAN! GUE MALU BANGET!" Teriak Calzey di dalam hatinya. Ia menjerit meminta pertolongan walaupun tak ada yang menolongnya.

Alfha tersenyum miring, lalu mendekatkan bibirnya untuk mencium bibir Calzey, "Lo milik gue, Zey."

Cup!

Mereka saling mencium satu sama lain, dan disaat bersamaan. Tamu undangan di sana bertepuk tangan dan bersorak bahagia.

Calzey mengigit kecil bibir Alfha, sang empu berdesis pelan dan dengan cepat melepaskan tautan itu. Calzey terkikik melihat Alfha yang merasa kesakitan. Salah sendiri.

...

Tamu undangan mulai bersalaman dengan pengantin yang berada di panggung pelaminan. Hingga tiba saatnya CRATZY untuk menyalimi Paketu dan Buketu mereka.

Kenzi menyalami Alfha menggunakan ala-ala Laki-laki. "Selamat ya Al, dijaga istrinya."

"Tanpa lo suruh juga tetep gue jaga."

"Widih udah nikah aja nih, di tunggu momongannya." Ucap Jingga.

Alfha melirik Calzey yang memerah pipinya. "Apa?" Ketus Calzey.

"Sama suami gak boleh gitu Zey," Sahut Edgar yang berada tak jauh dari Calzey.

"Tuh dengerin." Sahut Alfha."

"Ck."

Gio dan Mave menyalimi Alfha, kenapa hanya Alfha? Tidak ada satupun yang berani menyentuh Calzey kecuali Alfha. Karena ia akan memarahi siapapun itu.

"Congrats," Ucap Gio.

"Thanks Bro, lo udah mau dateng." Kata Alfha.

"Selamat, jangan sampe istri lo luka. Apalagi gara-gara ulah lo." Ucap Mave penuh tekanan.

Mendengar itu Alfha tersenyum kikuk, "Gue gak janji."

Mave menatap Alfha tanpa minat dan pergi mengikuti Gio.

"PAKETU, EAA NIH HADIAH DARI KITA!" Seru Yuri.

"KALIAN NGAPAIN BAWA GINIAN?!"

Alfha baru saja membentak tamu undangan, kenapa? Lihatlah. Teman kurang ajar, pergi ke undangan pernikahannya dengan membawa bucket kondom. Iya, ukurannya mini. Tapi ini di tumpuk-tumpuk.

Okta menyikut pinggang Yuri pelan, "Tuh kan, apa gue bilang. Ini itu hadiahnya gak bagus, Si Bos kan udah bisa main langsung."

"Iya juga."

Love Disorder [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang