0.5

490 49 18
                                    

WARNING ⚠️

TIDAK ADA SANGKUT PAUT DENGAN KEHIDUPAN NYATA, MAU ITU SIFAT, KARAKTER ATAU TOKOH DALAM CERITA.

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN TAK SOPAN, KEKERASAN DAN LINGKUNGAN BXB.

BAGI KAMU HOMOPHOBIC ATAU TOXICPHOBIC, TOLONG JANGAN DIBACA.

***

"aku ga mau pulang sebelum kamu beliin aku eskrim!"

entah sejak kapan Haechan mengubah cara bicaranya menjadi lebih sopan seperti itu saat perjalanan pulang sehabis dari acara dinner dengan 2 keluarga tadi.

Mark memijat pelipisnya, Haechan kini melipat kedua tangannya dan menatap ke arah lain. Seolah tak peduli teriakan nya yang mengundang perhatian pengunjung disana.

"nanti kamu sakit, saya masih ingat apa kata mommy kamu. Sekali kamu makan eskrim, kamu akan langsung flu." ujar Mark lembut sebari berusaha memegang tangan Haechan, namun nihil. Haechan menepis kasar tangan nya.

Haechan makin kesal "Jangan percaya sama mom! aku ga bakal flu kalau aku ga makan banyak! aku cuma minta satu."

Mark pejamkan matanya lagi, lalu mengangguk dan tersenyum, segera ia ambil dua eskrim dengan rasa yang berbeda dan menaruhnya di troli belanjaan mereka. "sudah puas, sayangku?"

Haechan menatap tajam Mark, lalu mengangguk walau dengan wajah yang masih terbilang kesal.

Mark terkekeh lalu mengelus pipi gembul itu, dan mengecupnya "jangan marah, ada lagi yang mau dibeli?"

Haechan diam seolah berpikir, lalu menggeleng "mau bobo, ngantukk.." ucap Haechan sebari mendekati tubuh Mark dan menyandarkan dahi nya di dada Mark saat kedua nya sudah berada di kasir.

Mark mengelus punggung belakang Haechan dengan tangan kanan nya yang menganggur, sedangkan tangan kiri nya memegang troli belanja mereka.

"sabar ya, bayi" Mark kecup kecup dahi Haechan sebari menunggu belanjaan mereka yang sedang dihitung.

"eughhh.." Haechan memeluk Mark, wajah nya ia gesek gesek kan ke dada Mark.

Gemes nya..

***

Tak lama, kini keduanya sudah berada di apartemen Mark.

"taruh saja disana, dan segera lah pergi." perintah Mark pada salah satu lelaki bertubuh tegap yang membawa barang belanjaan mereka. Setelah memastikan lelaki itu keluar dari apartemen nya, Mark segera meletakkan tubuh Haechan yang tertidur berada di gendongan nya.

"Uh, mark.." Haechan menggeliat tak nyaman di kasur, tangan nya meremas kemeja hitam milik Mark.

"stt. saya disini, sayang." Tangan besar Mark ia gunakan untuk mengelus dada Haechan agar si manis kembali tertidur dengan nyaman.

Benar saja, tak lama kemudian Haechan kembali tertidur pulas dengan tangan yang kini mengalung di leher Mark yang berada diatasnya.

Mark kecup kecup wajah si manis, entah ia kecup di bibir, entah itu di kedua pipi, atau di dahi bakan di leher si manis yang terekspos.

Ia usap hidung si manis dengan hidung mancung miliknya, berusaha memberi kehangatan, kasih sayang, kelembutan bahkan cinta untuk Haechan.

Terakhir, Mark kecup lagi bibir hati Haechan.

"good night, pretty."

Segera Mark beranjak dari kasur, setidaknya membersihkan tubuh sebentar tak masalah.

***

"ugh,, Mark?" Haechan menatap sekeliling nya, terlihat sangat asing. Ah, dirinya baru ingat, ini pasti apartemen yang Mark maksud.

Tapi, Haechan tak menemukan sosok lelaki itu.

"Mark!?"

Merasa tak ada jawaban, Haechan segera turun dari kasur dan pergi entah kemana kaki nya membawa dirinya ini kini.

Ia berjalan menuju salah satu ruangan yang tertutup pintu, terdengar suara didalam ruangan itu. Tanpa ragu sedikitpun, Haechan membuka ruangan itu.

Benar, ada seseorang disana.

"Haechan..?"

Bibir Haechan melengkung kebawah, tangan nya ia rentangkan sebari mendekati Mark yang kini berdiri dari kursi kerjanya.

"Melk ga ada tadi.." ujar Haechan saat tubuh nya kini sudah dipeluk oleh Mark.

Mark terkekeh, menggendong si manis lalu ia letakkan dipangkuan nya kala dirinya sudah duduk dengan nyaman dikursi nya tadi.

"kamu kebangun karna saya ga ada disamping kamu, begitu?" Mark lagi-lagi terkekeh saat melihat Haechan mengangguk

Sosok manis itu meletakkan wajahnya di ceruk leher Mark, menghirup aroma yang khas dari tubuh itu.

"manja banget?" Mark mengecup kecup bahu Haechan yang terekspos karna lengan baju nya terturun.

Haechan hanya diam, tangan nya bergerak memainkan jari telunjuk Mark yang tak sibuk, mulut nya bergerak menggigit-gigit leher si tampan.

"Sayang.."

Haechan mendongak, memejamkan mata kala Mark mengecup bibir nya.

"Tidur lagi ya, saya masih ada kerjaan."

Haechan mengangguk "tapi tidur nya disini.."

Mark tersenyum "Iya sayangku."






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HISTOIRE D'AMOUR - MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang