Reborn at Boot Camp: General, Don't Mess Around!

2981 - 2995

Bab 2981 – Misi Dan Tugas

Setelah perjalanan sejauh 12 kilometer, bahkan Xia Jinyuan dan Li Jinnian, dua prajurit yang kuat, sangat lelah hingga kaki mereka terasa seperti dipenuhi timah. Setiap langkah yang mereka ambil, mereka harus menyeret kaki mereka dan mengangkatnya. Meski hanya mengangkat kaki sedikit, lututnya terasa berkarat dan tidak bisa ditekuk dengan mulus.

Saat ini, mereka sudah bergegas keluar dari lima blokade. Kompetisi tersebut mengharuskan mereka menerobos 11 blokade.

Artinya, mereka masih harus menerobos enam blokade sebelum bisa mencapai zona tembak kedua.

Baru sehari semalam berlalu sejak Serangan Eka dengan tingkat kesulitan tinggi, intensitas tinggi, jarak jauh, dan multi segi. Mereka bahkan belum menyelesaikan setengah dari kompetisi kejam ini. Semakin jauh mereka melangkah, semakin sulit untuk ditaklukkan.

Mereka terbang ke luar negeri dan tiba di kompetisi internasional. Tentara Tiongkok datang dengan membawa misi dan tanggung jawab. Betapapun sulitnya, mereka harus bertahan.

Saat ini, prajurit pasukan khusus dari berbagai negara telah kehilangan kontak satu sama lain. Tidak ada yang tahu siapa yang sampai di mana, mereka juga tidak tahu apakah rute yang mereka temukan sama. Bahkan mungkin ada tanda-tanda tersesat dan memutar.

Semua hal ini akan terjadi.

Satu hari satu malam berlalu. Fajar datang dengan tenang. Ada kabut tebal di hutan. Seolah-olah mereka memasuki hutan psikedelik. Pepohonan dan dahan yang samar-samar terlihat di tengah kabut terbentang rumit, menampakkan misteri yang membuat hati orang bergetar.

Setelah mengatur ulang posisinya dan memastikan arahnya benar, prajurit pasukan khusus Tiongkok tidak banyak berhenti dan berjalan maju dengan mantap.

Garis blokade lain dibentuk. Beberapa tentara Estonia yang telah menunggu bergegas keluar membawa senjata. Mereka berusaha mengepung kedelapan anggota Tionghoa tersebut agar setiap peserta Tionghoa menyerahkan slip penalti.

Tiongkok terus menggunakan taktik dengan meminta dua orang menghadapi blokade sementara yang lainnya menyebar. Daripada bertarung langsung dengan tentara, mereka mengandalkan persembunyian untuk melewati pengepungan tentara.

Setelah sehari semalam berlari dengan intensitas tinggi, para manusia besi tidak tahan lagi.

Ketika Tiongkok dikepung oleh musuh khayalan, pasukan khusus dari negara lain juga sama.

Letkol Saluk sedikit cemas. Dia tiba di stasiun kendali kedua sekitar pukul tiga pagi. Setelah mengetahui bahwa tentara pasukan khusus Tiongkok telah tiba di stasiun kendali hampir tiga jam lebih awal dari mereka dan menjadi negara pertama dari 12 negara peserta yang tiba di stasiun kendali kedua, ekspresi Letnan Kolonel Saluk berubah. Dia selalu percaya diri di depan tentara Tiongkok.

Dia tidak menyangka tentara pasukan khusus Tiongkok akan tiba lebih awal dari tentara pertahanan perbatasan SFS! Dan mereka adalah tim pertama yang tiba.

Tentara pertahanan perbatasan SFS adalah kelompok kelima yang mencapai stasiun kendali.

Setelah mengetahui kabar tersebut, Letkol Saluk langsung memberi perintah kepada seluruh peserta untuk mempercepat. Mereka harus melampaui peserta Tiongkok dan mencapai stasiun kendali berikutnya terlebih dahulu!

Tentara pertahanan perbatasan SFS tidak menyangka tentara Tiongkok akan datang lebih awal dari mereka. Sebagai tentara, mereka kembali merasa dipermalukan oleh tentara Tiongkok.

Menghadapi perintah Letkol Saluk, anggota tim bergegas maju seolah-olah sedang menggunakan steroid.
Mereka hanya punya satu tujuan—mengalahkan peserta Tiongkok dan mempermalukan mereka!