Tahukah kamu jika sampai hari ini, pun hari-hari sebelumnya; bahagiamu aku semogakan pada tiap doa yang aku langitkan. Dan selama masih ada di Bumi, doa-doa itu tak pernah putus.
Kita telah melukis banyak hari dengan tawa. Menulis begitu banyak cerita hingga endingnya sesedih ini. Kita harus terima waktu di mana ikhlas paling jujur terlahir dari hati; untuk saling merelakan, melepaskan tanpa luka.
Di kehidupan yang lain, pada langit kita berserah. Aku pun kamu, dilepaskan atas hal-hal buruk, diberi kebaikan dan dianugerahi berkah tak berkesudahan.
Nanti pada tempat berbeda, pada waktu berbeda kita dipertemukan, pada saat itu aku ingin menyaksikan banyak bahagia penuhi hidupmu.
Perihal kita, telah tergantikan. Kau dengan takdirmu. Aku juga dengan takdirku. Seperti itu Langit bekerja untuk Bumi.
*Yayank Maulana
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Dulu Patah (Complete)
De TodoJangan Dulu Patah Sudah capek sekali, ya? Jangan dulu patah. Jangan dulu jatuh. Kamu kuat, kok. Tetap bertumbuh, ya. Rasa sakit akan mengajari kamu tentang banyak hal.