TP 6

20 6 1
                                    

"Kamu keisha dari tadi suara kamu besar sekali sopan santun kamu dimana gak lihat itu pak kepala sedang amanat!"

"Maaf salah pak"
Ucap pelan kedua korban yang ketar ketir di singgung habis habisan

Ni orang cowok atau cewek sih punya mulut lemes amat
Kesal ana

Sial anjr kenapa ni biang toa gak di marahin juga padahal suara dia tu paling besar,lihat aja ya lo man gara gara lo ngajak kita ngobrol duluan
Kesal keisha

Amanat masih berlangsung dengan keadaan murid yang Kesal,menggerutu,marah,lemas,capek dll

"Psttt pstt ana ana"

"Eh roa?,kenapa"
Ucapnya pelan

"Naa tolongin uks ada orang yang sakit,Zahra gak hadir na"

"Valen?"

"Lo tau sendiri kan na valentine gimana,ayo na gue gak bisa karena gue masih anggota baru yang belum tau banyak"

Alana bukanlah anggota pmr tetapi alana tau banyak tenang penjelasan pmr mengenai pp,prinsipnya cara pengobatannya dll

Kenapa tidak alana saja yang menjadi ketua pmrnya?,alana tentu tidak mau terlalu sibuk dengan ekskul dengan sebagainya

Pmr sendiri telah diserahkan penuh dengan Zahra sebagai ketua pmr dan valen wakilnya,saat ini Zahra tidak hadir,valen sendiri mengikuti pmr bukan karena ingin tau tetapi ia ikut pmr hanya karena Zahra egonya membuatnya tidak mementingkan jabatannya sebagai wakil,untungnya Zahra sangat bertanggung jawab akan jabatannya

Alana dan visa berjalan meninggalkan lapangan upacara yang masih tengah amanat menuju uks,mereka berhenti di depan pintu uks yang lebar

"Na gue balik ya gue gak bisa nungguin lo,gue mau upacara,takut kalau ada guru pengawas lewat liat gue gak kerja apa apa di dalam mending gue balik aja ya"

"Ohw iyah iyah"

Visa berlari kecil meninggalkan alana yang tengah bingung di ambang pintu

Ceklek

Terpampang jelas seseorang laki laki yang tidur dengan selimut,alana m
Berjalan mendekatti laki laki tersebut,saat hendak memegang kening sang pria tersebut tiba tiba tangan alana di cekal

"Jangan sentuh"
Ucapnya lalu langsung duduk dengan menyender di kepala tempat tidur

Mereka saling pandang,alana yang merasa laki laki ini sangat sesuai dengan akurasi ketampanan impiannya
"Maaf,tapi gue disini buat mastiin lo sakit apa"

"Gue gak mau,lo pergi aja"

"Gak bisa,gue di kasih tanggung,gue gak mau dapet dosa karena udah melanggar amanah"

"Jangan sok agama,kita berdua di dalam sini udah dapet dosa"

"Tapi gue disini bukan yang aneh aneh gue disini bertugas sementara pmr"

Alana menyentuh kening sang pria tersebut,tubuh laki laki itu menegang seolah ingin melawan tapi tidak bisa,aroma yang membuatnya nyaman

"Looo demam,badan lo panas biar gue ambilin kompres sama obat lo baring aja dulu istirahat biar gak capek"

Pria itu melihat alana berjalan menuju ruangan kecil khusus pmr,ia tidak menuruti alana dengan berbaring ia hanya diam duduk dengan tahapan datar

.............

The phoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang