01. Jadi Figuran?

272 45 16
                                    

Sabila berjalan terburu-buru menuju kantin karena sudah tak tahan dengan rasa lapar yang ia rasa.

"Glen, gue sumpahin lo ketemu sama mantan bangsat lo itu! Gak ada akhlak banget ninggalin gue sendirian." gerutu Sabila.

Sabila tadi dihukum karena tak mengerjakan tugas. Sebenarnya, Glenea juga tak mengerjakan tugas. Tapi, Glenea pintar sekali membuat alasan dan akhirnya bebas dari hukuman.

Glenea meninggalkan sahabatnya yang masih dihukum oleh Bu Saras.

Bruk!!

"Aduh, maaf ya kak."

Sabila meringis pelan menatap gadis cantik berambut dark blue yang terjatuh karena tak sengaja ia tabrak.

Sabila mengulurkan tangan ingin membantu kakak kelas nya itu berdiri.

Tapi, tangan Sabila dihempaskan secara kasar oleh gadis berambut dark blue itu. Gadis itu bangkit dan langsung menampar Sabila.

Plak!

"Kalo jalan liat-liat dong! Gak punya mata atau gimana lo, hah?!"

"Maaf kak Rain, gue bener-bener gak sengaja."

Sabila hanya diam memegangi pipi nya yang ditampar oleh Rain.

Ia tak bisa membalas karena takut dikeluarkan dari sekolah ini. Karena sekolah ini milik orang tua Rain dan karena Rain adalah anak tunggal, sekolah ini jatuh ke tangan gadis itu seutuhnya.

Bisa dibilang, Rain memanfaatkan status nya itu. Ia menindas siapapun yang tak ia suka.

Gadis cantik itu sangat sombong dan angkuh. Semua siswa tak menyukai nya termasuk para guru.

Tapi, para guru dan para siswa tak bisa melawan Rain.

Sebasta High School.

Sekolah swasta paling bergengsi, paling populer dan paling bagus akreditasi nya di antara sekolah lain di kota ini.

Dikeluarkan dari SHS maka sekolah lain di kota ini tak akan menerima mu.

Itu sudah pasti karena kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki keluarga Rain.

"Dasar, cewek cupu! Minggir lo! Muka jelek lo ngerusak pandangan gue."

Sabila segera menyingkir dan membiarkan Rain lewat. Setelah Rain pergi, Sabila melanjutkan langkah nya ke kantin.

"Anjing! Udah kena sial dua kali gue. Sakit banget pipi gue...mau pulang huhuuu!"

Akhirnya Sabila sampai di kantin. Ia segera mengedarkan pandangan dan akhirnya menemukan Glenea yang duduk di meja pojok sambil menyantap seblak.

Tanpa babibu lagi Sabila segera menghampiri Glenea dan duduk di depan gadis berambut sebahu itu.

Brak!

Sabila menggebrak pelan meja itu membuat Glenea kaget.

"Apasih, Bil! Ngagetin aja lo."

"Gue laper, minta seblak lo."

Sabila menarik mangkuk seblak Glenea dan menyantap seblak itu dengan santai membuat Glenea mendengus.

Untung nya Glenea memesan batagor juga tadi. Jadi, ia membiarkan Sabila memakan seblak dan ia memakan batagor.

"Eh, pipi lo napa tuh? Ditampar sama siapa?" kepo Glenea bertanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antagonist Girlfriend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang