Chapter 3

234 32 1
                                    

Kini Tim Hebi, Tim yang didirikan oleh Sasuke dengan tujuan Uchiha Itachi itupun mulai bergerak.

"Kalau begitu, aku pergi." Ucap Suigetsu.

"Uchiha Itachi ya. Kuharap kita bisa temukan dia." Timpal Jugo.

Suigetsu dan Jugo pun pergi mencari.

Karin berseru senang dan sesaat kemudian menempel pada Sasuke dengan kacamata yang sudah dilepas dan wajah merona juga suara yang dibuat imut "Sasuke~ Aku tetap bersamamu~"

"Kau juga, pergilah." Lirik Sasuke pada Karin.

Karin berbalik dan mendecih seraya memakai kacamata nya kembali sebelum akhirnya berlalu pergi.

Sungguh Sasuke sebenarnya tidak menyukai sifat Karin yang seperti itu. Apalagi sifatnya itu muncul didepan gadisnya. Sasuke tidak ingin gadisnya itu salah paham.

Tapi memangnya gadisnya itu terlihat peduli? Tentu saja tidak karena menurut Sasuke, gadisnya itu sangat polos. Lihatlah dirinya sekarang. Selalu berjalan di belakang Tim Hebi dengan wajah polosnya itu.

"Kiena."

"Ha'i." Kheh. Betapa gemas gadisnya ini.

Sasuke menoleh kebelakang "Kemarilah."

Gadisnya menurut, sifat yang sangat disukai Sasuke. Menurut dan tidak berisik.

"Mengapa dibelakang hm?"

Kiena mendongak menatap Sasuke "Eh? Karena... Karena aku bukan bagian dari kalian..." cicit Kiena.

Benarkan. Gadisnya ini polos sekali.

Sasuke memeluk pinggang ramping Kiena dan mendekatkan tubuh Kiena kepadanya "Aku merindukan mu."

"A-Aku... Aku juga merindukan Sasuke."

Betapa Sasuke ingin berteriak saat itu juga.

Namun entah mengapa, kejadian saat dirinya kembali bertemu setelah 2 tahun lamanya, hal bodoh yang selalu dirutukinya adalah dirinya yang menghunuskan pedang pada sang gadis.

Tidak. Itu bukanlah keinginan Sasuke. Gadisnya itu yang bergerak secara tiba-tiba melindungi seseorang dari Tim nya yang entah Sasuke tidak peduli namanya itu.

Bahkan setelah kejadian itu, Sasuke terus memaki dirinya sendiri.

Netra kelamnya tanpa sadar menatap area tubuh sang gadis yang tertusuk pedangnya. Dan entah beruntung atau sial, area itu tepat berada di atas aset sang gadis, yang Sasuke sendiri mengakui jika bagian itu merupakan bagian yang disukai nya.

Hei, dirinya juga seorang lelaki normal, ingat?

Sasuke baru tersadar dari lamunan saat gadisnya itu menutupi aset nya dengan kedua tangan dan wajahnya yang merona "Apa yang kau lihat Sasuke!"

Sasuke menyeringai dan mendekatkan wajahnya pada Kiena "Apa yang kau pikirkan hm? Aku hanya ingin meminta maaf karena menusukmu saat itu. Apakah sakit?"

Meskipun dirinya menyukai daerah itu, namun Sasuke bersumpah tidak pernah membayangkan hal kotor menyangkut gadisnya. Sasuke masih menghormati gadisnya ini.

Gadisnya merespon dengan gelagapan serta wajah semerah tomat "Eh? Ano... Itu... Sudah tidak apa-apa! Aku... Aku akan pergi mencari Itachi juga!"

Ah, betapa Sasuke menyukai setiap ekspresi alami gadisnya ini.

Sasuke mengeratkan pelukan nya "Tidak. Kau tetap bersamaku."

"Tapi--"

"Menurut atau kubungkam bibirmu, Kiena." Sasuke menyeringai dengan satu jari yang sudah mengelus bibir Kiena. Dia tidak pernah bermain-main dengan ucapan nya.

Heroes to Behind of The ScenesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang