Epilog

421 38 11
                                    

"Tau gini bawa mobil gue tadi!" Jihoon mendumel karena kelelahan berjalan, padahal tinggal melewati satu gang lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tau gini bawa mobil gue tadi!" Jihoon mendumel karena kelelahan berjalan, padahal tinggal melewati satu gang lagi.

"Kalau lo bawa mobil, lain nya gimana? Tujuannya kita ngumpul dirumah Yoshi tadi tuh biar berangkat ke bioskop barengan. Kalau naik mobil lo yang cuman muat 5 orang, sisanya naik dimana?" tanya Asahi.

"Ya, naik atap mobil aja. Palingan jatuh dikit kena angin hahaha." Jihoon pun tertawa terbahak-bahak dengan Asahi.

Angin malam ini bertiup cukup kencang dan menerpa kulit mereka. Mereka berdua yang hanya memakai kaus biasa dan tidak memakai jaket, merasakan hawa dingin yang langsung menusuk ke kulit mereka.

"Mau hujan kayaknya," gumam Jihoon sembari memeluk dirinya sendiri dan menggosok-gosokkan tangannya.

"Eh, Asahi! Mau kemana lo?" Jihoon berteriak kepada Asahi karena tiba-tiba saja anak itu berlari.

"Aduh pus, kamu kok di tengah jalan gini sih? Kalau kamu ketabrak gimana?" Asahi yang melihat kucing di tengah jalan pun langsung berlari untuk menyelamatkan kucing tersebut.

"Kok? Gue, Dejavu?"

"Huh? ASAHI!!!"

Tin!

Tin!

BRAK!!!!

..........


Bau menyengat dari bangunan yang hampir semuanya berwarna putih ini membuat indra penciumannya terganggu. Asahi pun perlahan mengerjapkan kedua matanya perlahan.

"Sssttt aduh."

"Asahi? Nak? Kamu tidak apa-apa?"

"Auh! Oh, Ibu? Aku tidak apa-apa."

Asahi tengah berada di rumah sakit, setelah ia kecelakaan, Jihoon pun membawa Asahi kerumah sakit dengan segera. Beruntung mereka sudah dekat dengan rumah Jihoon, jadi Jihoon bergegas mengambil kunci mobilnya dan membawa Asahi ke rumah sakit.

"Tunggu sebentar, Ibu akan memanggilkan dokter untuk memeriksa mu." Asahi pun mengangguk, ibunya langsung keluar dari ruang rawat Asahi dan memanggil dokter. Bersamaan dengan itu, Jihoon masuk ke dalam ruang rawat Asahi.

"Oh, Nak Jihoon. Silahkan masuk, dia sudah sadar, aku akan memanggil dokter sebentar."

"Ah, benarkah?" Jihoon pun masuk dan menemui Asahi yang kini sudah duduk diatas ranjangnya.

"Jihoon, makasih udah nolong gue."

"Lo sih, udah ga lihat jalan, tiba-tiba nyelonong ke tengah jalan buat nolongin kucing. Untung aja ga begitu cepat tuh laju mobil yang nabrak, kalau ga lo dah metong kayaknya," kata Jihoon sembari tersenyum jahil.

" Ya maap, gue kira jalanannya sepi, mangkanya gue langsung nyelonong begitu aja," kata Asahi sambil menundukkan kepalanya.

"Eh btw, kucingnya gpp kan?" tanya Asahi.

"Anjir, malah mentingin kucing. Udah ga usah khawatir soal kucingnya, dia aman. Pas lo ketabrak, lo ga sengaja ngelempar dia dan jatuh di rerumputan, terus dia lari ke perumahan." Jihoon pun memberikan penjelasan kepada Asahi mengenai kucing yang ia selamatkan itu.

"Astaga, untung dia gak apa-apa."

Jihoon hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan teman sekaligus tetangganya satu ini.

Beberapa saat kemudian, ibu Asahi dan seorang dokter laki-laki sudah datang dan langsung memeriksa Asahi.

"Dalam dua hari, pasien boleh pulang, beruntung hanya luka luar di kaki yang ia dapat dan sedikit benturan di kepala yang membuatnya pingsan tadi. Itu tidak menjadi masalah, dia baik-baik saja."

Ibu Asahi yang mendengar penjelasan dokter langsung menghela nafas leganya. Dia bahkan memeluk Asahi saat itu juga.

"Kalau begitu saya permisi, jika ada apa-apa silahkan tekan tombol di samping untuk memanggil perawat." Dokter laki-laki itu membungkuk kan tubuhnya dengan sopan lalu meninggalkan ruang rawat Asahi.

"Syukurlah kau tidak apa-apa, Asahi."

"Yeah syukurlah."

"Oh, apa kau lapar? Ibu akan membelikan makanan untuk mu, dan Jihoon. Apa kau lapar juga?" Tanya Ibu Asahi.

"Eh, tidak usah repot-repot, biar aku yang membelikan makanan untuk kalian." Jihoon hendak keluar untuk membelikan makanan tapi ibu Asahi mencegahnya.

"Sudah, temani saja Asahi. Aku akan membelikan kalian makanan, aku juga akan pergi ke bagian administrasi."

"Ah, baiklah."

Akhirnya ibu Asahi pergi meninggalkan keduanya.

"Btw, teman-teman kita yang lain mana? Lo ga kasih tau mereka soal gue yang kecelakaan lagi?" Tanya Asahi dan hal itu tiba-tiba membuat Jihoon bingung.

"Huh, lagi? Lo baru kecelakaan sejak kecelakaan pertama lo di empat tahun yang lalu, Asa!" Kali ini Asahi yang terlihat bingung.

"Hah, maksudnya? Gue baru aja kecelakaan 4 hari lalu!" Asahi masih kekeh dengan penuturannya.

"Aduh, lo pasti amnesia ya? Gara-gara kepala lo kejedot aspal?" Jihoon menggelengkan kepalanya.

"Tapi...,"

"Udah ga usah dibahas, eh btw dua hari lagi lo balik kan? Kayaknya udah sembuh total tuh. Gimana kalau kita keluar sama temen-temen? Nonton gitu." kata Jihoon memutus kalimat yang akan dikeluarkan oleh Asahi.

"Nonton?"

"Iya, Nonton ke bioskop. Gue mau lihat film 'Pacarku penjaga bakul sate' Tuh film ratingnya bagus banget gue lihat-lihat."

Betapa terkejutnya Asahi ketika mendengar apa yang Jihoon katakan beberapa saat lalu.

"Sial, rupanya kita masih ada di dalam lingkaran waktu, kita semua belum mengakhiri lingkaran waktu ini dengan benar, ini semua malah semakin parah, gue mengulang kejadian saat gue kecelakaan."

"Dan gue rasa, ini akan semakin sulit."

~END~

Cuy!! Gimana nih short story kali ini? Apakah seru? Atau bosan? Atau bahkan cerita ini ga nyambung?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuy!! Gimana nih short story kali ini? Apakah seru? Atau bosan? Atau bahkan cerita ini ga nyambung?

See you in the next story.😊👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BIOSKOP~Treasure✓SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang