0.1

1.2K 115 2
                                    

WARNING ⚠️

TIDAK ADA SANGKUT PAUT DENGAN KEHIDUPAN NYATA, MAU ITU SIFAT, KARAKTER ATAU TOKOH DALAM CERITA.

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN TAK SOPAN, KEKERASAN DAN LINGKUNGAN BXB.

BAGI KAMU HOMOPHOBIC ATAU TOXICPHOBIC, TOLONG JANGAN DIBACA.

***

"jawaban aku tetap engga."

"tapi kamu harus mau, Haechan."

"Kenapa sih?!"

"Mae udah punya janji sama temen dekat buat jodohin anak kita nanti, dan kamu yang bakal mae jodohin sama anak dia."

Haechan merenggut tak suka "kenapa harus aku? tuh, bang Hendery ada." ujarnya sebari menunjuk sang kakak.

"Kamu ngga bisa nolak Haechan, sekarang masuk kamar dan tidur. Besok kita adakan acara pertemuan dengan mereka." ucap Johnny mutlak.

"apasih! masih ada bang Hendery tuh, kenapa ngga dia aja?"

"bang Hendery udah punya pacar sayang, kamu belum punya pasangan." sahut Ten lembut berusaha tidak membuat Haechan semakin kesal.

Tapi terlanjur, yang namanya kesal tetap lah kesal "aku ngga mau."

"Haechan!"

"apa?! daddy tuh egois tau ngga! selalu aja aku ngalah, soal masa depan aku selalu daddy yang ngatur, ngga pernah ngerti perasaan aku." Haechan yang tersalut amarah pun semakin menaikan nada bicaranya.

"sopan sama orang yang lebih tua!" Amarah Johnny pun keluar, ia sangat tidak menyukai Haechan berkata dengan nada keras seperti itu.

Haechan memejamkan matanya, keduanya tangan nya mengepal menahan amarah. "egois! selalu aja aku aku aku yang ngalah! ngga jelas lo semua." teriak Haechan pada ketiga orang yang masih duduk, setelah berucap seperti itu ia memilih pergi ke kamarnya sendiri.

"dad.." Hendery yang berusaha ingin membujuk sang ayah untuk memberi pengertian pada Haechan pun kembali terdiam saat Johnny menyahut.

"diam, kamu juga harus tidur Hendery."

Ten menatap Hendery, sebaliknya pun begitu. Memang tak ada yang bisa mengalahkan keras kepala sang kepala keluarga ini.

Sementara itu, Haechan yang berada dibalkon hanya diam.

Sesekali ia menggeram menahan emosi pada sang ayah, kenapa tiba-tiba saja mereka ingin menjodohkan nya dengan lelaki yang sama sekali tak ia ketahui?

Benar-benar tak waras.

"emang ngga adil banget." Haechan memukul pelan pagar besi yang ia pegang tadi, berusaha tidak mengeluarkan emosi yang ia tahan tadi.

"bisa gak sih teriak jancok disini." gumam nya, tangan nya meremat besi pagar balkon itu.

Namun, terlintas lah satu ide dibenak nya.

"anjay, pinter juga."

Haechan segera memasuki kamar nya, dan segera melakukan apa yang ia pikirkan tadinya.

HISTOIRE D'AMOUR - MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang