7. Bab 6 : Pagi Yang Menegangkan dan Keputusan

452 58 38
                                    

Pagi menyapa lebih cepat, Yoongi terbangun lebih dulu karena sinar matahari yang muncul dibalik jendela paviliun.

"Ughh.."

Yoongi menguap sejenak, mengusak-ngusak wajah bantalnya dan melihat ke sampingnya.

Dimana seseorang masih terlelap dengan hembusan napas yang halus terdengar.

Itu pria yang semalam membuatnya naik darah dengan segala hal perdebatan panjang di tengah malam.

Omong kosong yang tak pernah bisa Yoongi amin kan karena dia bukan orang yang mudah patuh pada siapapun.

Jungkook mungkin sangat tidak setuju, tapi apa boleh buat saat dirinya lebih keras kepala dan tak akan mau mendengarkan pria itu.

Memangnya dia siapa ??

Ia bukan gadis lugu yang dengan mudah menurut apalagi sampai bertekut lutut dihadapan pria arogan sepertinya.

Yoongi memilih meraih obi hanboknya yang terlepas, membenarkan pakaiannya sejenak dan terduduk seraya bersandar di kepala ranjang.

Tampilannya cukup berantakan, apalagi bahunya terbuka sampai menampilkan belahan dadanya dan rambut panjangnya terurai jatuh sampai sikut.

Hanbok putihnya sangat tipis sekali dan kontras dengan kulitnya yang tak berpigmen-

Hah !?

Sebentar, kok kulit lehernya ruam-ruam begini ??

Yoongi menggosok pelan lehernya dihadapan kaca yang memantul.

"Kenapa bisa sampai seperti ini ??"ringisnya mengeluh.

Yoongi sepertinya lupa kalau semalam setelah mereka berdebat panjang dan berakhir dengan ia yang mendapat penghakiman sepihak dari sang enigma--

Gadis itu terdiam, manik beningnya terpaku pada wajah damai Jungkook yang terlelap begitu tenang.

Energinya...

Sang Luna terhenyak saat feromon Jungkook terserap oleh tubuhnya dengan baik, dimana energinya berangsur pulih dari sebelumnya.

Yoongi bahkan merasa hangat saat halfsoulnya kembali segar pagi ini dalam jiwanya. Ia menatap Jungkook dalam tidurnya tanpa berniat membangunkannya sama sekali.

Perlahan, gadis itu memilih kembali terbaring seraya menatap sang enigma disampingnya.

Hatinya menghangat seiring dengan keberadaan Jungkook disampingnya. Menikmati saat-saat manis bersama pria itu kala ia terlihat begitu tenang dalam tidurnya.

Apa memang sebesar ini pengaruh keberadaan sang enigma dalam dirinya?

Beberapa tahun tidak bertemu, sekalinya bertemu malah sedekat ini. Yoongi menghela sejenak, menatap langit-langit kamar dalam lamunan.

Hari ini genap empat hari ia berada di Royal Palace tanpa mendapat informasi apapun mengenai si pencuri batu bertuah selain penjelasan dari Jungkook semalam.

Jika memang pelakunya adalah orang yang berhubungan dengan kerajaan Jungkook, lantas Yoongi harus memulai dari mana?

Gadis itu bahkan tak punya gambaran jelas mengenai seperti apa pelaku dan dimana keberadaannya hingga strategi perang apa untuk merebutnya kembali.

Yoongi mendadak menjadi bodoh karena terlalu terdistraksi dengan perasaannya.

Terlebih Jungkook terlihat melarangnya semalam. Dia tak mengizinkannya sama sekali untuk ikut campur dalam ranah kasus ini meski konteksnya ini adalah tugasnya juga.

Che, apa dia sekarang peduli padanya ?

"Tubuhku pegal sekali.."ringisnya perlahan, Yoongi rasa ia perlu sedikit lagi lebih rileks sampai tenaganya benar-benar pulih seratus persen.

CLAWTOWN, The Legend Miracle Stone Of Neverland [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang