04

490 46 0
                                    

Kak Isaa😾

|udah pulang belum?

Udah ini, mau chat  kak isa tapi kak isa| udah duluan.hehe

|yaudah tunggu depan gerbang, ini juga kuliah gue udah kelar

|JANGAN KEMANA² DAN JANGAN NERIMA AJAKAN ORANG YANG GA DI KENAL!

Siap boss|


Jeika pun bergegas keluar gerbang untuk menunggu Kaisa menjemput. Jeika duduk di bangku yang sudah di sediakan sekolah untuk siswa menunggu jemputan.


Saat sedang asik menunggu Kaisa, Jeika sambil memainkan game di handphone nya tiba-tiba hp nya di rebut Raka lalu Aji dan Tio langsung mengatur posisi mereka.

"Asik banget, main apa sih." ucap Raka lalu melihat layar hp Jeika yang menampilkan sebuah game santai.

"Eh balikin dong, nanti kak isa nelpon." ucap Jeika lalu berusaha merebut hp nya dari Raka.

"Eitss ambil aja klo bisa, hahaha!!" balas Raka lalu melempar hp Jeika ke Aji dan saat Jeika berusaha merebut lagi Aji langsung melempar nya ke arah Tio, begitu saja terus dan saat di Raka, hp Jeika berdering menandakan ada yang menelpon.

Saat Raka melihat ada nama "Kak isa" dan saat Jeika hampir meraih hp nya, tiba-tiba Aji dan Tio langsung menahan tubuh Jeika.

"Eh balikin!! Kak isa nelpon!!" teriak Jeika berusaha memberontak.

"Eehh ga asik ah di telpon kakaknya. Apa gue ancurin aja ya ni hp." ucap Raka dan membuat Jeika semakin memberontak karena takut hp nya beneran di rusak karena Kaisa pernah bilang kalau Kaisa juga menyimpan salah satu file pentingnya di hp Jeika.

Raka menatap Jeika dengan wajah yang remeh lalu menjatuhkan hp Jeika ke bawah tanpa merasa kasihan, "Sorry aja ya Jei," ucap Raka lalu langsung menginjak hp Jeika dan hp Jeika langsung retak dan patah menjadi dua. Di pastikan rusak parah.

"Udah, cabut kita." ucap Raka yang masih tidak merasa bersalah lalu langsung pergi meninggalkan Jeika yang terbengong melihat hp nya yang layarnya sudah berserakan.

"Aduuhh ini gimana inii, takut di marahin kak isa." ucap Jeika memegang hp nya yang sudah mati total dengan air mata sudah mengalir deras.

"Katanya kak isa nyimpen file pentingnya disini." lanjut Jeika merasa khawatir Kaisa marah besar kalau file itu hilang.

Tak berselang lama Kaisa sudah sampai di sekolah Jeika dan mencari sosok adiknya berada, Jeika yang sudah melihat Kaisa sampai pun langsung menghampiri Kaisa dengan wajah yang sendu, sedih, khawatir, takut, semua jadi satu.

"Kenapa muka lo gitu? Ga biasa aja lo gini." ucap Kaisa melihat Jeika yang tidak ceria seperti biasa.

"Kak isa jangan marah sama Jeika ya." ucap Jeika yang sudah tidak kuat menahan tangisnya pun langsung membiarkan air matanya kembali mengalir.

"Kenapa lo?!" tanya Kaisa.

"Hp Jeika rusak kaakk~" jawab Jeika lalu menangis dengan kencang dan menyodorkan hp nya yang sudah patah menjadi dua.

"Loh kok bisa sih je?!!" kaget Kaisa lalu langsung meraih hp Jeika.

'Ngomong sama kak isa ga ya klo yang matahin Raka, gausah deh takut Raka di apa-apain kak isa.' batin Jeika berpikir harus menjawab apa.

JEIKA || CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang