DELINQUENT

622 61 1
                                    

Jam pagi ini jennie akan sedikit terlambat karena harus ke ruang OSIS untuk membantu adik adik yang mau mendaftar sebagai calon OSIS baru. Dia melangkah menuju kantin karena lapar di jam segini semua sudah berada di kelas masing-masing sedangkan jennie baru kelar dari tempat OSIS, dia duduk di Kantin belakang yaitu punya nya mang Sodik... Matanya menangkap Lisa yang asik tertawa dengan mang Sodik padahal sudah jam pelajaran

Jennie mendekat perlahan dan berdiri saja sampai mang Sodik menyadari kehadirannya yang sudah berdiri tepat di depan stand minuman jus.

" Saya mau alpukat". Lisa melirik kala suara jennie menyapa gendang telinga nya

Mang Sodik berdiri dengan sapaan ramahnya dia bertanya yang hanya di dehem kan saja oleh jennie, Lisa berdiri dari duduknya dan membayar minuman nya... jennie tidak melihat tapi dapat dia tahu jika Lisa saat ini sedang membuka dompet dan mengeluarkan duit " berapa mang?". Tanya Lisa " Minum doang kan itu?". Tanya mang Sodik yang langsung Lisa iyakan dengan anggukan " 5k aja Li, kayak biasa murah meriah di mari mah haha". Lisa mengeluarkan duit dua puluh ribu nya " sekalian aja mang". Ucap Lisa saat mang Sodik memberikan minuman yang jennie mau

" Berdua atuh ?'. Lisa Mengangguk tapi jennie Bergeleng dengan segera merogoh sakunya tapi sayang ternyata dompet itu berada di tas mana pernah jennie membawa dompet di dalam saku

" Sekalian Ambil roti dua mang, jadi pas yak". Ucap Lisa berjalan mengambil dua roti rasa coklat

" Nih". Mang Sodik tersenyum tersipu melihat dua insan di depan nya

" Udah ambil aja". Ucap Lisa menarik tangan jennie agar menerima sebungkus roti yang dia beli

" Jus nya berapa?". Tanya jennie membuat mang Sodik menatap Lisa Bingung bukannya sudah di bayar terus kenapa jennie masih mempertanyakan harga pikir nya

" Kalo jus 7k neng". Ucap mang Sodik memberitahu dan Jennie mengangguk

" Berati rotinya empat ribuan kan?". Tanya jennie lagi dan mang Sodik mengangguk

" Jam istirahat nanti uang Lo gue ganti, total sebelas ribu ". Jennie pergi dengan membuka bungkus roti dan mencari tempat duduk kosong di lorong agar bisa menghabiskan rotinya

Lisa menyusul dengan berlagak tidak tahu menahu jadi saat mata keduanya bertemu Lisa bertindak kaget seperti " wah kenapa bisa ketemu lagi?".

" Boleh kan gabung?". Lisa bertanya tapi dia duluan mendudukkan dirinya tanpa menunggu jawaban dari jennie

" Gak juga gue jawab Lo udah duduk jadi ngapain nanya?". Jennie menatap Lisa sehingga orang yang di tatap hanya tertawa sambil membuka bungkusan roti

" Kita ada tugas gak sih?". Jennie bergeleng saja sedangkan Lisa fokus mengunyah dengan pandangan tertuju pada taman sekolah

" Tadi aku izin keluar sebentar karena lupa sarapan dan di izin kan sama buk suci". Ujar Lisa menoleh kearah jennie yang diam saja menatapnya

" Gue ga--".

" Iya aku tau kamu gak nanya, cuman aku mau ngasih tau aja biar gak di sangka bolos". Lanjut Lisa memotong ucapan jennie

" Kalo di ingat ingat, pertemuan kita yang dulu gak pernah ada akurnya tapi sekarang, lihat...sih berandalan ini malah tergiur buat terus terusan ngejar sih ketos yang bakal jadi mantan ketos nantinya haha, kamu bangga gak sama diri kamu ?". Tanya Lisa menatap penuh jennie yang mengubah pandangannya kedepan dengan helaan nafas berat

" Bangga". Jawab jennie pelan dengan hembusan nafas panjang dia melanjutkan makan rotinya dengan kunyahan lama

" Aku juga bangga, semua orang bangga sama kamu tapi, kenapa kamu kayak ragu buat akuin?". Jennie bergeleng saja dan berdiri dari duduknya guna membuang bungkusan roti ketempat sampah

DELINQUENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang