"Eh lu punya nomernya Jeno ga?" tanya Wonyoung pada Soobin, saat mereka bertiga menunggu bus di halte. Jeno masih meeting dengan Direktur ditemani Pak Yeonjun.
"Oh iya! Lupa minta gue! Besok deh minta." kata Soobin.
"Kasih ke gue ya kalo udah dapet." Woony memohon.
"Ogah, minta sendiri, gue gamau dia ilfeel terus resign." alasan Soobin.
Karina daritadi hanya terus melamun.
"Yin..lo nih kenapa?" kata Wonyoung cemas melihat Karina yang hanya diam.
"Gue lagi pengen sendiri." ucap Karina datar.
Bus Karina pun tiba, ia pamit pada Soobin dan Wonyoung.
Gue harus gimana? tiap hari gue harus ketemu dia. Rasanya ga kuat, ketemu dia bikin gue inget semua trauma dulu.
Karina berbicara sendiri di hati sepanjang perjalanan di bus.
Sesampai di apartemen, Karina mendapat sebuah paket yang diberikan oleh security di ruang pos.
Surat dan makanan camilan dari Mamahnya. Karina memang selalu membalas dan mengucapkan terimakasih pada Mamahnya saat dikirimi barang.
Tapi, Karina hanya pulang setahun sekali, itupun jika Karina mau. Ia merasa cemas sedih tidak tenang saat pulang ke rumah.
Jadi, semenjak lulus kuliah, Karina memutuskan untuk merantau jauh dari rumahnya.
Makasih Mah, udah karin terima. Tulis Karina di Message.
Syukurlah, baik2 disana ya, Mama tunggu pulangnya.
Kadang, Karina memang ingin sekali sering bertemu Mamanya, tapi di satu sisi, Karina merasa mentalnya tidak baik-baik saja pulang ke rumah itu.
Ia merasa sudah mengorbankan masa kecilnya untuk menuruti kemauan Mamanya sampai ia lulus kuliah.
Dan kini, ia memutuskan untuk sendiri dan merasa sangat tenang dan jauh lebih baik.
Tapi...hari ini, ia mendapati harus bertemu setiap hari dengan orang itu. Orang yang mengingatkannya tentang masa lalu pahit menurutnya.
Karina menangis ketakutan, ia takut akan terulang kembali ke masa itu.
Jadi, ia memutuskan untuk pura-pura tidak mengenali Jeno, walaupun di satu sisi ia sangat senang dan bahagia melihat senyuman Jeno, yang paling ia sukai.
Dan, ia tidak berniat menceritakannya pada Wonyoung, karena, pasti keadaan akan berubah dan canggung.
~.~
"Jisung!" Jeno menekan bel apartemen milik Jisung.
Beberapa menit, Jisung membuka pintu dengan wajahnya yang baru bangun tidur.
"Sorry, lo shift malem ya." Jeno merasa bersalah.
"Gapapa, biasanya jam segini gue juga udah bangun, cari makan."
"Nih." Jeno ternyata membawa dua bungkus chicken, Jisung tersenyum senang. Mereka menikmati makan sore dengan tenang.
"Ji, gue ketemu Karina." kata Jeno sambil melahap makanan terakhir.
"Karina? Karina SD?" Jisung memastikan, Jeno mengangguk.
"Dimana? Dia juga kerja di Seoul?"
"Di ruangan gue."
"Maksud lo?"
Jeno menceritakan kejadian hari ini pada Jisung. "Daebak." kata Jisung sambil tertawa.
"Lo gausah cerita ke Mark dulu." tegas Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
first love bluesy
FanfictionJeno dan Karina adalah teman semasa SD, Karina bilang Jeno adalah "first love" nya, semua teman SD mereka tau itu, termasuk Jeno yang hanya diam saja. Akhirnya 20 tahun kemudian mereka bertemu di tempat kerja. Gimana ya? apalagi sahabat Karina, Wony...