"Makan malam yang luar biasa, Jane." Chitthip berkata segera setelah mereka selesai makan malam. Lisa merajuk di tempat duduknya karena rasa sakitnya masih belum mereda. Jennie bersikap "berlebihan" padanya sehingga dia tidak bisa tidak bangga pada dirinya sendiri.
"Juru masak ku adalah yang terbaik menurut ku." Nyonya Kim menjawab sambil mengangguk kepada juru masak mereka yang berdiri di sudut ruangan. Juru masak itu membungkuk dan tersenyum sebelum dia dan asistennya kembali ke dapur.
"Kalau begitu, ayo kita lanjutkan ke ruang tamu." Nyonya Kim berkata dan mereka mengangguk. Saat berdiri, Lisa merasakan sakit yang tajam di bagian bawah tubuhnya yang membuatnya berhenti menarik perhatian yang lain.
"Ada yang tidak beres sweetie?" Ibu Lisa bertanya dengan cemas. Lisa menggelengkan kepalanya tidak.
"Aku baik-baik saja mom, ayo..." Lisa meyakinkan saat kedua wanita yang lebih tua itu berjalan lebih dulu meninggalkan Jennie dan Lisa untuk mengikuti mereka.
"Sialan kau Kim!" Lisa berteriak namun Jennie hanya bisa tertawa kecil sambil membantu Lisa berjalan.
____
Pembicaraan itu tidak berjalan dengan baik. Anggap saja Lisa sangat marah, Dia marah pada ibunya tapi dia tidak bisa benar-benar marah pada ibunya.
"Mommy, aku baru saja mengalami patah hati"
"Itu sudah berbulan-bulan yang lalu..." Ibunya memotongnya.
"Ya tetap saja! Jennie dan aku baru saja saling mengenal! Dan dia perempuaaaan!" Lisa tidak bisa menahan diri untuk tidak meninggikan suaranya.
"Lalisa! Kenapa kamu berteriak pada ibumu?" Ayahnya datang membuat Lisa merasa menyesal sambil memeluk ibunya.
"Maafkan aku mom, aku belum siap. Setelah apa yang Jae lakukan padaku, aku... Sepertinya aku takut untuk mencintai lagi." Lisa berkata lirih sambil memeluk ibunya.
Siapa yang tidak takut? Tentu saja kalian akan merasa takut. Bertahun-tahun kau dan kekasih mu jatuh cinta dan yakin bahwa dia adalah takdir bagi percintaanya dan dia selamanya, lalu suatu hari, tiba tiba keyakinan itu semua hilang. Dan anehnya orang tua nya berusaha mendekatkannya pada wanita itu. Lisa yakin mereka menyimpan alasannya sendiri.
"Ya Tuhan, maafkan aku, kamu harus mengalami hal ini, sweetie." Ibunya menyeka air mata yang mengalir di mata putrinya.
"Tidak semua orang seperti Jae, oke? Beri Jennie kesempatan, kamu mungkin akan menyukainya. Lagipula kami tidak memaksa untuk langsung menikah, kenali saja Jennie dulu,"
"Ibumu benar. Beri dia kesempatan." Ayahnya berkata membuat Lisa menghela napas.
Bagaimana mereka bisa melakukan itu; jatuh cinta? ketika mereka memiliki kesepakatan yang sama sekali tidak ada pamrih?
Bagaimana mereka berubah dari 'fuck buddies' menjadi tunangan?
____
Seminggu berlalu, Jennie dan Lisa tidak berbicara satu sama lain. Mereka membutuhkan itu untuk kembali sadar apakah ini situasi yang benar, Jennie memahaminya. Dia sedang jatuh, dan itu sangat jelas. Dia bahkan tidak bisa berkata tidak, untuk menentang perjodohan yang telah diatur oleh ibu mereka. Tapi bagi Lisa, tentu saja itu tidak mudah.
Lisa sedang melakukan jogging harian di taman pada pagi hari ketika seseorang jogging bersamanya. Dia menengok ke samping dan melihat seorang teman.
"Chanyeol." Lisa berbicara saat mereka berlari.
"Selamat pagi Lisa!" Chanyeol menyapa, Lisa melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
fuckbuddies (JENLISA)
Fiksi PenggemarNO STRING ATTACHED That was the plan.. JENLISA SWITCH JENTOP GXG 18+ RATED PLEASE IF YOU'RE BELOW 18, GO AWAY!!! #1 jennietop Adaptasi cerita dari FuckBuddies winterlisa