pertama

18 3 0
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

***

Pagi yang begitu cerah membuat semua orang bersemangat untuk melakukan aktivitasnya. begitupun dengan seorang gadis yang begitu semangat untuk pergi ketaman, walaupun hanya sekedar menikmati hari libur bersama keluarganya.

Seorang gadis cantik, bermata sendu, hidung yang sedikit mancung, bulu mata yang lentik dan ginsul di sisi kanan giginya.

Ia terlihat sangat cantik dengan abaya yang sedana dengan hijab pasmina yang melekat dikepalanya.

"Nabila ayo kecepatan, nanti keburu siang" panggil rina seorang perempuan paru baya yang tak lain ibu dari gadis itu.

Nabila yang baru saja menutup pintu pun menoleh ke sumber suara yang memanggil dirinya.

"ya bun,ini nabila turun" jawab nabila.

Tak butuh waktu lama ia pun segera turun menghampiri ayah dan bunda yang sudah sejak lama menunggunya di mobil.

"jangan lupa kunci pintunya" ucap arya yang melihat putrinya membiarkan pintu masuk terbuka dengan lebarnya.

"eh lupa" batin nabila sambil menepuk jidatnya.

Rini yang melihat kecerobohan anaknya itu, hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

Hanya butuh waktu 20 menit mereka sudah sampai di taman. kebetulan taman yang mereka tuju tidak terlalu jauh, sehingga tidak butuh waktu lama untuk pergi.

***

Suasana yang begitu indah untuk dinikmati membuat setiap orang yang berkunjung tak ingin pergi, membuat mata tidak ingin berkedip untuk memandangi keindahannya.

"masya allah, indah banget." ucap nabila yang baru saja turun dari mobil.

"iya dong, pilihan bunda gitu lo." cetus rina yang sudah selesai menata perlengkapan mereka.

Arya yang baru saja memarkirkan mobil itu pun ikut duduk dan tertawa melihat istri dan putri kecilnya.

"ayah yang ganteng, bunda yang cantik nabila mau kesana." ucap nabila sambil menatap bergantian ke arah ayah bundanya.

"kamu duluan aja nanti ayah sama bunda nyusul, tapi jangan jauh-jauh!" jawab bunda yang mendapat anggukan sang ayah.

"oke, makasih ayah bunda" ucap nabila dengan tangan yang ia hormatkan.

Sepasang suami istri itu pun menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan anaknya seperti anak kecil.

"sudah lama ya bun, kita tidak seperti ini.seandainya aja kerjaan ayah ga terlalu padat, mungkin ayah bisa membagi waktu untuk keluarga." tanya ayah di tengah-tengah suasana yang membuat suasana menjadi sendu.

Rina yang tadinya melihat ke arah danau pun mengalihkan pandangan ke arah suaminya itu.

"ayah kok ngomong gitu, ayah kan kerja untuk kita jadi jangan merasa bersalah gitu yah." jawab bunda sambil menyenderkan kepala dibahu ayah.

"hmm makasih, kamu selalu ada diwaktu yang tepat." ucap ayah sambil mengelus pucuk hijab dikepalany istriny itu.

-
-
-

Nabila yang terkagum akan keindahan danau yang begitu bersih dan suasana yang sejuk, dengan mata yang teralihkan akan sebuah kursi taman.

"itu ada kursi, duduk disitu ajh deh" ucapny pada dirinya sendiri.

Ia beranjak menuju kursi dan membuka buku yang sengaja ia bawa untuk sekedar berdiary.

"aku berdiary ajh deh" ucapnya.

Ia merangkai kata demi kata untuk memperindah diarynya, dan dengan sesekali melihat indahny danau untuk sekedar berpikir. Dan memberinya judul astrophile.

Astrophile ialah sebutan untuk seorang yang menyukai langit/angkasa. Pasti setiap orang yang menyukai hal tentang langit pasti pernah berfikir bahwa:
"seindah-indahnya langit, ia ada hanya untuk dikagumi bukan ntuk dimiliki.

Tak terasa kata demi kata yang telah ia rangkai itu pun selesai lalu menyimpannya kembali ke totebag yang ia bawa tadi.

"ayah bunda manany? Katanya mau nyusul!" celetuk nabila yang heran akan ayah dan bundanya yang tak kunjung datang.

"aku kesana ajh deh" ucapnya lagi dan beranjak untuk menyusul kedua orang tuanya.

Saat ingin beranjak pergi, tetapi ia mengurungkan niatnya karena ada seseorang yang memanggilnya.

"mbak" ucapnya

Seorang pria yang memakai baju senada dan masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya.

"a..apa" gagap nabila memaksakan tubuhnya untuk menoleh ke sumber suara walaupun dalam keadaan sedikit takut.

"saya cuman ingin mengembalikan ini" ucap pria itu sambil menyodorkan sebuah photo kecil padanya.

Nabila yang mendengar ucapan pria itu pun menjadi sedikit tenang dan segera mengambil photonya dengan hati-hati.


"terima kasih" sahut nabila dengan sedikit membungkukkan badan.

"hmm, saya permisi assalamualaikum" ucapnya lalu beranjak pergi.

"Waalaikumsalam" sahut nabila yang masih memperhatikan pria yang hampir menghilang dari hadapannya itu.

"pria itu" batin nabila

Rina yang hendak menyusul pun bingung ketika melihat nabila yang sedang terdiam.

"nabila" teriak rina sedikit keras.

Nabila yang menyadari panggilan bundany pun tersadar dan segera beranjak pergi.

"ya bun" sahut nabila dengan sedikut berlari.

Arya yang baru saja menyadari kedatangan putrinya pun, menyuruhnya untuk membantu istrinya untuk membereskan barang-barang.

"ayo nabila tolong bundamu beresin barang-barang." ucap ayah dengan merangkul bahu putrinya.

"kok udah mau pulang yah, katanya tadi ayah sama bunda mau nyusul nabila di sana." lirih nabila yang baru saja sampai dengan sedikit kekecewaannya.

"barusan ayah dapat kerjaan mendadak, jadi mau ga mau kita harus pulang deh. Maaf ya!" maaf ayah yang merasa bersalah.

Nabila yang memahami pekerjaan ayahnya itu pun mengerti dan memaklumi nya.

"Owlh gitu yaudah deh ga apa-apa, lagian kan bisa kapan-kapan lagi." ucap nabila dengan senyum manis nya.

"makasih ya, udah ngertiin ayah" sahut ayah

"ya, ga apa-apa kok ayah" ucap nabila dengan membalas rangkulan ayahnya.

Bunda yang melihat begitu dekatnya suami dan anakny itu pun tersenyum senang. Dan beranjak menghampiri.

"ayo kita pulang, nanti keburu sore" sahut bunda yang membuat lepasny rangkulan antar ayah dan anak itu.

"ayo, les't go" jawabnya kompak.

***

Gimana seru ga? Maaf ya kalo seandainy alurnya tidak sesuai dengan ekspektasi kalian. Semoga dengan vote and commen kalian, aku bisa memperbaiki kesalahan-kesalahannya.

Minggu 26 November 2023.

Nabila nur-hanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang