KEJADIAN

483 62 1
                                    

Kini mereka berada di sebuah danau buatan manusia yang emang di jadikan tempat wisata. Mereka duduk di bangku yang emang di sediakan untuk pengunjung.

Zee dan Marsha hanya diam satu sama lain tanpa adanya pembicaraan.

"Jadi gimana hm, masih mau diem dieman" Ucap Zee memulai pembicaraan.

"Kak Zee jadii... "

Flashback

Marsha POV

Aku sedang santai santai di rumah karna hari ini aku tidak ada kegiatan di JKT48, tiba tiba terdengar suara bantingan benda kaca dari arah dapur.

Craang!!

Aku pun pergi ke dapur untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Saat sampai dapur aku dikagetkan oleh seseorang yang pernah membuat hidupku hancur. Orang tersebut tampak sedang marah besar sehingga ia membuat dapur itu seperti kapal pecah. Aku hanya bisa diam karena aku tau apa yang sebenarnya terjadi, aku hanya bisa melihat lah itu dengan tatapan sendu, aku tidak bisa berkata apa apa hanya bisa diam.

"PAPAH UDAHH!!! " Ucapku lantang

Setelah mengucapkan kalimat itu aku langsung memeluk seseorang yang sedang menangis, orang tersebut adalah ibuku dia adalah sosok yang kuat, meski ia sering disakitin oleh ayahku. Akhirnya ibuku mulai tenang di dekapanku. Aku yang melihat ibuku mulai tenang, aku menengok kearah ayahku yang sudah berani melukai ibuku.

"Papah mau apa lagi sih, kami sudah tenang setelah papah pergi kenapa balik lagi hah, kalau papah cuman mau nyakitin mamah mending papah pergi, kami sudah nggak butuh papah lagi" Ucapku dengan sedikit emosi.

"Jangan pernah kamu manggil saya papah, saya bukan papah kamu lagi, wanita bejat seperti ibumu pantut di beri pelajaran"

"Anda jangan pernah manggil mamah dengan sebutan wanita bejat, bahwa diri anda sendiri yang emang berengsek!!!" Ucapku dengan penuh emosi.

"Tau apa kamu" Ucap ayahku sambil sedikit tersenyum kejam.

"Udah cukupp!! " Ucap ibuku sembari melerai pertengkaran diriku dengan ayahku.

Aku yang emosinya sudah memuncak akhirnya pergi begitu saja tanpa tanpa meninggal kan sepatah kata pun.

Marsha POV END


Huft... Marsha menghela nafas panjang

Zee hanya bisa memeluk sang kekasih tanpa bisa berkata kata karena dirinya bingung ingin merespon apa.

Waktu terus berlalu, senja pun tiba. Kini mereka sedang berada di sebuah cafe untuk mengisi perut yang sudah berkeroncongan. Mereka pun selesai makan, dan mereka sedang menuju rumah Marsha dengan Zee yang menjadi sopirnya. Saat mereka sampai di rumah Marsha tepat di halaman rumahnya ibu Marsha dengan raut wajah yang awalnya terlihat gelisah namun setelah melihat Marsha turun dari mobil Zee dirinya langsung tersenyum dan memberi pelukan ke Marsha.

"Zee makasih ya udah bawa pulang Marsha" Ucap Ibu Marsha dengan tersenyum manis.

"Iya tante sama sama" Jawab Zee dengan senyuman yang tak kalah manisnya.

"Yaudah kalau gitu ayuk masuk ini juga udah malem nggak enak kalau ngobrol diluar" Ucap Ibu sembari menyilahkan Zee untuk masuk ke rumahnya tersebut.

Zee hanya diam dan menuruti kemauan ibu Marsha terebut. Kini Zee dan ibu Marsha sedang berbincang dan Marsha yang merasa di cuekin oleh pacarnya tersebut langsung badmood dan pergi ke kamarnya, ibu Marsha dan Zee yang melihat itu hanya saling memandang dan akhirnya,

"Tante, Zee pulang dulu ya lagian, Marsha nya juga udah cape" Ucap Zee untuk pamit dari rumah Marsha.

"Yaudah kalau gitu lain kali main lagi ya Zee, jangan sungkan sungkan anggap lah rumah ini kaya punya sendiri hehee" Ucap Ibu Marsha dan di barengi kekehan.

"Iya tan, kalau gitu mari" Ucap Zee yang langsung pergi dari rumah Marsha.

Ibu Marsha hanya menganggukkan kepala dan mengantarkan Zee kedepan rumahnya.

"Dadah tante" Ucap Zee yang sudah siap melajukan mobilnya sembari melambaikan tangannya.

Ibu Marsha juga ikut melambaikan tangan dan tersenyum kepada Zee.








Christy baru pulang dari latihannya, semenjak kejadian tempo hari yang lalu dirinya menjadi sering mimisan dan sakit kepala, sebenarnya orang tua Christy tau kalau Christy itu sering sekali mengalami hal itu. Namun orang tua Christy hanya tau bahwa Christy mengalami hal ini karena dirinya hanya kecapean, orang tua Christy sering membawa Christy ke dokter namun respon dokter tentang Christy hanya kecapean tidak ada penyakit yang serius.

Christy sekarang sedang membaca manga di kamarnya tak lupa dirinya juga sambil telponan dengan kekasihnya.

"Kitty kamu lagi ngapain sihh" Ucap Chika di sebrang sana.

"Hm lagi ngapain ya, kasih tau nggak ya" Jawab Christy

"Ihh kamu mah ngeselin, udah ah aku jadi bete" Ucap Chika kesal.

"Ihh jangan gitu ah, lagian kan kamu bisa liat aku lagu ngapain, kita kan lagi vidio call" Jawab Christy yang lagi fokus dengan komiknya tersebut.

"Tapi kan nggak terlalu jelas dari sini" Ucap Chika

"Yayaya, kamu nggak mau tidur kan udah malem" Jawab Christy yang mengalihkan pembicaraan.

"Justru aku yang harus bilang begitu, kan kamu besok kuliah gimana sih" Ucap Chika malas.

"Tapi kamu kan juga kuliah " Jawab Christy yang tak mu kalah.

"Yayaya kita kan sama sama kuliah jadi ayok bobo, tapi jangan di matiin HP nya biar kaya gini aja, nanti kan juga mati sendiri" Final Chika agar tak terjadi keributan.

Christy hanya menurut dan membaringkan tubuhnya di kasurnya. Mereka hanya diam dan akhirnya Christy pun tertidur, Chika yang melihat Christy sudah tertidur dirinya pun ikut tertidur.








SELAMAT MEMBACA, INGAT INI HANYA CERITA FIKSI. MAKASIH SUDAH MEMBACA


DANCING STARDUST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang