بسم الله الر حمن الر حيم
***
Suasana sore sudah berganti malam, terlihat seorang gadis yang sedang menatap luar jendela menikmati angin malam yang sejuk setelah melalui hari yang begitu bahagia.
Nabila yang masih mengingat akan dimana ia bertemu dengan pria yang membuatnya mengingat kejadian 5 tahun lalu.
Karna memang pria yang tidak sengaja bertemu dengannya itu hampir semua menyerupai orang yang selama ini ia tunggu kehadirannya.
"dia mirip sekali dengan azmi, apa dia azmi?." tanyanya pada dirinya sendiri.
Nabila yang tak mau memikirkan hal itu pun segera menepis semua pertanyaan-pertanyaannya. Karna selama 5 tahun lamanya ia menunggu kehadirannya namun sampai saat ini pun ia tak pernah menerima kabar darinya.
"tapi tidak mungkin, azmi saja sudah tidak ada kabar dari 5 tahun lalu." ucapnya sambil sedikit menggusar kepalanya.
Matanya pun terarah pada boneka yang membuat rindunya terobati kepada sosok seorang azmi.
"azmi nabila rindu" ucapny dengan mata yang berkaca-kaca seraya memeluk boneka itu dengan erat.
( fashback on )
Terlihat sepasang sahabat yang sedang menikmati indahnya senja dari kejauhan dengan sedikit canda tawa yang menghiasi suasana disana.
"ami, nabila cantik tidak?" tanya seorang gadis kecil dengan rambut yang diikat dua.
"cantik, nabila selalu cantik" ucap anak laki-laki itu yang membuat nabila tersenyum senang.
"hmm, nabila jadi suka ami. Janji jangan pernah tinggalin nabila ya!" ucap nabila dengan menyematkan jari kelingkingnya.
"ami tidak janji" ucap azmi yang membuat nabila mengundurkan tanganny.
"kok ami bilang gitu, ami mau pergi ya? Tanya nabila dengan menatap sahabatnya itu.
"nabila setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, sama halnya kita." sahut azmi yang membuat suasana menjadi sendu.
Nabila yang mengerti makna dari ucapan sahabatnya itu pun menggeleng keras kemudian diikuti dengan sedikit isakan.
"gak! nabila ga mau dengar hal itu, sekarang jawab nabila ami mau pergi kemana?" sahut nabila dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
Azmi yang tau sifat sahabatnya yang cengeng tidak tega melihatnya itu pun segera menghapus air mata sahabatnya. Ia salah dan seharusnya ia tidak membicarakan hal itu di waktu seperti ini.
"ami tidak kemana-mana, ami selalu ada disini! sudah jangan menangis." bohong azmi untuk membuat sahabatnya berhenti menangis.
"jangan bohong ya ami, ami harus temenin nabila terus" ucap nabila sedikit tenang setelah mendengar hal itu.
Azmi yang melihatnya pun hanya tersenyum kecut, membayangkan betapa terluka sahabatnya jika ia tau jika dirinya akan pergi.
"insya allah, jangan pernah menangis" sahut azmi sedikit mengelus puncak rambut nabila yang mengangguk.