pindahnya akhila

44 23 3
                                    


Hai hai, gue comeback lagii. Gimana kabar kalian hari ini, gue harap kita semua baik baik aja.

Semoga suka

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

***

"Mungkin ada sesuatu yang ngak kita tau tentang akhila" ucap pangeran nimbriung dengan memberikan pendapatnya.

"Tapi apa?" Tanya balik ayla.

"Kan kalian sahabatnya masa ngak tau??" Tanya ressal heran.

"Akhila ngak pernah bilang kalo ada masalah sama kami ressal" tutur eavy ikut mengeluarkan suaranya.

"Kayaknya ini ada yang disembunyiin deh sama bang pahri tadi, pasalnya aja ekspresi dia pas datang tadi aja udah panik gitu" jelas alezra setuju dengan pendapat pangeran tadi.

"Sama" ucap diara juga setuju dengan pendapat pangeran.

"Sekarang gue masih penasaran sama sesuatu" ucap ressal menatap kearah pangeran.

"Apa an tuh??" Tanya alezra sangat penasaran.

"Kepo aja lo!" Balas ressal kepada alezra hingga membuat emosi cowok bernama alezra tersebut sampai ke ubun ubun.

BUGH!

Alezra dengan hilangnya kesabarannya, membogem ressal hingga membuat sudut bibir cowok itu sedikit robek dan mengucurkan darah.

"Alezra!" Tegas eavy dengan nada tingginya.

"Sorry gue emosi" balas alezra kemudian mebantu ressal untk berdiri dari jatuhnya.

"Da-darah?" Ucap eavy kemudian gadis itu pingsan begitu saja. Yaps begitulah eavy, gadis itu sangat trauma akan sesuatu yang berhubungan dengan darah.

"Vy??" Panik alezra kemudian menepuk pelan pipi eavy.

"Dia trauma darah, bawa dia pulang" titah diara kepada alezra yang langsung mendapat anggukan dari alezra dengan sigap ia menggendong gadis itu ala bridal style.

"Ay antarin kita" ucap alezra kepada ayla pasalnya cowok itu tak mengetahui dimana letak rumah gadis itu.

"Hmm" balas ayla kemudian berlari menyusul alezra.

"Gue susulin mereka dulu semuanya" pamit ressal kepada pangeran dan yang lainnya kemudian langsung pergi dari ruangan akhila.

"Raf?" Panggil diara pasalnya cowok itu sudah tak terlihat batang hidungnya.

"Hmm" balas rafki yang sedang tiduran di atas sofa dengan mata yang terpejam.

"Pulang aja, biar gue yang jagain dia" ucap pangeran yang tau bahwa rafki dan diara sudah terlalu lelah.

"Thanks" balas diara kemudian berjalan menghampiri rafki yang sedang tiduran di atas sofa di ruang tersebut.

"Pulang!" Ucap diara kemudian mulai menepuk nepuk pipi rafki brutal tapi pelan.

ERANKHILA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang