Bingung, berfikir, memikirkan dan tidak tahu harus bagaimana itulah yang sedang Jeno rasakan sekarang bagaimana ia akan mengatakan kepada Nana jika dirinya akan menikah dengan perempuan pilihan orang tuanya.
Kalang kabut Jeno tak memberanikan dirinya untuk membangunkan Nana, posisinya sekarang sudah di rumahnya kembali pasca kejadian dimana membicarakan perjodohannya dengan Naya, mau tidak mau Jeno menuruti keinginan Mommy nya.
Dari dulu memang Tyra selalu mengatakan kepada Jeno jika suatu saat nanti jika dirinya sudah dewasa ia akan di jodohkan oleh orang tuanya, dan berkali-kali Tyra mengatakan itu kepada Jeno, sedangkan Jeno bisa apa? Jeno bukannya menerima begitu saja yang namanya keinginan dari dulu dari orang tuanya akankah Jeno menolak? rasa sayang Tyra kepada Mark dan Jeno tak ada habisnya yang namanya orang tua akan memberikan semuanya kepada anak-anak nya dan kebahagiaan orang tua pasti ada pada anaknya.
Jika kebahagiaan orang tua ada pada anaknya lantas mengapa Tyra menjodohkan Jeno dengan Naya pilihan Tyra bukan pilihan Jeno, karena pada dasarnya Tyra sangat menyayangi anaknya dan Tyra ingin yang terbaik untuk Jeno dan Mark maka dari itu Tyra menjodohkan Jeno dengan teman Tyra, sebenarnya Tyra tahu Jeno tak menyukai perjodohan ini namun Tyra percaya suatu saat nanti Jeno akan menerima Naya dengan disertai dengan cinta dan kasih sayang.
"Jeno..." Suara serak itu terdengar saat Jeno sedang melamun memandang ke arah luar jendela balkon kamarnya.
Lamunan Jeno buyar ketika mendengar suara Nana yang memanggil nya, ia segara mendekat Nana yang masih setengah sadar dari bangun tidurnya.
"Ya sayang?"
Bodoh memang bodoh mengapa saat detik-detik akhir yang pahit Jeno memberikan perhatian lebih pada Nana dan mengucapkan kata-kata manis? sungguh tragis kisah cinta mereka.
"Jeno aku haus" Nana tersenyum tipis melihat bagaimana wajah tampan yang dari awal ia kagumi itu menatapnya dengan lembut.
Jeno mengambil gelas yang berisi air putih itu di nakas pinggir ranjang nya, membantu Nana untuk duduk terlebih dahulu lalu memberikan gelas itu untuk Nana.
Melihat Nana meminum air putih membuat hati Jeno berdenyut sakit wajah polos itu membuat Jeno menyukai Nana dan entah bagaimana Jeno akan mengatakan hal ini.
"Na" Panggil Jeno memegang punggung tangan halus Nana setelah Nana selesai meminum air.
"Iya?" Jawab Nana dengan lembut.
"Aku..." Sekarang atau nanti? Jeno benar-benar dihadapkan pada situasi bingung dan bimbang. Jika dipikirkan lagi jika Jeno mengatakan nya nanti Nana akan lebih terkejut dan kecewa tentunya, dan jika mengatakannya sekarang Jeno tidak tahu harus mengatakannya seperti apa.
"Kenapa? ada yang ingin kau bicarakan?" Damn! stop Nana berkata-kata baik dan layaknya polos seperti ini, hal ini membuat Jeno benar-benar frustasi harus bagaimana mengatakannya!.
Tangan mungil nan halus itu memegang telapak tangan besar Jeno menenangkan Jeno agar tak perlu takut untuk mengatakan apa yang Jeno maksud.
"Bicarakan jika memang harus di bicarakan" senyuman tipis terpancar di wajah cantik Nana.
"Jika aku mengatakan ini apa kau akan marah padaku?"
"Memangnya apa yang kau ingin katakan? Kau ingin meminta maaf atas apa yang kau lakukan padaku? menyetubuhi ku lalu mengatakan jika kau laki-laki yang tidak bertanggungjawab? Jeno aku sudah bilang kepadamu aku baik-baik saja dan tak perlu untuk meminta maaf atas apa yang kau lakukan karena ini kemauan ku j—"
"Aku akan menikah dengan Naya" To the poin, ya Jeno to the poin menyela ucapan Nana.
"Maksudmu?"
Jeno memegang kedua tangan Nana menggenggamnya erat menghela nafas berat ia harus mengatakan ini kepada Nana biar bagaimanapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Jeno🔞 [Nomin gs🔞]
Fantasi-Dokter Jeno- Seorang Dokter tampan yang mempunyai langganan pasien perempuan muda yang sangat cantik dengan sifat binal nya, selalu mengeluh sakit pada bagian memew nya padahal itu hanya akal-akalan untuk menggoda sang dokter untuk mendapatkan kepu...