Erankhila 1

234 37 14
                                    

Hai hai ini cerita kedua gue, cerita yang pertama akunnya udah hilang jadi ngak bisa di lanjutin makanya bikin cerita baru di sini aja

Semoga suka

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

***

Matahari mulai beraksi dengan tugasnya pada dunia yang menyebabkan cahaya nya terpancar dengan indah yang disebut dengan matahari terbit.

Cahaya nya menyebar menyinari dunia dan sampai pada kamar seorang gadis yang masih terlelap dalam tidur manisnya.

"non, bangun non?!" Panggil seseorang dari luar kamar tersebut.

"Non khila bangun udah pagi non!?" panggil mbok betri lagi.

Iya, gadis yang sakarang sedang terlelap adalah akhila embun deprawarta.

"non khila!" panggilnya lagi.

"Nguhhh" lenguh empu yang sedari tadi di panggil oleh mbok betri.

"Non!??" panggil mbok betri lagi dengan nada khawatir.

"Iya mbok,khila udah bangun" jawab akhila dari dalam kamar.

"Ish,harusnya pas gue bangun kudu  disuguhin suara pangeran ini malah dengar suara mbok betri, ngak estetik banget" gerutu akhila yang nyawanya sudah terkumpul sepenuhnya.

"Non cepetan mandi, ntar non telat kesekolah jangan lupa Saparan dulu sebelum berangkat ke sekolah" pesan mbok betri.

Akhila berjalan menuju sisi pojokan kamarnya untuk menuju kekaar mandi dan melaksanakan yang seharusnya di laksanakan. Mandi.

15menit-+ akhila berada di kamarnya entah itu mandi dan bersiap siap yang penting sekarang ia tengah berjalan menuruni anak tangga yang ada di dalam rumahnya menuju ke ruang makan keluarga.

Gadis itu berjalan dengan anggun menuju ke meja makan yang telah di huni oleh anggota keluarga lainnya yaitu Maurin embun daprawarta - mamanya akhila. Dafa Atma daprawarta - papanya akhila. Dan Pahri Atma daprawarta kakak lak laki akhila.

"Dah bangun aja putri tidur nih!?" ucap Pahri dengan nada mengejek .

"Gue akhila kalo Lo amnesia" Balas akhila sambil merotasikan matanya malas.

"Akhila putri yang berharap di datangi pangeran kodok dan menikahinya berakhir hidup bahagia, ups!" Ucap Pahri sambil menahan tawa.
"Bla bla bla, banyak bacot lo" akhila sudah muak.

"Akhila jaga ucapan kamu! Ini sadang di meja makan" tegas dafa selaku papanya akhila.

"Iya pa" akhila membalas dengan malas malasan.

"Akhila mama tidak pernah mengajarkan kamu kurang ajar ya!" Suara Maurin meninggi.

" emang mama pernah ngajarin khila?" Tanya akhila yang sudah kesal dengan drama yang ada pada keluarganya.

" kurang ajar kamu akhila!!" Bentak papanya.

" memang dari dulu kurang di ajarin kok pa, ngak sekarang aja"

" pergi kamu, saya muak melihat wajah kamu!!"

" baik kalo itu mau papa, aku pergi" ucap akhila mengambil tasnya kemudian berangkat ke sekolah menggunakan motor kesayangannya.

(Tar author bikin visual motornya akhila)

***

Akhila mengendarai motornya sampai pada parkiran sekolah yang sudah ada beberapa siswa siswi yang sudah memarkirkan motornya termasuk beberapa siswa nakal di sekolahnya sekaligus most wanted di Victoria high school.

ERANKHILA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang