TP 7

14 4 1
                                    

Alana kembali dengan wadah ukuran sedang yang berisi air tidak panas tidak dingin,alana meletakkan wadah itu di meja samping tempat tidur laki laki itu

Alana berjalan menuju lemari besar kaca khusus obat,disana banyak obat untuk stok jaga jaga

Dengan sigap alana melihat memilih dan mengambilnya,alana juga meletakkan obat tersebut di samping tempat tidur laki laki itu

"Lo udah makan belum?"

"Udah

"Kalau gitu Lo minum obat dulu,baru nanti gue kompres"

"Gak"

"Jangan bantah,lo harus sembuh"

Ntah apa yang membuat laki laki itu tiba tiba mau untuk meminum obat

"Mana"
Ucapnya mengulurkan tangan

Alana langsung menyerahkan dua obat pereda demam untuknya

"Gue pegangan minumnya"

"Hmm"

1...2..3-

"Huekk"

"Eh-Eh-eh,lo muntah"

Muntah laki laki itu mengenai selimutnya sendiri,alana mengelus ngelus punggung laki laki yang besar itu tidak lain tidak bukan adalah punggung traka

Elusan itu membuat traka sangat sangat nyaman untuk kedua kalinya seperti ia ingin memberhentikan waktu untuk saat ini saja

"Pahitt~~"
Ucapnya dengan mata sedikit berkaca kaca

Alana menghela nafas
"ya udah bentar ya"
Alana kembali dengan pirikan khusus obat

"Gue jadiin  dulu bubuk obatnya,seharusnya lo itu minum pil langsung udah gede kayak bocil aja"

"Bocil? Gue bukan bocil Gue ketua geng motor"

"Ooh motoran bocil bocilan yah cil? Ketua geng minum pil kok muntah"

"Berisik"

Akhirnya traka bisa memakan obat yang bubuk di buat oleh alana

"Sebentar siniin selimut lo"

"Lo gak jijik?"

"Jijik lah aneh cuman gue megang yg nggak kena lah"

"Oh"

Alana berjalan ke ruang khusus  pmr di dalam uks,dan menaruh selimut itu kedalam mesin cuci

"Nih selimut baru"
Ucapnya langsung membentangkan selimut itu ke traka

"Baring lo"

"Hm"

Alana memeras kompres dan langsung menempelkannya ke kening traka

"Tidur aja istirahat"

Hampir saja mata traka ingin menutup,pintu terbuka lebar dengan kencang

Menampilkan 4 inti THE PHOENIX lainnya  yaitu Damian Davindra,Darius,Arthur,edgar

"What what what gilakkk broooo pak bos dirawat cewek bakalan jadi bu bos nihhh pasti tampangnya saja sudah menyakinkan"
Ucap edgar

"Stshhh diam goblok bos lagi sakit, kayak toa malah suara lo"
Timbal darius

"Ck diam lo ini hal yang langkah,bos bisa dekat sama cewek kan lo tau sendiri ni bos alergi cewek sampai gue ngirah ni bos gay,untungnya rumor itu di patahkan oleh mbak ini"
Ucap Arthur

"Yep setujuuuu"

"DIAM lo pada berisik kalau mau ribut di luar"

"Aduh ges diam kodam, betek bos di ganggu,mungkin bos marah waktunya sama bu bos di ganggu"

"Berisik"

"Maaf pak bos"

"Eh udah selesai upacara?"

"Eh iya mbak"

"Ohw ya udah aku duluan titip temannya,jaga baik baik,permisi"

"Syappp"
Ucap yang lain

"Ekhemmm cerita dong bos"

"Bangst sekali lagi lo gitu gue hantam pala lo"

"Eh ka apaan di kening lo nih"
Ucap damian yang ingin memegang kompres di kening traka

Dengan cepat traka mencekal tangan damian

.........

The phoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang