4. Bab 3: Dia Sang enigma

482 66 70
                                    

"Tunggu !!"

Yoongi menyusul langkah pria itu, dimana sang luna nampak tergesa karena langkah Jungkook yang begitu cepat darinya.

Gadis itu terlihat terengah namun panggilannya diabaikan dan itu membuat Yoongi sedikit jengkel.

"Aku bilang tunggu-- aishh, dia itu tuli apa bagaimana.."

Kesal karena pria itu sama sekali mengabaikannya, Yoongi lantas memilih memijak diudara dan bergegas menyusulnya namun siapa sangka kalau refleks Jungkook begitu cepat.

Zhingg....

Hingga Yoongi yang mencoba mengejarnya, malah dihadiahi hunusan pedang yang sukses membuat gadis itu memekik kaget.

"Yak !!"gertak Yoongi kesal.

Jungkook menaikan alisnya seraya menurunkan pedang saat menyadari itu sang Luna.

"Apa telingamu sudah tidak berfungsi sampai aku harus berteriak memanggilmu, hah?"

"..."

"Bedebah sialan, pedangmu benar-benar haus pertempuran ya? Siapa saja diserang."keluh Yoongi seraya menetralkan diri saat tak bisa membayangkan jika pedang itu menyentuh lehernya.

"Itu bukan penyerangan, tapi pertahanan diri."sahut Jungkook datar, menatap kelam pada Yoongi yang sibuk mengoceh padanya.

"Geurae ? Lalu kenapa kau pergi disaat aku memanggilmu, Alpha ?"

Jungkook mengerjap mendengarnya.

Yoongi menghela lantas kembali berbicara dengan napas terengahnya. "Kau tidak sedang menghindariku kan?"

Jungkook berdecak kecil, "Jangan terlalu percaya diri, bukankah kau kemarin yang melarikan diri lebih dulu dariku?"

Yoongi terkesiap dengan gagap, "Hah? K-kapan aku begitu ?"

"Mustahil kau tidak sadar disaat kau mengenal dengan baik feromonku, Luna."tukas Jungkook seraya menyampirkan kembali pedangnya.

Yoongi mencebik "Aku tidak menghindar darimu dan lagi untuk apa ? Kau juga terlalu percaya diri."

Walau sebenarnya itu benar.

Ia kemarin memang sengaja menjauh dari titik temu, menghindar dari spot-spot tertentu agar tidak ada pertemuan dengan lelaki ini.

Namun lucunya, sekarang malah dirinya sendiri yang mencarinya bahkan mengejarnya seperti tadi.

Yang mana dengan jelas, Yoongi tak akan pernah mau mengakuinya.

Jungkook menghela setelahnya, "Apa maumu?"

Yoongi dengan polos menunjuk badge yang terpasang dilengannya.

"Itu."

"...Ini?"kernyit Jungkook tak paham.

Yoongi mengangguk, "Badge itu, darimana kau mendapatkannya?"

"Ini milikku."

Seketika mata bening itu berbinar, mundur sejenak dengan awasnya.

"...Kau ?"

Jungkook menaikan alisnya semakin tidak paham, "Apa yang sebenarnya ingin kau tanyakan, Luna? Jangan membuang waktuku."

Yoongi lantas mengeluarkan pedangnya, "Apa kau tahu kalau lambang itu adalah satu-satunya bukti yang tertinggal dimalam perampokan Clawton?"

Jungkook menatap pedang gadis itu yang kini mengarah padanya.

"...Lalu?"

"jadi kau kah pelakunya ?"tanya Yoongi lekat, membuat Jungkook menatapnya datar.

CLAWTOWN, The Legend Miracle Stone Of Neverland [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang