-10

71 6 1
                                    

Happy Reading

.

10 tahun berlalu. Kini mereka sudah memiliki dua anak. Telahir dua anak perempuan, mereka kembar, umur mereka sudah 9 tahun.

Sekarang si kembar sedang berlatih silat bersama kakek dan ibunya, dan via dengan manda sedang memasak makanan untuk sekeluarga, sekalian juga nanti di antar ke rumah orang tua via.

"Aaaa!! Ibuu.. Kakek.. Aku lapaarrr" rengek Vira

"Iya.. Kami laparr" rengek Vera

Vero dengan wahyu kasian dengan si kembar pun mengangguk, lagian juga mereka sudah berlatih terlalu lama, sudah menghabiskan waktu selama 4 jam. Itu melelahkan untuk si kembar.

"Masakan udah mataang..." seru manda yang meletakkan makanan lezat dan harum itu di meja makan. Mereka ber empat berlari ke arah     meja makan

"Waaahhh, heuummm.. Harum sekali! Masakan nenek sama baba selalu enak.. Aku sukaa" ucap Vera dengan senyuman manisnya, khas seperti senyuman via.. Mereka berdua sangat mirip dengan via, tapi kelakuannya lebih ke dominan vero. Nakal dan bandel

"Yaudah makan yaaa.. Sini baba ambilin" terlebih dahulu via mengambilkan makanan untuk si kembar lalu ke istrinya

"Terimakasih sayang.. Cup" ucap vero lalu mencium tangan cantik milik suaminya

"Iya sama samaa sayang.. Gih makan" balas via dengan senyuman manisnya

Mereka pun mulai menyantap makanannya dan tak lupa bercanda bersama.

.

Di kamar.. Via sedang bersandar sembari mengelus perutnya yang sudah membuncit, usia kandungannya sudah 6 bulan, jadi ukurannya sudah lebih besar dari sebelumnya

Vero masuk ke kamar dan menyambut suaminya dengan senyuman manisnya "Hai cantikk" sapa vero lalu mencium perut buncit suaminya

"Hai juga cantikk.. Si kembar kemana?"

"Mereka sedang main bersama teman temannya" ujar vero dan di balas anggukan oleh via

"Gimana sayang? Capek gak? Seharusnya kamu lebih banyak istirahat.."

"Gapapa sayang, kata tabib harus gerak"

"Iya dehhh.. Tapi jangan kelelahan jugaaa, kasian kamu sama bayi yang ada di kandungan mu"

Via tersenyum, istrinya selalu perhatian saat dirinya hamil si kembar dan sekarang hamil anak ketiganya. Vero selalu mencium perut suaminya, ya sedikit lucu.. Tapi emang begini

"Aku sangat suka jika kau hamil sayang.. Kau terlihat lebih cantik, benar kata ibu, aura orang hamil terlihat lebih cantik dari biasanya.. Dan ini menjadi bukti, jika kau lebih cantik sayang" puji vero sembari menatap wajah suaminya yang terlihat lebih cantik

"Aku suka melihat ini.. Kau lebih cantik, cantik sekali"

"Sebelum hamil aku tidak cantik? Gitu?" tanya via

"Enggak sayang.. Kamu tetep cantik bagaimanapun kondisinya, saat kau sedang bercinta bersamaku dan terus mendesah manja.. Kau juga cantik" goda vero

Bug!

"Akhh!! Sakit sayang" rintih vero yang memegang dada nya yang habis di pukul oleh via

"Kamu mesum! Iiihh.."

Vero hanya tersenyum tanpa ada dosa sama sekali.

.
.

"Caca caca!! Ayo bermain di hutan" teriak Vera

"Ga boleeehh.. Aku nanti di marahin sama baba"

"Baba mu galak!" ucap

"Ya bagaimana lagi..."

"Aisshh yaudah.. Ayo pergi ke pasar, kita beli mainan dan makanan di sana"

"Baiklah"

.
Oke hanya segini ceritanya.. Semoga kalian suka sama chap ini, byeee

Vote and comment.

Cinta Di Gunung Permata Hitam (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang