BAB 3

246 35 1
                                    

Mengumpulkan persediaan pt.1

Sejak ibu nya meninggal pada saat Kenny berumur 2 tahun membuatnya menjadi anak yang pendiam. Tidak ada lagi Kenny yang ceria dan kini digantikan dengan Kenny yang pendiam. Hall itu tentu saja membuat Rien semakin bersedih, setelah istri tercintanya meninggal dan anak nya yang berubah membuatnya frustasi.

Dia menjadi pria gila kerja meskipun dia masih memperhatikan putranya tetapi dia tetap bekerja sepanjang waktu. Sejak saat itu pula Sam merawat Kenny yang tadinya menjadi asisten Rien beralih profesi sebagai pengasuh Kenny.

Sam benar-benar menyayangi Kenny, menganggapnya sebagai anak sendiri. Sam tidak menikah, lebih tepatnya belum menemukan calon yang cocok dan hall itupun membuatnya menyayangi Kenny sebagai anaknya.

Kini Sam sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri dan tuan muda nya. Dua mangkuk bubur ayam ditambah telur rebus dan kopi untuk dirinya serta susu coklat untuk tuan mudanya. Dia juga sudah memikirkan untuk membeli persediaan untuk beberapa tahun kedepan. Dia juga berniat untuk memberi tahu Rien untuk mempersiapkan persediaan juga.

Masalah ini harus diberitahukan kepada seluruh umat manusia. Tapi siapa yang mau mempercayai omong kosong tentang kiamat dan zombie? Jadi Sam hanya bisa berharap agar Rien mau mempercayainya.

Setelah selesai sarapan, kini Kenny tengah menonton tv dengan cookies yang berada di pangkuannya. Sam sudah rapi turun dari lantai dua menghampiri tuan muda nya.

"Tuan muda, apakah anda ingin ikut berbelanja?" Tanya Sam seraya memakai blazer hitamnya.

Kenny menoleh, terdiam beberapa saat dan menganggukkan kepalanya yang berarti ingin ikut. Kemudian, Sam tersenyum dan mengambil jaket di kamar tuan mudanya.

Sam menghitung ada beberapa milyar uang di dalam rekeningnya yang digabungkan dengan uang bulanan tuan muda nya. Uang tabungan Kenny tidak dipakai, berjaga-jaga untuk masa depan bila dapat terpakai kembali.

Menjalankan mobilnya keluar dari villa pergi menuju pusat perbelanjaan terbesar di kota C. Cuaca hari ini sangat cerah, kendaraan hilir mudik dan beberapa orang berjalan santai di pagi hari. Kenny melihat-lihat ruang nya dan melihat hewan kucing itu tengah meringkuk tertidur di rerumputan yang teduh. Sangat lucu, pikirnya.

Tidak lama kemudian, mobil yang mereka tumpangi memasuki kawasan pusat perbelanjaan. Setelah memarkirkan mobil, Sam menggandeng tangan Kenny dan memasuki pusat perbelanjaan yang ramai.

Pertama-tama, Sam harus membeli kebutuhan sehari-hari seperti pasta gigi, tisu toilet, handuk, beberapa keperluan wanita dan masih banyak lagi. Tapi langkah Kenny terhenti yang membuat Sam juga harus berhenti dan menoleh ke arah Kenny dengan bingung.

"Ada apa tuan muda?"

"Aku ingin berbelanja sendiri." Kenny berucap dengan pelan. Sam yang mendengar itupun sedikit terkejut, dia ragu apakah tuan muda nya tau apa saja yang akan dibeli atau tidak.

"Mn, begini saja. Aku akan membeli makanan dan yang lainnya, tuan muda hanya akan membeli kebutuhan sehari-hari seperti pasta gigi dan yang lainnya. Oke?" Setelah memikirkan sesaat akhirnya Sam membagi tugas untuk membeli persediaan. Dia menuliskan list barang yang harus dibeli di kertas note lalu memberikan list dan kartu kredit ke tangan Kenny. Kenny yang paham pun mengangguk.

Mereka berpisah setelah memasuki pintu masuk, lalu berjanji kembali bertemu di lantai dasar. Kenny ke kiri untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan Sam ke lantai dua dimana tempat makanan berada.

Kenny berjalan melirik kanan kiri sembari melihat kertas berisi list barang yang harus dibeli. Kaki pendeknya melangkah menuju meja kasir lalu menyodorkan kertas berisi list ke hadapan wanita kasir yang kebingungan melihat tingkahnya.

"Aku mau membeli barang yang ada di dalam list, tapi aku tidak tahu dimana tempatnya. Aku ingin meminta bantuanmu untuk mengambilkan itu untukku kemudian kirim ke alamat yang ada disitu. Aku akan membayar sekarang dan memberimu bonus. Apakah bisa?" Kenny berucap pelan, wanita kasir itu juga memperhatikan dengan seksama. Tidak lama kemudian, si wanita kasir mengangguk dan Kenny menyerahkan kartu kredit untuk membayar semuanya.

Kenny menghela nafas lelah, dia yakin ini pertama kalinya kembali berucap panjang. Sedikit melelahkan.

Sedangkan ditempat lain. Sam berada di lantai dua untuk membeli sayuran dan buah-buahan dalam jumlah besar. Beras, tepung dan minyak goreng juga dibeli. Membeli camilan untuk tuan muda nya, bumbu dapur juga penting jadi Sam hampir memborong semua bumbu dapur yang ada.

Sam naik ke lantai 3 dan 4 untuk membeli pakaian dari ukuran kecil hingga ukuran besar untuk musim panas dan musim dingin, karena musim dingin nanti pasti akan sulit mencari pakaian di tengah zombie yang berkeliaran di pusat perbelanjaan.

Semua yang mereka beli akan dikirimkan ke gudang yang Sam sewa tidak jauh dari villa. Persediaan yang dibeli kurang lebih dapat bertahan selama 20 tahun lebih jika untuk dua orang.

Untuk benih dan hewan ternak, Sam akan membeli di pasar tradisional pasar hewan.

Lelah menunggu Sam selesai, Kenny duduk di salah satu bangku dekat pintu keluar dengan es krim di tangannya yang sempat dibeli saat berjalan-jalan. Matanya menatap sekeliling, orang-orang masuk dan keluar dari toko dan pusat perbelanjaan yang akan lenyap saat bulan April besok.

Dia masih tidak menyangka zombie ganas itu akan muncul bulan April. Matanya menerawang apakah semua akan baik-baik saja? Apakah keluarganya akan selamat? Lalu, apakah ia harus membunuh?

Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di otaknya. Orang-orang berpikir bahwa dia anak yang polos dan pendiam, nyatanya dia hanya mencoba menyembunyikan sifat aslinya dengan menjadi pendiam dan berpura-pura polos.

Kalau begitu, bagaimana sifat aslinya?

Tepukan kecil menyadarkan Kenny dari lamunannya. Dia mendongak, melihat seseorang yang telah menepuk pundaknya ternyata adalah paman Sam.

"Ayo kita pulang." Ajak Sam.

"Apa sudah selesai semua?," Kenny bertanya dan anggukkan kepala yang didapatnya.

Kenny bangkit dari duduknya dan mengikuti langkah besar Sam keluar pusat perbelanjaan. Untuk hari ini cukup melelahkan bagi Sam dan Kenny. Saat perjalanan pulang Kenny melihat restoran yang menjual berbagai makanan cepat saji, ia ingin membelinya.

"Paman, bisakah aku membeli makanan cepat saji?" Kenny bertanya sambil menunjuk ke arah restoran. Sam tersenyum.

"Tentu saja tuan muda. Masih ada cukup uang untuk membeli makanan cepat saji." Sam menjawab dengan lembut, dia tersenyum kecil saat melihat raut bahagia tuan mudanya.

Sam membelikan spaghetti, hamburger dan beberapa makanan lainnya. Dia terdiam sejenak, ia tidak tahu persediaan yang dikumpulkan akan cepat basi atau tidak di dalam ruang Kenny.

"Tuan muda, bisakah anda menanyakan kepada Tn. Kitty apakah persediaan yang dikumpulkan bisa bertahan lama?." Kenny mengangguk dan menanyakan kepada harimau yang ada di dalam pikirannya.

"Persediaan yang disimpan di dalam ruang dapat bertahan lama, waktu di dalam ruang sangat lambat jadi tidak usah khawatir tentang itu." Kenny menjawab sesuatu yang dikatakan harimau.

Mendengar itu Sam menghela nafas lega dan kembali memesan banyak makanan cepat saji ditambah beberapa camilan lagi.

Siang berganti malam, kini Sam dan Kenny berada di gudang yang menyimpan persediaan. Dirasa aman, Kenny langsung memasukkan persediaan di dalam ruang. Tangannya terulur, dan tiba-tiba persediaan di gudang hilang di udara. Sam yang melihat itupun sedikit terkejut. Setelah selesai, mereka kembali ke villa.

Kenny tidak bisa tidur meskipun lelah, jadi ia mencoba untuk menata persediaan di ruang nya di dalam beberapa kotak. Sayuran dan buah-buahan ditempatkan di satu kotak, kemudian kebutuhan sehari-hari seperti pasta gigi, sabun mandi dan sebagainya disimpan di satu kotak. Bumbu dapur disimpan di satu kotak dan camilan dan makanan cepat saji ditempatkan di satu kotak. Kenny terus menata persediannya di dalam rumah sederhananya hingga selesai. Kemudian tertidur saat tengah malam.

TBC

Appocalypse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang