one.

2.1K 57 2
                                    

"Keluar dari ruangan ku sekarang juga!!" Suara keras dan lantang itu sangat menggema di telinga nya, ia tak tau lagi harus bagaimana supaya bisa di anggap ada oleh ayahnya.
______________

Di pagi hari yang cerah, Chan sedang berjalan-jalan pagi di sekitar perumahannya. Ia sengaja tak mengajak serim saudaranya, walau bukan saudara kandung tapi mau bagaimana pun itu adalah saudaranya.

Ia sesekali melihat ada beberapa anak kecil juga yang sedang bermain dengan ayahnya. Ia iri melihat interaksi antara ayah dan anak tersebut, pasalnya dari kecil ia tak pernah mendapat kasih sayang dari ayahnya. Ia hanya selalu pergi dan bergaul dengan kakak tersayangnya, tapi kini Kakak nya sedang berada di luar negri untuk menyelesaikan kuliahnya. Jadi, ia sering kali sendirian di rumah, walaupun sering kali serim mengajaknya bermain. Tapi dia selalu saja merasa di bedakan dengan serim, padahal dulu Chan dan serim selalu bersama sampai apapun barang yang mereka beli hampir sama semuanya.

Tapi suatu kejadian terjadi sampai Chan di benci oleh ayah nya. Chan memang bukan anak dari ayahnya yang sekarang, ibunya Chan menikah lagi dan ayahnya mempunyai anak juga yang seumuran dengan Chan yaitu serim. Suatu hari, Chan dan ibunya pulang dari suatu tempat untuk menemui teman ibunya.

Chan yang waktu itu masih kecil, ingin mampir ke tempat mainan alhasil ibunya hanya mengiyakan nya saja dan berhenti di tempat mainan tersebut. Setelah membeli beberapa mainan, mereka hendak pulang tapi sayang kecelakaan pun terjadi. Karna jalanan licin karna hujan, ibunya Chan hilang kendali dan mengendarai mobil secara berlawanan arah sampai menabrak truk. Ibunya Chan meninggal di tempat, sedangkan Chan masih bisa di selamatkan walaupun ada beberapa luka akibat kecelakaan tersebut.

Sejak hari itu Chan di benci oleh sang ayah, ia juga sempat akan di titipkan ke panti asuhan. Tapi anak sulung dari keluarga ayahnya melarang itu, karna bagaimanapun juga itu adalah anaknya. Sejak saat itu juga Chan menjadi sedikit takut pada ayahnya, karna ia selalu dibedakan dengan serim. Tapi kakaknya tak pernah membedakan ia dan juga serim, kakaknya selalu bersikap adil pada mereka berdua yang menyebabkan Chan sangat sayang pada Kaka nya.
____________

Setelah pulang dari jalan jalan pagi, Chan kembali ke rumahnya. Ia melihat ayahnya sedang sarapan bersama serim, ia tau jika ia ikut sarapan dia akan terkena amarah ayahnya. Jadi ia hanya berlalu dan pergi ke kamarnya, ia tak mau merusak pagi yang cerah ini.

Hari ini adalah jadwalnya Chan pergi menemui ibunya di pemakaman. Dia begitu antusias karna beberapa Minggu ini dia tidak menemuinya di sana. Ia ingin mencurahkan semua kerinduannya di sana, ayahnya dan serim tidak mengetahui tentang ini, yang ayahnya ketahui Chan hanya pergi bermain dan pulang setelah malam tiba. Padahal Chan tidak bermain sama sekali, sering kali juga serim ingin ikut bersama Chan.. tapi ia melarangnya, dengan alasan aku ada urusan.

"Ibu, kali ini aku datang.." gumam Chan.

Ia sudah bersiap berpakaian rapih, dan menuruni tangga. "Kau mau kmna?" Tanya sang ayah melihat Chan yang sudah rapih.

"Aku akan keluar sebentar.." jawab Chan sambil berjalan. "Jangan keluar!!" Tegas ayahnya, tapi Chan tak mendengarkan ia terus berjalan ke arah pintu keluar dan itu membuat ayahnya marah.

"AKU BILANG TAK USH PERGI!!" Bentak ayahnya sambil memukul meja, dengan suara pelan Chan menjawab. "Aku sudah berjanji pada seseorang untuk bertemu hari ini, kata ibu jika sudah berjanji harus di tepati.."

"Jangan bawa-bawa ibu mu!!!"

"Aku hanya melaksanakan apa yang ibu ajarkan padaku, jika ayah tidak suka tidak apa.. aku permisi.." Chan pun keluar dari rumahnya.

Ayahnya hanya menggelengkan kepala, dan berkata. "Anak itu tidak ada sopan santun terhadap orang tua, pantas saja ia di tinggalkan oleh kedua orang tuanya.."

ALONE || DINO SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang