Suara gaduh dan teriakan beberapa siswa pagi itu membuat murid CAKRAWALA langsung bergegas menuju kantin. Rasa penasaran mereka kini berubah menjadi rasa takut saat melihat salah satu murid menjadi korban samsak seseorang. Tenggara Bumi Semesta-Ketua Dangerouz yang paling ditakuti.Tidak satupun dari mereka yang berani menghentikannya atau memanggil guru. Mereka tidak punya nyali untuk melakukannya karena bagi mereka, mengusik orang itu sama saja mengantar nyawa.
Tenggara menyingkir setelah puas membuatnya babak belur. Sebelah sudut bibirnya terangkat menciptakan seringaian yang mampu membuat siapapun yang melihatnya merinding.
"Ini akibatnya kalo lo berani lewatin batas!" ucapnya pada seluruh orang yang berada di sana. Tenggara mengangkat wajahnya menatap orang-orang di sekitar.
"Berani ngusik Dangerouz, nyawa lo taruhannya!"
Setelah mengucapkan itu anak Dangerouz pergi meninggalkan kantin.
Seluruh murid Cakrawala memberi jalan saat lima anggota Dangerouz melewati koridor. Jika biasanya di cerita atau sekolah lain meneriakkan anggota geng motor yang diisi oleh laki-laki tampan, mapan dan jago berkelahi. Berbeda dengan SMA Cakrawala. Setiap kali Dangerouz muncul, suasana akan mendadak hening, tidak ada yang berani menyapa atau sekedar menatap mereka. Semuanya tertunduk takut dengan keberadaan pemimpin Dangerouz yang paling ditakuti.
Dari rumor yang beredar jika ada yang berani mengusik, maka orang itu akan dalam bahaya. Seperti sebuah kutukan yang melekat pada diri ketua Dangerouz.
Namun terlepas dari rumor yang beredar, SMA Cakrawala berada di dalam perlindungan Dangerouz. Itu sebabnya tidak ada yang berani menyentuh SMA Cakrawala selama dua tahun terakhir.
Selama Dangerouz masih berada di lingkungan yang sama, SMA Cakrawala di dalam perlindungan mereka.
"Gak habis pikir gua sama Lingga, berani banget tuh cupu ngirim pengaduan ke pihak sekolah."
"Positif thinking aja, mungkin cupu lagi caper ke Gara."
"Lo kira si cupu cewek?"
"Lah emang dia cewek kan? Beraninya main di belakang Dangerouz."
"Dia gak tau aja kalo Dangerouz punya mata-mata," sahut Cakra melirik pemuda di belakangnya.
"Lo ngomongin gue?"
"Kagak tuh, geer banget lo Titi!"
"Stop manggil gue Titi, nama gue Sakti."
"Manusia kera juga tau kalo nama lo Sakti!" ucap Cakra membuat Haidar menghentikan langkahnya.
"Jadi selama ini lo manusia kera?"
Cakra menggeplak kepala Haidar kesal. "Lo kok ngajak ribut sih, Dar?"
"Siapa yang ngajak ribut? Gue kan nanya."
"CAKRA!"
Teriakan seseorang dari arah belakang membuat Dangerouz menghentikan langkah mereka dan berbalik menatap gadis yang berjalan cepat menghampiri mereka.
"Waduh ada badut mampang!" ujar Cakra membuat Haidar hampir saja meledakkan tawanya.
Bugh!
Gadis itu langsung menendang pusaka Cakra begitu sampai di hadapan laki-laki itu. Benar, hanya satu orang yang berani melakukan ini pada anggota Dangerouz.
"Lo apain muka gue brengsek!" murka Naletha, sepupu Haidar.
Cakra yang tengah menahan sakit di selangkangannya pun hanya bisa mengatupkan bibirnya dengan mata terpejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENGGARA
Teen FictionTenggara Bumi Semesta. Ketua Dangerouz yang terkenal dingin dan di takuti se-Cakrawala. Sejatinya, Tenggara adalah anak laki-laki yang memiliki banyak luka. Kelahirannya tidak diinginkan. Menjadi anak orang kaya dan tinggal di mansion mewah tidak me...