chapter 七

268 37 12
                                    

HAPPY READING

07






"Kim Sunwoo," panggil seorang perawat. Jongseong dan Sunwoo menoleh bersamaan.

"Ya, itu saya," jawab Sunwoo sambil memutar kursi rodanya untuk menghadap perawat itu.

"Perbanmu harus diganti. Ada pemeriksaan untuk kakimu juga. Dan luka memar di wajahmu perlu penanganan lebih lanjut," kata perawat itu.

Sunwoo melirik ke arah Jongseong. "Kau tidak apa-apa sendirian, kan?"

Jongseong tertawa. "Kau pikir aku anak kecil?"

Sunwoo pun tersenyum, lalu ia mengangguk kepada perawat yang menunggu jawabannya. Perawat itu pun mendorong kursi roda Sunwoo keluar ruang UGD. Meninggalkan Jongseong dan Intak sendirian. Jongseong pun mengalihkan rasa bosannya dengan bermain games di ponselnya. Sungguh membosankan. Ia tidak bisa kemana-mana karena Intak sama sekali tidak boleh ditinggalkan sendiri.

Terlebih sejak ia mendengar Intak mengigau dan menyebut-nyebut nama Hwang Wonwoo. Jongseong melirik ke arah Intak sesaat. Ia pun kembali dikejutkan dengan keadaan Intak yang tidak biasa. Lelaki itu tertidur, tapi keningnya berkerut dan di sekitar pelipisnya banyak keringat. Terdengar erangan kecil keluar dari bibirnya yang pucat dari balik masker pernapasan.

"Wonwoo hyung... Hwang Wonwoo... hyung..."

Nama itu lagi.

"Intak? Kau tidak apa-apa?" tanya Jongseong khawatir. Tangannya menggoyang-goyangkan tubuh Intak perlahan.

"Hwang Wonwoo... Per... gi..." desis Intak pelan. Setidaknya, itulah yang Jongseong dengar. Sungguh. Ada apa dengan Hwang Wonwoo? Kenapa Jongseong merasakan hal yang tidak enak?

"Intak, bangun. Apa kau bermimpi?" Jongseong kembali menggoyang-goyangkan tubuh Intak.

"PERGI!!"

Jongseong terdorong mundur dengan mata membulat. Tangannya baru saja ditepis dengan keras oleh Intak. Dan saat ini lelaki bergigi kelinci itu bangun dengan sorot mata tajam.

"Intak, ada apa denganmu?" Jongseong berusaha meraih bahu Intak. Tapi Intak sudah lebih dulu mendorong lelaki hidung lancip itu hingga tersungkur di lantai.

"SUDAH KUBILANG PERGI!!" teriak Intak. Hal itu membuat seluruh penghuni UGD menatapnya.

"Intak!" pekik Jongseong.

Mengerikan. Hwang Intak menjadi sangat mengerikan. Air wajahnya bukan milik Intak.

Lelaki itu melepas masker pernapasannya dengan terburu-buru seperti kesetanan. Ia juga mencabut infusnya paksa. Tidak lupa dengan kabel-kabel aneh yang menempel dengan dadanya. Hal itu membuat para perawat berlari histeris, berusaha menghentikan Intak.

Dengan langkah sempoyongan, Intak berhasil turun dari ranjangnya. Langsung saja Jongseong menahannya saat Intak tampak ingin berlari keluar.

"Hwang Intak! Sadarlah!" Jongseong menggenggam kedua bahu Intak erat. Tapi pemuda di hadapannya malah meronta dan berkali-kali ingin mencakar wajah Jongseong.

"LEPASKAN AKU!! FELIX DALAM BAHAYA!!"

Bicara apa dia. Intak benar-benar kerasukan sesuatu. Dengan sikunya, ia memukul pinggang Jongseong hingga jatuh lagi ke lantai.

Kill Me Heal MeWhere stories live. Discover now