15

251 27 0
                                    

"Riss, Jeka sama lo?"

'Lah tadi ngga sama Rissa kak, kenapa?'

"Gue udh dari tadi di depan sekolah sama bokap gue, tapi si Jeka ngga keluar-keluar."

'Yaudah klo gitu kak isa sama om Hesa pulang aja dulu biar Rissa yang cariin ya.'

Belum sempat membalas ucapan Rissa, Rissa langsung menutup telponnya dengan Kaisa. Sungguh Kaisa harus bilang apa ke Hesa saat ia masuk ke mobil nanti.

Rissa juga tambah khawatir karena sudah kehilangan jejak Shela di tambah Kaisa dan Hesa yang sudah menunggu Jeika.

'Anjing anjing anjing kok bisa si Jeka ilang sih, gue harus bilang apa ke papa.' gerutu Kaisa yang ketar-ketir.

"Papa, kita pulang aja dulu ya." ucap Kaisa pelan.

"Loh adek mana kak?" tanya Hesa heran karena Jeika belum masuk ke mobil tapi sudah di ajak pulang duluan.

"Eee ituu.. Jeka.. Kaisa takut ngomongnya pa." jawab Kaisa gugup takut.

"Kenapa kak?!?" tanya Hesa lagi khawatir.

"Jeka ngga sama Rissa pa, adek kayanya ilang deh." jawab Kaisa dengan sepenuh keberaniannya.

"Kenapa ga bilang dari tadi sih kak!!" Hesa langsung marah karena baru mendengar kabar ini.

"Terus kenapa kamu malah santai! Ayo cepetan masuk kita cari adek!!" lanjut Hesa yang sudah takut Jeika beneran hilang.

Kabar ini cukup Kaisa, Hesa, dan Rissa yang tahu. Perihal Linda sementara kita rahasiakan agar Linda tidak kepikiran.

"Alex sialan! Bukannya jemput gue malah cuma ngasih info." gerutu Rissa yang masih berlari menuju tempat Shela berada.

Hari pun sudah gelap dan di pastikan Linda mencari suami dan kedua anaknya pulang karena sudah gelap belum sampai di rumah.

'Eh riss buruan gilak, ini Shela berenti di bar njay. Takutnya pacar lo di apa-apain!'

"Klo mau cepet ya jemput gue njing!"

'Klo gue jemput lo sekarang nanti gue hilang jejak mereka. Mereka berdua udah keluar dari mobil riss.'

"Oke gue hampir sampai, lo tetep ikutin mereka sampe dalem."

'Hm.'

Rissa langsung bergegas ke tempat yang di beri tahu oleh Alex—sepupu Rissatentunya Rissa yang masih berlari.

"Anjing si Alex, tempat jauh gini gue disuruh lari." Rissa terus-terusan mengumpati Alex.

Jeika terlihat plonga-plongo karena di sekitar nya banyak orang yang menari, mengobrol, dan juga sedang minum.

"Jean ini yang gue maksut. Gimana mulus kan?" tanya Shela pada pria yang di duga bernama Jean, dia terlihat seperti anak nakal. Dia memiliki tatto di mana-mana.

"Shela, kenapa bawa Jeika ke sini?" tanya Jeika yang mulai risih dengan sekitarnya.

Jean langsung mengeluarkan amplop yang tebal dan di pastikan isinya adalah segepok uang. Jeika belum mengerti apa-apa kenapa pria itu memberi Shela uang.

"Jeika jadi gini. Dia Jean, dia suka laki-laki kaya lo jadi lo sekarang ikut dia, okey." Shela pun menjelaskan siapa Jean ini, dan lagi-lagi Jeika tidak paham. Laki-laki sepertinya? Apa itu, apa maksudnya? Jeika terus bertanya pada dirinya.

"Ngga mau! Jeika mau sama kakak!" tapi Jeika sekarang pintar, dia bisa menolak kali ini.

"Kamu milik saya sekarang, kamu akan jadi pendamping saya!" ucap Jean yang langsung memegangi tangan Jeika erat sehingga membuat Jeika nangis.

JEIKA || CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang