Prolog

8 1 0
                                    

"Nak bangun yuk sholat subuh" wanita paruh baya itu sudah beberapa kali mengetuk pintu kamar yang terbuat dari kayu yang kokoh, didepan pintu tertulis 'privasi Gina'

Tidak menemukan jawaban, Ia membuka pintu tanpa persetujuan dari sang anak.

"Astagfirullah Gina!" Matanya terbelak kaget ketika melihat botol alkohol terletak begitu banyak serta sisa-sisa rokok berserakah

"Gina bangun! Apa-apaan ini?" Wanita itu menepuk pelan tubuh gadis yang sedang tertidur pulas, sehingga gadis itu terpaksa membuka matanya

"Apa sih ribut-ribut!" Kesalnya

"Gina udah mama bilang, jangan minum alkohol apalagi ngerokok! Kamu itu perempuan Gina! Dan itu haram!" Rania mulai meninggikan suaranya, urat disekitar wajah menegang membuat wajahnya memerah.

"Terserah gue! Yang nanggung dosa juga gue bukan lo" gadis didepannya tak kalah, kalau Rania meninggikan suara sudah pasti Gina lebih

"Ginaaa dengerin mama!" Tegas Rania, Sudah lelah menghadapi kelakuan anaknya

Gina mendecak kesal dan bangkit dari kasur lalu berdiri sejajar dengan ibunya "Gue gak butuh seorang mama" ucapnya penuh tekanan.

Gina Aulin adalah gadis lemah lembut, ceria dan selalu tersenyum manis saat menyapa orang-orang yang melewatinya, gadis ini hoby melukis dan berniat untuk mengambil jurusan seni saat mendaftar kuliah. Namun itu impian yang terkubur, Impian itu lenyap ketika Ayahnya memutuskan untuk pergi dari rumah.

Gina berjalan cepat menuju Rania yang sedang duduk dimeja makan. Ia memukul meja itu dengan keras "Maksud lo apa?!" Menunjukkan sebuah kertas hasil seleksi yang menyatakan bahwa Gina Aulin lulus dikampus ternama dengan Program Studi ILMU HADITS.

-
-
-

kanvas GinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang