° Before Marriage: Mas Abi Jatuh Cinta °

521 48 7
                                    

Pukul sebelas malam, Fourth baru kembali ke kostnya. Ia merogoh tasnya, untuk mencari kunci pintu kamar yang entah kenapa sulit ditemukan.

"Woy! Siapa lo!"

Fourth dengan cepat menoleh ke kamar di seberang miliknya, dan melihat seorang perempuan yang sudah siaga dengan sapunya.

"Maaf Mba, saya anak kost di sini," jawab Fourth ragu, sambil mengantisipasi kapan sapu itu akan terbang.

"Lo cowok, kok ngekost di sini?"

"Ya... ini kan kost campur, Mba."

"Sejak kapan lo ngekost di sini?"

"Sejak... dua minggu yang lalu, Mba."

"Nama lo siapa?"

"Saya Reno, Mba."

Perempuan itu mendekati Fourth, membuat Fourth sedikit takut karena sapu yang masih ia pegang.

"Gue Mega, anak kost sini juga."

Fourth lalu menjabat uluran tangan Mega. Ia bolak-balik melirik wajah Mega dan sapunya bergantian.

"Ya udah, sorry banget gue ganggu."

Mega kembali ke kamarnya, meninggalkan Fourth yang masih berdiri kebingungan.

'Itu... Mba Mega sepupunya Dani? Galak banget...'












"Dan! Gue mau cerita."

"Apa?" Di kantin kampus, Fourth memesan semangkuk bakso, ditemani Ford yang juga memesan makanan yang sama.

"Gue semalem hampir dilempar sapu sama Mba Mega."

"Mba Mega? Mba Mega sepupu gue?"

"Iya, lo kok nggak ngasih tau kalo Mba Mega udah balik?"

"Lupa hehe, lo kan tau gue pikunan orangnya. Lo juga, kok bisa sampe mau dipukul sapu sama Mba Mega?"

"Semalem kan gue pulang malem tuh, kostan juga udah sepi. Pas gue mau buka kamar, tiba-tiba gue diteriakin sama Mba Mega.

"Woy! Siapa lo?"

Sebenernya nggak mau dilempar sih, tapi pokoknya Mba Mega keluar kamar bawa sapu.

Gue dikira maling sama Mba Mega."

"Ya pasti dia bingung. Ini kost rasaan nggak ada anak cowoknya. Kok tiba-tiba ada yang mau buka kamar sebelah?"

"Ya... iya sih. Habis itu gue kenalan sama Mba Mega. Dia say sorry, terus balik ke kamarnya."

Ford hanya mengangguk menanggapi Fourth.

"Mba Mega memang galak ya, Dan?"

"Lumayan sih kalo gue bilang. Dia udah sepuh di kost lo. Apalagi mahasiswi semester akhir, hidup tuh udah opsional. Kepala kalo bisa direparasi juga pasti direparasi sama dia saking mumetnya.

Makanya kalo bisa jangan ganggu Mba Mega."














"Sialan, ada aja yang ketinggalan. Keluar lagi nih gue? Tengah malem gini emang warung Pak Eko masih buka?"

Agenda Fourth untuk membuat nasi goreng sendiri malam ini tidak berjalan lancar. Ia lupa membeli kecap yang sudah habis sejak dua hari lalu.

Fourth lalu mengambil jaket andalannya, dan berjalan kaki menyusuri gang untuk pergi ke warung Pak Eko.

Sengaja ia berjalan kaki. Ia takut diomeli Gemini barangkali ia mampir ke kost dan tak melihat motor Fourth di sana.

Gang yang biasa ia lalui, tak Fourth sangka bisa sesepi ini. Ia berniat putar balik, tapi tak jadi karena sudah setengah jalan. Ia lanjut menyusuri gang.

Sewa Kost Gratis Pemilik | GeminiFourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang