Dyanne meninggal tanpa ada sanak saudara yang menemaninya. Hidup sebagai yatim, tak memiliki teman atau karib kerabat membuat semua orang sadar betapa introvert sang puan.
Ia merasa dia bisa bertahan tanpa orang lain di sisinya. Namun, takdir seakan mempermainkan Dyanne.
Ketika dia siap dengan surga atau neraka, kehidupan malah memberikannya kesempatan untuk bernapas lagi dalam tubuh seorang antagonis novel.
Jika ingin kembali, Dyanne harus bisa mengabulkan keinginan Ruby—sang pemilik tubuh—untuk bahagia.
Pertanyaan lain timbul tatkala Dyanne tak diberi penjelasan atas jenis kebahagiaan yang Ruby inginkan. Ketika ia sadar, dia telah kembali ke masa SMA dan menghadapi berbagai polemik yang tak sepantasnya dialami anak seusia Ruby.
Kebencian dari keluarga, teman-teman, bahkan orang yang dicintai Ruby.
Jika itu Dyanne, mungkin dia akan mampu bertahan, tapi bagaimana dengan Ruby yang ingin bahagia?
Apa kebahagiaan Ruby adalah bersama keluarga dan orang yang ia cintai? Karena bila iya, maka Dyanne tidak berniat mengabulkannya.
Mencintai orang yang membencimu hanya akan membuat lelah. Lalu ketika perubahan Ruby (Dyanne) mulai dirasakan orang-orang yang membencinya, dan berharap ingin berbaikan, haruskah Dyanne mendengarkan?
Ini tentang Dyanne, yang akhirnya diajarkan bahwa dia, hanya makhluk sosial yang membutuhkan cinta, dan caranya membuat Ruby mencari bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anti Hero
FantasyDyanne tahu dia telah meninggal, tapi takdir memberikannya kesempatan untuk hidup kedua kalinya di tubuh Ruby Mahesa. Seorang antagonis yang hidupnya menderita. Jika dia ingin 'pulang', satu-satunya cara adalah mengabulkan keinginan terakhir Ruby...