"Jadi kamu bener-bener akan pulang hari ini?" Tanya Dokter tampan itu pada gadis yang duduk di hadapannya.
Sunghoon pun mengangguk "Iya Dok, saya sudah terlalu lama tinggal di sini." ucap Sunghoon. Ia rasa sangat jenuh jika terus tinggal lebih lama di ruangan khas bau obat-obatan itu. Sudah hampir dua bulan dirinya dikurung di sana.
Lebih tepatnya bukan di kurung tapi di beri penanganan yang lebih tepat.
"Kamu tidak bisa langsung lepas gitu aja dari rumah sakit ini, kamu harus sering check up kesehatan kamu minimal satu kali dalam dua minggu" ucap dokter itu seraya membuka laci di sampingnya untuk mengambil beberapa resep obat didalamnya."Saya sudah siapkan resep obatnya, jangan lupa meminumnya tiga kali sehari" dokter itu pun memberikan beberapa lembar obat yang sudah ia racik ke hadapan gadis itu.
Sunghoon pun meraihnya
"Makasih Dok" Ucapnya setelah mengambil beberapa lebar obat itu."Dosisnya sudah paling tinggi, obat itu bukan untuk menyembuhkan hanya sebagai pereda rasa sakit aja. Caranya masih sama hanya dengan operasi untuk menyembuhkannya" jelas dokter itu lagi.
Gadis itu menghela nafas
"Kalo obat ini masih bereaksi aku gak mau melakukan itu Dok, aku gak perlu melakukannya, aku bakal meminumnya sesuai jadwal yang dokter berikan agar aku tidak perlu melakukan itu" ucap Sunghoon menekankan semua pertanyaannya.Dokter Noval pun hanya bisa menghela nafas berat "Yaudah kalo ada apa-apa kamu hubungin saya" ucap dokter itu dengan serius.
Dokter Noval memang sangat baik dia yang selama ini selalu merawat Sunghoon saat ia tinggal di rumah sakit ini. "Baik Dok, terimakasih atas perawatan yang selalu dokter berikan sama aku, kalo gitu aku permisi" pamit gadis itu.
Dirasa sudah tidak ada lagi yang harus di bahas Sunghoon pun beranjak dari ruangan dokter Noval
"Ya hati-hati di jalan" Balas dokter itu seraya bangkit dari duduknya melihat gadis yang kian menghilang di balik pintu.Pikiran Heeseung kembali memutar perkataan dokter bersama Sunghoon tadi yang tidak sengaja Ia dengar.
Bukan bermaksud untuk menguping tapi obrolan itu ia dengar dari luar ruangan. Kebetulan tadi Heeseung menunggu Sunghoon di luar. Dalam perjalanan hanya hening yang menyelimuti. Keduanya fokus dengan pikirannya masing-masing. Sunghoon duduk di samping Heeseung yang tengah mengemudi.
Sampai beberapa saat kini mobil itu mulai memasuki pekarangan rumah Sunghoon. Setelah mobilnya berhenti tepat di depan rumah mewah itu. Segera Heeseung turun untuk membuka pintu jazz sebelahnya lagi.
"Silahkan" ucapnya seraya mabukan pintu untuk Sunghoon sambil tersenyum.
Gadis itu pun turun dari mobilnya tidak lupa membalas senyuman Heeseung yang jarang sekali ia lihat
"Makasih Rey" ucap Sunghoon dengan tulus.Heeseung mengangguk lalu dia mengikuti Sunghoon sampai depan pintu rumahnya "Ayo masuk dulu Rey" Titah Sunghoon.
"Gak usah, aku harus balik ke rumah sakit lagi soalnya mobil aku masih ada di sana" balas Heeseung. Benar sekali mobilnya masih terparkir di depan rumah sakit. Sedangkan yang dia pake untuk mengantarkan Sunghoon itu adalah mobil Sunghoon yang di pake Nie. Sedangkan gadis di hadapannya ini tidak bisa membawa mobil sendiri alhasil dirinya lah yang membawa mobil Sunghoon.
Ceklek
Suara pintu yang terbuka pun mengalihkan perhatiannya keduanya. Dapat di lihat Saras membuka pintu sontak Sunghoon langsung memeluk bundanya "bunda aku kangen bunda" gadis itu terus mengeratkan pelukannya. Menyalurkan rasa rindu yang selama ini ia tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I'm Not Antagonis • Jayhoon •Enhypen
De TodoSebagian part sudah hapus sebagai kepentingan pribadi