....
" Apa sebenarnya yang kepsek iming-iming?". Tanya Lisa pada dirinya sendiri
Saat keluar dari UKS memang Lisa diam di depan pintu kala mendengar suara jennie dan akhirnya pembicaraan yang terakhir membahas iming-iming, saat ini Lisa berada di Kantin karena sudah jam istirahat
Dia dan para sahabatnya menghabiskan semangkuk bakso dan minuman kesukaan mereka yaitu teh tarik
" Lo ngomong sama siapa Li?". Bingung Rose menatap Lisa yang terlihat lebih diam tak seperti biasanya
" Gak papa kok, cuman Masih lapar aja jadi gini". Bohong nya sambil terkekeh sendiri
" Yah pesan lagi lah wak ". Jawab seulgi dengan menusuk giginya
" Jangan ribet Li, laper tinggal tambah...mau gua panggil itu sih ibuk?". Lisa bergeleng saat Lauren bergerak ingin mengangkat tangan nya
" Mending gua langsung ke kelas dah, tugas buk Fitri belum kelar Cok". Mereka semua terkekeh karena untuk sekarang mereka sudah terbiasa dengan Lisa yang sangat tertib dan rajin
" Siap dah bos, Jangan lupa salurkan itu kepintaran Lo ke gua ". Jawab Wendy santuy tanpa niat bergerak juga untuk ke kelas seperti yang Lisa lakukan
" Emang dasarnya malas ini makhluk satu". Saut rose dan berjalan ke satu meja yang terletak banyak gorengan
" Herman gua sama lu Wen, kagak takut apa ketinggalan?". Wendy bergeleng mendengar pertanyaan somi
" Ngapain takut ketinggalan kan gua bawa motor ".
Plak
Rose mengeplak kepala Wendy dengan botol saus yang dia bawa, semuanya tertawa melihat wajah wendy yang kesal tapi tetap melanjutkan makannya .
" Stres Emang ini orang". Jawab seulgi bergeleng tak percaya
.
.
.Lisa berjalan ke lantai atas dengan tangan yang dia masuki kedalam saku celana, satu kalimat terlintas di benaknya.
" Gue gak suka liat dia dekat Sama Dita".
Seulas senyuman pun di berikan Lisa terhadap dirinya sendiri yang sudah berjalan jauh tanpa Sadar berdiri tepat di depan pintu kelas.
Lisa masuk dengan santai tak mengeluarkan suara berisik yang membuat seisi kelas bahkan tak menyadari kedatangannya.
Lisa berjalan tapi berhenti tepat di meja yang jennie duduki, Joy duduk kursi yang seharusnya Wendy duduki, jennie di biarkan sendiri di dekat jendela agar acara istirahat nya tak terganggu, karena Joy sadar jika suaranya akan menganggu jennie walaupun dia hanya berbicara di dalam hati pun
The veelty memang sibuk dengan perbincangan ringan dengan makanan yang terjejer di atas meja, posisi mejanya kursi Joy dan jennie itu berada di barisan kedua setelah kursi Irene dan Yeri barulah disusul oleh kursi Wendy dan Jisoo dan di belakangnya ada Ten dan eunwoo barulah kursi Lisa dan Dita
Jennie tertidur lelap dengan wajah yang menghadap dinding dan tubuh yang di selimuti dengan jeket, dan itu ulah Joy.... Lisa duduk di tempat joy dengan tangan nya yang mengelusi rambut panjang jennie sambil mengambil posisi yang sama dengan yang jennie lakukan
Yaitu, tertidur dengan menghadap ke dinding dengan meja dan tangan kanannya menjadi bantalan.
Tangan kiri Lisa tak berhenti bergerak mengelusi rambut lembut milik sang kekasih, Dita yang melihat itu hanya tersenyum kecil tak ada rasa tak Suka, justru dia bahagia tanpa sebab.
Mata Lisa tak tertutup dia terlihat berfikir dengan mata yang fokus hanya pada Jennie seorang, ucapan jennie terus-menerus terngiang-ngiang dan itu membuat Lisa penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELINQUENT
FanfictionTentang jennie dan Lisa yang bertengkar Setiap hari nya Tapi takdir malah menjebak Jennie dengan persetujuan sepakatan dari pihak sekolah agar bisa merubah Lisa sih DELINQUENT