02. Meninggalkan rumah

2.2K 148 5
                                    

Hari keberangkatan semakin tiba dan sampai saat ini Mardan belum juga memberitahukan soal kepergiannya pada sang papah. Rencananya besok saat dibandara ia akan memberitahukan papahnya.

Kini ia dan ke empat adiknya tengah makan disebuah restoran mewah yang tempatnya tidak terlalu ramai sangat cocok untuk perayaan perpisahan ia dan adik-adiknya.

"Bang, bang masa tadi disekolah Haidan bolos lagi bang cuman gegara mau beli hp keluaran terbaru dimall, kek gila banget nih bocah kan bisa pulang sekolah. " Adu radja disela-sela makan mereka yang membuat Haidan menjulurkan lidahnya seakan mengejek.

"Itu cuman alasan njing, aslinya mah gua males belajar mtk. "

"Terus ngapain lu sekolah kalo gak mau belajar?" Jero menyahut sambil meleparkan potongan kentang pada haidan dan hal itu di ikuti oleh radja dan Nolan membuat Haidan tak terima.

Ia membalas melemparkan beberapa kacang dipiring dan kacang-kacang itu malah mengenai Mardan yang hanya menonton ke-empat adiknya ribut. Semuanya sontak menatap kearah Mardan dan pemuda itu melotot menatap Haidan. "Kurang ajar lu!" ucap Mardan sambil kembali meleparkan kacang yang berjatuhan pada Haidan.

Semuanya tertawa membuat mereka lupa bahwa ini makan malam terakhirnya dengan Mardan. Sampai ketika mereka selesai dan Keluar dari restoran barulah perasaan sedih itu hadir.

Ke-empatnya menaiki mobil milik Mardan dan selama didalam mereka memutar musik, dan tertawa bersama.

"Bang, kalo lu lupa sama kita disini awas aja gua telponin tiap menit!" ucap Haidan disela-sela lagu Membuat Mardan yang tengah menyetir tertawa.

"Gua ganti nomor entar!"

"Bangsat lu! Gua datengin nanti. " canda Haidan membuat Radja dan Jero tersenyum sementara Nolan hanya diam sambil menatap kearah Jendela membuat Radja yang duduk disampingnya merangkul bahu adiknya.

"Abang bercanda, nanti abang sering kunjungin kalian. pokoknya kalian tetep fokus belajar buat kelulusan kalian, bentar lagi kan? nanti kalo kalian udah lulus abang kasih hadiah apapun yang kalian mau. " Ucap Mardan dengan pandangan yang fokus kedepan sesekali ia menatap kearah spion untuk melihat wajah adiknya.

Keadaan didalam mobil menjadi hening hanya ada suara lagu slank yang membuat suasana tidak begitu sepi. Mardan menghela napas dan ia menatap kesamping, dimana Haidan duduk, lalu beralih kearah belakang sekilas.

"Bang, ajak gua... "Nolan yang sedari tadi diam akhirnya bersuara.

"Gua juga mau ikut bang. " Radja mengikuti

"Gua juga. " Haidan juga menyetujui membuat Mardan menghela napas.

"Gua juga mau ikut. " Terakhir jero membuat Mardan terdiam.

🌿🌿🌿

Penerbangan Indonesia-Amerika tinggal 10 menit lagi. Setelah berpamitan bersama adik-adiknya kini Mardan tengah menunggu pemberitahuan untuk masuk kedalam pesawat. Jantungnya berdebar ketika tangannya telah mentap tombol send chat untuk johnatan-Papahnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Protektif Brother: Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang